Pilpres 2024
Pengamat Sebut Suara Warga NU Akan Terbelah, Singgung Peluang Dukungan Nahdliyin ke Anies-Muhaimin
Pengamat sebut kemungkinan besar suara NU atau warga Nahdliyin akan terbelah dan solid ke satu capres.
Penulis:
Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor:
Theresia Felisiani
Survei mencatat, di kalangan Nahdliyin, elektabilitas mantan gubernur Jawa Tengah itu mencapai 25,6 persen atau tertinggi dibanding capres Prabowo Subianto dan Anies Baswedan. Di bawah Ganjar ada Prabowo yang mengantongi 25 persen suara pemilih NU.
Sementara, mantan gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hanya 12,8 persen.
Baca juga: Alissa Wahid Ingatkan Cak Imin: Setop Jualan Nama Gus Dur untuk Cari Dukungan Politik
Seperti diketahui pemilih kalangan NU sendiri banyak tersebar di Jawa Timur. Di Jatim, sebanyak 37,1 persen responden NU mengaku bakal memilih Ganjar pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.
Sementara sebanyak 20,8 persen mengaku akan memilih Prabowo. Sementara, yang akan memilih Anies hanya 7,5 persen.
Memang, survei yang sama memperlihatkan, elektabilitas Ganjar paling unggul dibandingkan dua pesaingnya. Secara umum, mantan Gubernur Jawa Tengah itu mencatatkan elektabilitas 24,9 persen.
Angka elektoral Ganjar bersaing ketat dengan Prabowo yang tingkat keterpilihannya mencapai 24 persen.
Sementara, Anies mengekor di urutan terakhir dengan angka elektabilitas separuh di bawah Ganjar dan Prabowo, yaitu 12,7 persen.
Minimnya suara Anies di kalangan NU dan pemilih Jawa Timur tersebut disinyalir sebagai alasan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menunjuk Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar sebagai bakal cawapres.
Sebab, suara PKB mayoritas datang dari kalangan NU, utamanya di Jawa Timur.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.