Pilpres 2024
Megawati Jadi Penentu Nasib Sandiaga Uno di Pilpres 2024, Sandi: Saya Ikhlas Jika Tak Jadi Cawapres
Menparekraf Sandiaga Uno mengaku ikhlas jika ia tidak bisa menjadi Cawapres bagi Ganjar Pranowo dalam ajang Pilpres 2024 mendatang.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Menparekraf Sandiaga Uno mengungkap pendapatnya terkait peluangnya menjadi Cawapres Ganjar Pranowo dalam Pilpres 2024 mendatang.
Terlebih setelah Sandiaga Uno kini resmi bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Sandi mengungkapkan keikhlasannya dalam berjuang bersama PPP.
Meski Sandi potensial menjadi Cawapres, ia menyadari penentuan Cawapres dari PPP adalah kewenangan dari Ketum PPP, Muhammad Mardiono.
Tak hanya itu, saat ini PPP telah menjalin kerjasama politik dengan PDIP dan bersama-sama PDIP mengusung Ganjar Pranowo sebagai Capres.
Sehingga Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri turut andil dalam penentuan Cawapres untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo.
Baca juga: Sandiaga Uno Disebut Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar Pranowo Setelah Gabung PPP, Begini Respons PDIP
"Kita ikhlas dalam berjuang, kewenangannya (penentuan Cawapres) ada di Pak Mar."
"Saya sangat mengerti kewenangan itu ada di pimpinan partai dan gabungan partai politik," kata Sandi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Kamis (15/6/2023).
Lebih lanjut Sandi mengaku ikhlas jika ia nantinya tidak bisa maju sebagai Cawapres dalam ajang Pilpres 2024 mendatang.
Karena Sandi meyakini Allah akan membukakan jalan terbaik bagi PPP dan bagi Indonesia.
"Oleh karena itu saya ikhlas, saya meyakini Allah akan membukakan jalan terbaik buat PPP dan buat Indonesia," ungkap Sandi.
Baca juga: PDIP Sebut PPP Usulkan Sandiaga Uno Jadi Cawapres Ganjar, Hasto: Bakal Digodok Bersama
Gabung PPP, Sandiaga Uno Berpeluang Besar Jadi Cawapres Ganjar
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi memberikan tanggapannya terkait peluang Sandiaga Uno sebagai Cawapres Ganjar Pranowo, usai Sandi resmi bergabung PPP.
Menurut Burhanuddin, bergabungnya Sandi ke PPP memberikan keuntungan, baik bagi PPP maupun PDIP.
Namun untuk PPP sendiri, masuknya sosok Sandi ke PPP memberikan amunisi tambahan yang luar biasa.
Terutama untuk memastikan PPP mencapai 4 persen presidential threshold.
Baca juga: Resmi Gabung PPP, Sandiaga Uno Dinilai Kader Paling Potensial Jadi Cawapres Ganjar Pranowo
"Tentu dua-duanya (PDIP dan PPP) diuntungkan, cuma untuk PPP ini semacam amunisi tambahan yang luar biasa," kata Burhanuddin, Rabu (14/6/2023).
Sementara itu bagi Sandi sendiri, peluangnya makin besar untuk bisa diusulkan PPP sebagai Cawapres bagi Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 mendatang.
Mengingat Sandi merupakan sosok yang memiliki popularitas dan memiliki logistik yang kuat.
"Karena bagaimanapun Mas Sandi ini bukan hanya popularitas personalnya, beliau juga punya logistik yang cukup kuat kapasitasnya sebagai pengusaha nasional," terang Burhanuddin.
Baca juga: Sandiaga Uno Bergabung, Mardiono Pasang Target PPP Raih 12 Juta Suara dan 50 Kursi DPR di Pemilu
Lebih lanjut Burhanuddin pun menegaskan, meskipun peluang Sandi jadi Cawapres, sebagai pendamping Ganjar makin besar, tapi keputusannya tetap ada pada Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Jangan lupa yang menentukan Cawapres ini bukan hanya PPP, tapi juga PDIP, lebih khusus lagi adalah Ibu Mega."
"Jadi belum tentu usulan dari PPP terkait dengan Cawapres yang akan dijodohkan dengan Ganjar Pranowo itu disetujui oleh Ibu Mega."
"Meskipun lagi-lagi kemungkinan diusulkan oleh PPP besar, tapi kata putusnya ada di tangan Ibu Mega," tegas Burhanuddin.
Baca juga: Sandiaga Uno Amunisi bagi PPP, Berpeluang Jadi Cawapres Ganjar Karena Populer dan Logistiknya Kuat
Burhanuddin menilai saat ini elektabilitas Ganjar dan Prabowo masih kompetitif.
Sehingga Megawati akan mencari pendamping Ganjar yang dinilai mempunyai kekuatan elektoral.
"Karena Elektabilitas Ganjar masih kompetitif dengan Prabowo Subianto, artinya tidak ada yang dominan antara dua calon ini, bahkan misalnya Anies Baswedan mengalami peningkatan."
"Sangat mungkin Ibu Mega mencari pendamping Ganjar yang dinilai mempunyai kekuatan elektoral," imbuh Burhanuddin.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.