Rabu, 13 Agustus 2025

Pilpres 2024

Tawarkan Erick Thohir Cawapres, PAN Akui Cenderung Merapat ke Prabowo Subianto di Pilpres 2024

PAN lebih cenderung mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. Syaratnya Erick Thohir dijadikan cawapres.

Penulis: Adi Suhendi
Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bersama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, menyapa wartawan saat tiba di kediaman Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Sabtu (8/4/2023). Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan partainya cenderung merapat mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Amanat Nasional (PAN) lebih cenderung mendukung Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

Selain itu, PAN pun menyodorkan nama Erick Thohir untuk menjadi calon wakil presiden (Cawapres) pendamping Prabowo Subianto.

Namun, hingga saat ini PAN belum menentukan arah politiknya dalam Pilpres 2024 setelah PPP mendeklarasikan mendukung Ganjar Pranowo capres 2024.

Hanya dua partai yang berada dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Golkar dan PAN yang belum mendeklarasikan arah dukungan.

Sementara Golkar sendiri pun sudah mengajukan nama Airlangga Hartarto untuk jadi cawapres kepada Prabowo Subianto.

Proposal pengajuan tersebut diajukan Golkar setelah PPP mendeklarasikan dukungan kepada Ganjar Pranowo.

Baca juga: Dorong Erick Thohir Cawapres, PAN Doakan Prabowo Menang di 2024

Sedangkan di pihak Probowo sendiri, dua partai pendukung utama yakni Gerindra dan PKB sudah menandatangani kontrak politik di Pemilu 2023.

PKB hingga saat ini masih mendorong Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk jadi Cawapres Prabowo Subianto.

Apakah PAN akan tetap merapat ke Prabowo?

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan partai berlambang matahari terbit cenderung merapat mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam Pilpres 2024.

"Kelihatannya PAN cenderung ke Gerindra," kata Ketua DPP PAN Saleh di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (16/6/2023).

Namun, Saleh menegaskan PAN juga masih membuka peluang kemungkinan mendukung Ganjar Pranowo.

"Meskipun begitu terbuka peluang ke Ganjar," ujarnya.

Baca juga: Dedi Mulyadi Ungkap Alasan Gabung Gerindra, Ngaku Kagum Dengan Prabowo Subianto Sejak SMA

Anggota Komisi IX DPR RI ini menjelaskan partai besutan Zulkifli Hasan atau Zulhas tersebut saat ini masih mengalir.

Saleh juga tak menampik jika wacana duet Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto dengan Zulhas masih mengemuka.

"Airlangga-Zulhas masih, masih ngalir 3 jalur ini, sekarang tidak ada yang tersumbat," ungkapnya.

Saleh pun mengakui mendorong Menteri BUMN Erick Thohir sebagai bakal calon wakil presiden (cawapres) di Pilpres 2024.

"Ya saya kira secara umum diketahui bahwa PAN memang mendorong Pak Erick Thohir ya sebagai cawapres di Pemilu yang akan datang," katanya.

Saleh berharap dorongan agar Erick Thohir jadi cawapres tersebut diakomodir partai politik (parpol) yang berkoalisi dengan PAN nantinya.

Menurutnya, Ketua Umum Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) tersebut layak didorong sebagai cawapres.

Baca juga: Prabowo: Polisi Indonesia Ikut Angkat Senjata saat Perang, Bukan Lahir dari Bentukan Kolonial

Saleh juga merespons wacana pembentukan poros baru koalisi permanen dengan meleburkan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri atas Gerindra dan PKB dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), yakni Golkar dan PAN.

Dia menyadari bahwa penentuan cawapres dalam koalisi tersebut juga nantinya ada dinamika.

"Dan itu saya kira wajar-wajar saja dinamika cawapres itu ada gitu," ungkap Anggota Komisi IX DPR RI ini.

Saleh pun mencotohkan seperti PKB mendorong Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, lalu Golkar adalah Airlangga Hartarto, dan PAN, yakni Erick Thohir.

"Nanti dievaluasi kira-kira siapa yang terbaik dari mereka ini dan memang harus ada saling memberi dan memahami," ucapnya.

Lebih lanjut, dia mengakui bahwa PAN cenderung merapat mendukung Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di 2024.

