Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Puan Maharani Bicara Peluang Gibran dan Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar

Siapa sosok cawapres Ganjar masih belum diumumkan, kini Puan Maharani bicara soal peluang Gibran dan Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar.

Instagram.com/puanmaharaniri/ist
Kolase foto Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, Puan Maharani dan Menteri BUMN Erick Thohir. Siapa sosok cawapres Ganjar masih belum diumumkan, kini Puan Maharani bicara soal peluang Gibran dan Erick Thohir Jadi Cawapres Ganjar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Siapa sosok cawapres Ganjar Pranowo belum diumumkan oleh PDIP.

Sebelumnya nama-nama cawapres Ganjar Pranowo sudah mengerucut dari 10 jadi lima nama.

Kini giliran Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Puan Maharani angkat bicara soal peluang Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Menteri BUMN Erick Thohir jadi cawapres Ganjar Pranowo.

Kata Puan Maharani, nama Gibran bakal dipertimbangkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Dengan syarat jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi soal usia capres-cawapres.

Berikut fakta-fakta pertemuan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Berikut fakta-fakta pertemuan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Puan Maharani dengan Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (Instagram.com/puanmaharaniri)

Puan Maharani juga memastikan Menteri BUMN Erick Thohir masih masuk dalam bursa cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.

Diketahui PAN yang disebut sebagai partai yang mendorong Erick Thohir sebagai cawapres kini masuk koalisi mendukung Prabowo Subianto.

Puan mengaku tak masalah jika PAN yang mulanya menyodorkan nama Erick ke partainya kini juga menyorongkan ke Prabowo.

Puan Sebut Gibran Rakabuming Bakal Dipertimbangkan jadi Cawapres Ganjar

Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP, Puan Maharani, menyebut nama Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bakal dipertimbangkan sebagai cawapres Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

"Kami mencermati hal tersebut," kata Puan di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (17/8/2023).

Namun, Puan mengatakan syarat jika Mahkamah Konstitusi (MK) mengabulkan uji materi soal usia capres-cawapres.

"Kalau memang kemudian di MK-nya disetujui ada calon cawapres di bawah 40 tahun, ya bisa saja Mas Gibran yang maju," kata Puan.

Sebelumnya, Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman menjelaskan soal progres persidangan perkara uji materi ambang batas syarat usia capres dan cawapres.

"Masih proses, masih pembuktian di sidang berikutnya," kata Anwar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023).

Anwar mengatakan bahwa persidangan tersebut tidak bisa diprediksi kapan akan diputus.

"Insyallah, ya lihat situasi perkembangan sidang," ujarnya.

Baca juga: Soal Waktu Putusan Uji Materi Batas Usia Capres-Cawapres, Ketua MK Sebut Tak Bisa Diprediksi

Anwar mengatakan MK masih melihat perkembangan situasi yang ada.

Lebih lanjut, Anwar juga membantah ada desakan agar perkara tersebut segera diputus.

"Enggak ada, siapa yang bisa mendesak," tandas Anwar.

Diketahui ada beberapa pihak yang menggugat UU yang mengatur batas usia Capres-Cawapres ini.

Dalam Perkara 55/PUU-XXI/2023 pihak yang menggugat yakni Wali Kota Bukittinggi Erman Safar, Wakil Bupati Lampung Selatan Pandu Kesuma Dewangsa, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak, Waub Sidoarjo Ahmad Muhdlor, dan Wakil Bupati Sidoarjo Muhammad Albarraa.

Dalam Perkara 51/PUU-XXI/2023 pihak yang menggugat yakni Ketua Umum Partai Garuda (Ketum) Ahmad Ridha Sabana, dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Garuda Yohanna Murtika.

Dalam Perkara 29/PUU-XXI/2023 pihak yang menggugat adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Ketiga perkara ini menggugat Pasal 169 huruf q UU Pemilu yang berbunyi :

Persyaratan menjadi calon Presiden dan calon Wakil Presiden adalah berusia paling rendah 40 (empat puluh) tahun.

Puan Sebut Erick Thohir Masih Masuk Bursa Cawapres Ganjar Meski PAN Gabung Koalisi Prabowo

Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani, memastikan Menteri BUMN Erick Thohir masih masuk dalam bursa cawapres mendampingi Ganjar Pranowo.

Diketahui PAN yang disebut sebagai partai yang mendorong Erick Thohir sebagai cawapres kini masuk koalisi mendukung Prabowo Subianto.

"Di PDI Perjuangan tetap ada nama itu (Erick Thohir), tetapi kalau kemudian yang bersangkutan atau kemudian partai yang mendukung Pak Erick Thohir tidak berkenan ya itu kan ya boleh saja," kata Puan di Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Kamis (17/8/2023).

