Pilpres 2024
Prabowo 2 Kali Gagal jadi Presiden, PAN Ungkap Alasan Tetap Beri Dukungan di Pilpres 2024
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengungkapkan alasan partainya tetap mendukung Prabowo meskipun pernah dua kali gagal jadi presiden.
TRIBUNNEWS.COM - Partai Amanat Nasional (PAN) melabuhkan dukungannya kepada bakal calon presiden dari Partai Gerindra Prabowo Subianto untuk maju di Pilpres 2024.
Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi mengungkapkan alasan partainya tetap mendukung Prabowo meskipun pernah dua kali gagal jadi presiden.
Menurutnya, Indonesia membuntuhkan sosok pemimpin yang memiliki karakter serta visi misi yang jelas.
PAN melihat syarat-syarat tersebut ada di dalam diri Menteri Pertahanan RI itu.
"Tantangan ke depan soal pertahanan, keamanan, termasuk juga soal pangan, ekonomi, dan sebagainya."
"Kita membutuhkan sosok pemimpin kuat punya karakter dan visi ke depan," katanya, dikutip dari program OVERVIEW: Koalisi Gemuk Prabowo edisi Kamis (24/8/2023).
Baca juga: Politikus PAN Dorong Peran Generasi Muda Perangi Korupsi
Viva melanjutkan, Prabowo juga dinilai menjadi sosok pemersatu bangsa.
Ia mampu menjalin komunikasi dengan seluruh pimpinan partai, baik dalam maupun luar Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Sementara untuk Pilpres 2024, Viva mengaku PAN sudah belajar dari kegagalan Prabowo.
"Memang sudah 2 kali Pak Prabowo dan kalah terus di Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, tapi ada masa dan aktor berganti, artinya ada proses evaluasi diri PAN untuk lebih menentukan perencanaan strategis pemenangan Pemliu 2024."
Evaluasi berpijak pada kelemahan Pemilu lalu. Dan Kita sedang lakukan merumuskan formula baru," imbuh Viva.
Viva dalam kesempatannya juga membeberkan perihal bakal wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo di Pilpres 2024.
Baca juga: PAN Berusia 25 Tahun, Zulhas: Harus Lebih Terbuka dan Pro Anak Muda
Diketahui sebelumnya, PAN getol mengusung Menteri BUMN Erick Thohir sebagai cawapres.
Sedangkan PKB yang lebih dahulu gabung dengan Gerindra memilih mengusulkan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
Terkait hal ini, PAN sendiri menghormati tokoh-tokoh yang didorong partai anggota koalisi sebagai cawapres.
Sehingga kini PAN menyerahkan sepenuhnya pemilihan cawapres kepada Prabowo.
"Nantinya (nama) cawapres akan dibawa ke rapat koalisi. PAN menghormati Gus Imin yang didorong PKB, menghormati Pak Airlangga didorong Golkar, dan menghormati Bang Yusril Ihza Mahendra yang didorong PBB," jelas Viva.
Viva menambahkan, partai koalisi pendukung Prabowo sedang membangun pondasi komunikasi.
Harapannya koalisi semakin solid serta penentuan sosok cawapres akan berjalan dengan lancar.
Pertaruhan terakhir

Pakar Sosiologi Politik UNS, Rezza Akbar menyebut, Pilpres 2024 menjadi ajang terakhir untuk Prabowo.
Menurutnya Prabowo dibatasi usia dan track record selalu gagal di dua Pilpres sebelumnya.
Meskipun demikian, kata Rezza ada modal yang kini dimilikinya untuk maju.
"Pak Prabowo calon yang lebih dikenal masyarakat dalam konteks Pilpres dibandingkan calon lain (Anies dan Ganjar). Ini menjadi poin positif dalam memori politik publik. Pak Prabowo dan Pilpres sudah satu, sangat familiar," kata Rezza.
Baca juga: Daftar 78 Artis Maju Caleg DPR RI 2024, Terbanyak PDIP dan PAN
Rezza kemudian menyebut koalisi gemuk pendukung Prabowo memiliki pekerjaan rumah (pr) besar.
Keempat parpol harus bisa menarik kalangan milenial jadi kantong suara baru.
Hal ini dikarenakan Gerindra dkk dinilai tidak mampu mengalahkan PDI-P yang memiliki basis pemilih besar di tingkat masyarakat menegah ke bawah.
"Masa pemilih di kalangan milenial akan banyak diperebutkan Pak Prabowo," tegas Rezza.
(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.