Saleh berharap agar pada Pilpres 2024, Menteri Pertahanan tersebut bisa menang setelah dua Pemilu sebelumnya kalah saat berkoalisi dengan PAN.

"Mudah-mudahan Pemilu sekali ini ya Pak Prabowo bisa menang. Itu harapan dari tentu ya partai-partai yang ingin masuk," ujarnya.

Terpisah, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengakun hingga kini belum ada lobi yang dilakukan Erick Thohir terhadap pihaknya.

"Belum (lobi ke PKB)," kata Cak Imin saat ditanyai awak media di kantor DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (15/6/2023).

Menurutnya, hingga kini PAN belum menyampaikan terkait rencana untuk bergabung dalam koalisi PKB-Gerindra.

"Sampai hari ini belum pernah disampaikan ke kita," ujar Cak Imin.

Cak Imin menjelaskan pasangan calon (Paslon) Pilpres yang akan diusung KKIR tergantung keputusannya dengan Prabowo.

Dia mengungkapkan hal tersebut merupakan kesepakatan Gerindra dan PKB saat membentuk KKIR sedari awal.

"Tentu bergantung saya rapat dengan Pak Prabowo yang itu dalam prosea dan nantinya akan kita sampaikan ke publik," kata Cak Imin.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani tak menampik bila PAN menyodorkan nama Erick Thohir untuk jadi Cawapres Prabowo.

“PAN ketika kami datang menawarkan Erick Thohir sebagai sebagai wakil presiden,” kata Ahmad Muzani dalam keterangan tertulis, Jumat (16/6/2023).

Dia menyebut Partai Gerindra menanggapi dengan sangat positif tawaran PAN menyoal Erick Thohir sebagai cawapres Prabowo.

Terlebih Erick Thohir merupakan figur yang memiliki banyak keunggulan.

Lebih dari itu, dia mengungkapkan, perihal Erick Thohir cawapres Prabowo telah juga disampaikan secara langsung kepada Prabowo dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar secara langsung.

“Dan sudah kami sampaikan kepada PKB. Jadi kami tidak ada yang ditutup-tutupi,” kata Ahmad Muzani.

Golkar Dorong Cawapres dari KIB

Sementara itu, Ketua Bappilu Presiden Partai Golkar Nusron Wahid mengatakan pihaknya terus mendorong terbentuknya koalisi permanen yang berisikan Gerindra, Golkar, PKB, dan PAN.

Koalisi tersebut seolah merepresentasikan gabungan KIB dan KKIR.

"Sekali lagi, permanen itu kan sifatnya. Bukan namanya, sifatnya. Kalau elemennya itu empat partai, ada Golkar, ada empat, ada tiga, ada PKB, saya rasa ini relevan sekali dengan integrasi dua koalisi, yaitu KIB dan KKIR, menuju menjadi koalisi besar," kata Nusron di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Menurutnya, empat partai tersebut nantinya bisa berembuk untuk menentukan nama koalisi.

Terpenting dua koalisi melebur menjadi satu lebih dulu.

Sementara itu mengenai konfigurasi capres dan cawapres, Nusron memandang capresnya sudah pasti Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Kekinian hanya tinggal menentukan cawapres.

Menurut dia cawapres bisa dari perwakilan KIB, baik Golkar atau PAN. Mengingat Prabowo yang ditentukan sebagai capres merupakan representasi KKIR.

"Kan KKIR sudah mempunyai calon presiden yang pakem yang tidak mau ditawar, namanya Pak Prabowo Subianto. Supaya ini (koalisi) bisa melebur, kan kita juga harus ada yang mau mengalah. Oke kalau begitu presidennya dari KKIR, tapi wakil presidennya dari KIB," kata Nusron.

Golkar sendiri menawarkan Ketua Umum Airlangga Hartarto sebagai cawapres dari KIB.

Kendati begitu, masih perlu ada keputusan resmi mengenai siapa yang akan disodorkan.

"Ya KIB siapa biar diputus dalam KIB. Tapi tentunya karena saya orang Golkar, berkepentingan supaya KIB itu nanti yang muncul nanti nama Pak Airlangga Hartarto. Kenapa? Karena Airlangga merupakan Ketua Umum Golkar, dalam KIB, Golkar juga partai paling besar, wajar dong dan relevan begitu," katanya. (Tribunnews.com/ fersin/ taufik/ umam)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan