Pilpres 2024
Anies Disebut Minta AHY jadi Cawapres, Kirim Surat Beberapa Hari sebelum Isu Duet Anies-Cak Imin
Anies Baswedan disebut kirim surat ke AHY, meminta Ketum Demokrat itu untuk menjadi Cawapresnya di Pilpres 2024.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Bakal Calon Presiden (Bacapres) Anies Baswedan tengah disorot usai menggaung kabar dirinya memilih Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) untuk mendampinginya di kontestasi Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Partai Demokrat mengatakan bahwa penetapan Cak Imin sebagai Cawapres Anies adalah keputusan sepihak dari Ketum NasDem, Surya Paloh.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya mengatakan partai kecewa dengan keputusan tersebut.
Sikap itu dinyatakan Partai Demokrat lantaran Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) gagal jadi cawapres pendamping Anies.
Di sisi lain Partai Demokrat menyebut sebenarnya Anies Baswedan telah mengirimkan surat kepada AHY, meminta putra sulung Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tersebut untuk menjadi Cawapresnya.
Baca juga: Surya Paloh Nyatakan Ada Kemungkinan Deklarasi Anies-Cak Imin Dilakukan Sabtu Ini di Surabaya
Partai Demokrat pun mengungkapkan isi surat yang ditulis Anies, dalam secarik kertas yang berisi tulisan tangan.
Berikut isinya, dalam foto surat yang diterima Tribunnews:
"Mas AHY Yth
Semoga dlm keadaan sehat, tetap produkstif dan selalu dlm keberkahanNya
Melalui pesan singkat ini, kami bermaksud menyampaikan harapan, agar Mas AHY berkenan utk menjadi pasangan dalam mengikuti Pilpres 2024
Teriring salam hormat
Anies Baswedan." (tanda tangan Anies Baswedan)
Dalam gambar foto surat yang diterima Tribunnews itu, Partai Demokrat menjelaskan bahwa surat tersebut dibuat pada tanggal 25 Agustus 2023, dan disaksikan oleh 2 orang.
Dengan kata lain, Anies meminta AHY sebagai Cawapresnya, beberapa hari sebelum kabar duet Anies - Cak Imin menggaung.
Kronologi Partai Demokrat Ketahui Cak Imin jadi Cawapres Anies: Sepihak, Inisiatif Surya Paloh

Baca juga: PDIP Tetap Goda Cak Imin Dukung Ganjar Capres Seusai Muncul Duetnya dengan Anies Baswedan
Teuku Riefky Harsya menceritakan kronologi partainya mengetahui Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (Cak Imin) menjadi Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) untuk Anies Baswedan.
Teuku Riefky juga mengatakan dalam keterangan tertulis yang diterima Tribunnews, bahwa wacana duet Anies dan Cak Imin dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum NasDem, Surya Paloh.
Awalnya Sekjen Demokrat itu menyatakan bahwa pihaknya mendapatkan informasi bahwa Anies telah menerima Cak Imin sebagai bacawapresnya pada Rabu (30/8/2023).
"Kemarin 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said mewakili capres Anies Baswedan bahwa Anies telah menyetujui kerjasama politik Partai NasDem dan PKB untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar."
"Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem Surya Paloh," kata Riefky dalam keterangan tertulisnya yang diterima Tribunnews, Kamis (31/8/2023).
Soal wacana duet itu pun telah dikonfirmasi ke pihak Anies langsung.
Konfirmasi itu, kata Teuku Riefky dilakukan pada Kamis (31/8/2023).

"Ia (Anies Baswedan) mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat “dipaksa” menerima keputusan itu (fait accompli)."
Kata Surya Paloh
Ketum NasDem Surya Paloh buka suara terkait duet Anies Baswedan dan Cak Imin, di mana hingga saat ini masih belum ada keputusan resmi.
Keputusan resmi terkait memasangkan Anies-Cak Imin sebagai Capres-Cawapres 2024 menunggu dinamika politik beberapa hari ke depan.
“Jadi kita tunggu perkembangan 1-2 hari ini,” ucap Surya di NasDem Tower, Gondangdia, Menteng, Jakarta, Kamis (31/8/2023), mengutip Kompas.com.
Namun, menurut dia, rencana duet itu tersebut baru sebatas ide.
“Ada saya dengar seperti itu, tapi belum terkonfirmasikan secara pasti bagi saya. Jadi barangkali, baru mungkin sebuah ide, gagasan dari kawan-kawan,” tutur dia.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (Kompas.com/Tatang Guritno)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.