Puan mengaku tak masalah jika PAN yang mulanya menyodorkan nama Erick ke partainya kini juga menyorongkan ke Prabowo.

Dia mengklaim bahwa yang menyatakan Erick kini disodorkan ke Prabowo adalah Zulkifli Hasan selaku Ketua Umum PAN.

"Yang menyatakan itu Pak Zulkifli Hasan bahwa meluruhkan itu artinya mencoret. Kan yang mencoret Pak Zulhas bukan PDI Perjuangan," kata Puan.

Meski begitu, Puan mengatakan saat ini PDIP masih mempertimbangkan nama-nama lain untuk menjadi cawapres Ganjar.

"Hari ini masih lima tapi masih dipertimbangkan nama-nama lain, kan ini waktu masih 2 bulan. Jadi masih cukup kita untuk melihat rekam jejak, track record kemudian apa hal-hal yang kemudian mesti diisi atau tidak atau yang tadi ditanyakan apakah yang bersangkutan berkenan untuk bergabung dengan PDI Perjuangan atau sudah punya pilihan dengan capres yang lain," tandas Ketua DPR RI tersebut.

Erick Thohir Tak Mau Broken Heart

Sebelumnya Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan dirinya tak mau 'broken heart' mengenai peluangnya menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Erick mengatakan dirinya akan menjadi cawapres pendamping Prabowo bila diizinkan partai politik (parpol) koalisi pendukung.

"Kalau kita 'oh saya, saya (cawapres)' tahunya enggak diusulkan. Apalagi kayak tadi broken heart, kalau sudah naksir tahunya ditolak sama orangtua (parpol koalisi)," kata Erick seusai menghadiri sidang Tahunan MPR RI 2023 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023).

Erick menyebut bahwa orangtua yang dimaksud adalah parpol koalisi pendukung bakal capres.

"Ya kan koalisi. Ya kan kalau orangtua kan ada bapak/ibu. Koalisi juga kan ada beberapa partai," ujar Erick.

Menteri BUMN Erick Thohir seusai menghadiri sidang Tahunan MPR RI 2023 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). (Fersianus Waku)
Menteri BUMN Erick Thohir seusai menghadiri sidang Tahunan MPR RI 2023 di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (16/8/2023). (Fersianus Waku) (Tribunnews.com/Fersianus Waku)

Erick meyakini parpol akan masing-masing mengajukan nama cawapres setelah koalisinya terbentuk.

"Kalau koalisinya terbentuk nanti masing-masing mengajukan nama nanti kita lihat gitu yah, mekanismenya itu ada," ungkapnya.

Adapun sebelumnya Erick didorong PAN untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo atau Ganjar Pranowo di Pilpres 2024.

Namun, belakangan PAN telah berkoalisi di KKIR bersama Gerindra, Golkar, dan Partai Bulan Bintang (PBB).

Memiliki Hubungan Dekat, Erick Thohir Dinilai Potensial Dampingi Prabowo

Pengamat Politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko menilai Menteri BUMN Erick Thohir berpeluang dipasangkan dengan Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024.

Menurutnya, faktor kedekatan dapat mewujudkan peluang tersebut.

"Sosok Erick Thohir ini memiliki hubungan dekat dengan Prabowo, jadi keduanya ini potensial berpasangan di Pilpres 2024," kata Anang kepada wartawan, Rabu (16/08/2023).

Kedekatan yang semakin kuat, begitu terlihat dari berbagai kegiatan bersama Prabowo dan Erick Thohir.

Kedekatan ini seringkali ditunjukkan keduanya dalam sejumlah pertemuan yang dilakukan di beberapa kesempatan.

Baru-baru ini, keduannya tampak terlihat bersama menemani Presiden Joko Widodo blusukan ke Malang, Jawa Timur.

Bahkan sebelum itu, ketiganya juga terlihat bersama saat laga timnas Indonesia vs Argentina di GBK, Juni lalu, mereka duduk berjejeran di tribun VIP.

Saat ini kedunya juga tengah mendapatkan penugasan dari Presiden Jokowi untuk memperkuat industri pertahanan Indonesia. Penugasan langsung ini direspons cepat oleh Prabowo dan Erick Thohir dengan mengadakan pertemuan gabungan antara Kementerian BUMN dan Kemenhan.

Terakhir, Anang mengatakan sosok Erick Thohir jika ingin menjadi cawapres harus mendampingi capres yang memiliki kekuatan partai politik. Kebetulan Prabowo masuk dalam kriteria tersebut dikarenakan masih berstatus sebagai Ketum Gerindra.

"Erick Thohir jika ingin menjadi cawapres harus ada modal dari capres yang memiliki partai politik kuat, salah satunya seperti Prabowo," tutur Anang. (tribun network/thf/Tribunnews.com)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved