Pilpres 2024
Perbedaan dan Persamaan Tim Pemenangan Nasional Ganjar dengan Jokowi-Maruf Lima Tahun Lalu
Berikut ini persamaan dan perbedaan Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo dengan Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin lima tahun lalu.
Penulis:
Daryono
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini persamaan dan perbedaan Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo dengan Tim Pemenangan Jokowi-Maruf Amin lima tahun lalu.
Jelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024, partai politik pengusung pasangan calon mulai menyusun tim pemenangan nasional (TPN).
Diketahui, dalam Pilpres 2024 nanti, diperkirakan ada tiga capres yang akan maju yakni Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.
Hingga saat ini, baru partai politik pengusung Ganjar Pranowo yang sudah mempublikasikan tim pemenangan nasional.
Bahkan, tim pemenangan nasional Ganjar ini telah mengadakan rapat perdana pada Rabu (13/9/2023) kemarin di Gedung High End, Kebon Sirih, Jakarta.

Namun demikian, susunan TPN Ganjar yang dipublikasikan saat ini masih terbatas yakni pada level pimpinan.
Berdasarkan penjelasan Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto, TPN Ganjar diketui oleh Arsjad Rasjid.
Arsjad dibantu oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan mantan Wakapolri Komjen (Purn) Gatot Eddy Pramono.
Selain itu, ada pula tokoh agama sekaligus mantan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang yang akan menjadi pimpinan TPN Ganjar.
Hasto menyatakan tokoh masyarakat, pakar di berbagai bidang, hingga kalangan profesional bakal dilibatkan dalam TPN Ganjar.
Menurut dia, hal itu demi menjaga kesinambungan program era Presiden Jokowi dengan Ganjar saat kontestasi Pilpres 2024.
"Ada juga dari tokoh-tokoh masyarakat dari perwakilan sesuai dengan demografi dan juga geografis dan unsur-unsur profesional dari para pakar mengingat kepemimpinan Pak Ganjar itu kesinambungan dengan gerakan kemajuan yang sudah dilakukan oleh Bapak Joko Widodo," kata Hasto, Rabu (13/9/2023).
Menengok tim pemenangan Jokowi-Maruf Amin
PDIP yang kini mengusung Ganjar Pranowo adalah partai utama yang mengusung pasangan Jokowi-Maruf Amien dalam Pilpres 2019.
Saat itu, pasangan Jokowi-Maruf Amin diusung dan didukung sejumlah partai lainnya yakni Partai Golkar, PPP, Partai Hanura, Partai Nasdem, PKB, PSI, Perindo, Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI), dan PBB.

Berikut daftar tim pemenangan Jokowi-Maruf dalam Pilpres 2019 lalu, dikutip dari info Grafik Kompas.com:
Dewan Penasihat adalah seluruh ketua umum partai pendukung Koalisi Indonesia Kerja:
1. Megawati Soekarnoputri
2. Airlangga Hartanto
3. Muhaimin Iskandar
4. Surya Paloh,
5. Romahurmuziy (Romi)
6. Osman Sapta Oedang (OSO)
7. Hary Tanoesoedibjo (HT)
8. Diaz Faisal Malik Hendropriyono
9. Grace Natalie
Dewan Pengarah:
1. Jusuf Kalla (JK).
2. Try Sutrisno
3. Puan Maharani
4. Pramono Anung Wibowo
5. Sri Mulyani (Menteri Keuangan)
6. Agung Laksono
7. Akbar Tandjung
8. Dimyati Rais
9. Siswono Yudhohusodo
10. Suharso Monoarva
11. Sidarto tanusubroto
12. Laksamana TNI Purn Prof Marsetyo
Wakil ketua Tim Kampanye Nasional:
1. Moeldoko
2. Lodewijk F. Paulus
3. H. Abdul Kadir Karding
4. Johnny G. Plate
5. H. Arsul Sani
6. H. Herry Lontung Siregar
7. Hajriyanto Y. Thohari
8. Eriko Sotarduga
Sekretaris Tim Kampanye Nasional:
1. Hasto Kristyanto
Wakil sekretaris Tim Kampanye Nasional:
1. Verry Surya Hendrawan
2. Ahmad Rofiq
3. Raja Juli Antoni
4. Dewi Suharto
Bendahara Tim Kampanye Nasional:
1. Sakti Wahyu Trenggono
2. Agus Gumiwang Kartasasmita
Wakil Bendahara:
1. Jazilul Fawaid
2. Samsuddin Andri Aryad
3. Rerie Lestari Moerdijat
4. Dudy Purwagandh
Ex-officio Ketua Badan Pemenangan Pemilu Legislatif Partai Politik Koalisi Indonesia Kerja:
1. Bambang DH
2. Rully Chairul Azwar
3. Marwan Jafar
4. Effendi Choirie
5. Qoyum Abdul Jabbar
6. Gede Pasek Suardika
7. Rully Soekarta
8. Muhammad Yamin Tawari
9. Endang Tirtana
Pengarah teritorial adalah para kepala daerah dan para wakil kepala daerah koalisi Indonesia kerja.
Juru bicara:
1. Ahmad Basarah
2. Johan Budi
3. H. Abdul Kadir Karding
4. TB. Ace Hasan Syadzily
5. Irma Suryani Chaniago
6. Dr. Arief Budimanta
7. Arya Sinulingga
8. Lena Maryana Mukti
Direktorat:
1. Direktur program: Aria Bima
2. Direktur konten: Fikri Satari
3. Direktur komunikasi politik: Usman Kansong
4. Direktur kominfo: Yadi Hendryana
5. Direktur kampanye: Beni Ramdani
6. Direktur penggalangan pemilih muda: Hadi Kusuma
7. Direktur penggalangan jaringan: Noor Achmad .
Dalam direktorat ini terdapat gugus tugas khusus yang juga disertakan dalam struktur.
8. Direktur Logistik dan APK: Marsda TNI (Purn) Usra Hendra Harahap
9. Direktur Hukum dan Advokasi: Ade Irfan Pulungan
10. Direktur saksi: Arif Wibowo
11.Direktur relawan: Maman Imanul Haq
Sejumlah kesamaan dan perbedaan TPN Ganjar dengan Jokowi-Maruf
Terdapat sejumlah kesamaan dalam format penyusunan tim pemenangan nasional Ganjar dengan Jokowi.
Kesamaan pertama, ketua tim pemenangan diisi oleh sosok pengusaha.
TPN Jokowi dipimpin oleh Erick Thohir yang merupakan bos Mahaka Group.

Erick kemudian mendapat jabatan Menteri BUMN saat Jokowi dilantik sebagai Presiden pada 2019.
Hal yang sama dalam TPN Ganjar dimana ketua tim pemenangan dipegang oleh sosok pengusaha yakni Arsjad Rasjid.
Selain memegang jabatan Ketua Umum Kadin, Arsjad Rasjid merupakan Presiden Direktur di PT Indika Energy Tbk., perusahaan energi terintegrasi terkemuka di Indonesia.

Kesamaan kedua, tim pemenangan Ganjar maupun Jokowi diisi oleh kalangan purnawairawan TNI/Polri.
Di TPN Jokowi ada mantan Panglima TNI Moedoko yang menjabat sebagai wakil ketua. Ada pula mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAl) Laksamana TNI Purn Prof Marsetyo yang menjabat sebagai Dewan Pengarah.
Sama dengan TPN Jokowi, TPN Ganjar kali ini juga diisi dengan purnawirawan TNI/Polri.
Nama yang sudah muncul saat ini yakni mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Andika Perkasa dan mantan Wakapolri Komjen (Purn) Gatot Eddy Pramono.
Perbedaan TPN Ganjar dengan TPN Jokowi-Maruf
Meski terdapat sejumlah kesamaan, terdapat beberapa pembedaan antara TPN Jokowi-Maruf dengan Ganjar.
Perbedaan utama itu tentu saja pada komposisi Dewan Pengarah yang diisi dari pimpinan parpol pengusung dan pendukung.
Hal ini mengingat sejumlah partai yang dulu mendukung Jokowi, kini tak berada dalam satu koalisi bersama PDIP yakni Partai Golkar, NasDem, PKB dan PBB.
Perbedaan lain adalah soal timing pengumuman nama ketua TPN Ganjar.
Dalam TPN Jokowi-Maruf, nama Erick Thohir sebagai Ketua TPN diumumkan belakangan.
Bahkan saat daftar TPN Jokowi-Maruf diserahkan ke KPU, nama ketua tim pemenangan masih kosong.
Nama Erik Thohir sebagai ketua tim pemenangan, baru diumumkan secara langsung oleh Jokowi beberapa pekan kemudian.
Berbeda dengan TPN Ganjar, nama ketua TPN justru disampaikan di awal.

Bahkan, Arsjad Rasjid mengaku tidak diberitahu saat dirinya diumumkan sebagai Ketua TPN Ganjar.
Belakangan, Arsjad menyampaikan meminta waktu terlebih dahulu terkait penunjukan dirinya sebagai Ketua TPN.
Merespons hal itu, Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Arsjad memerlukan waktu untuk menyelesaikan beberapa hal.
"Beliau memang memerlukan waktu untuk melakukan ketentuan organisasi bagi KADIN ataupun bagi beliau ini yang juga menjadi Direktur Utama dari beberapa perusahaan yang statusnya Go Public," kata Hasto.
"Jadi aspek-aspek good governance harus ada yang dipenuhi," sambungnya.
Meski begitu, Hasto mengungkapkan, bahwa Arsjad dalam rapat TPN sudah menerima sejumlah arahan dari para ketua umum Parpol, khususnya dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Di mana, perlunya membangun kerja sama yang solid antara partai politik, TPN, dan relawan dalam menyatukan gerak langkah bekerja memenangkan Ganjar di Pilpres 2024.
"Tapi seluruh arahan sudah disampaikan untuk membangun kesatupaduan antara parpol dan relawan yang diorganisir oleh Tim Pemenangan Nasional," ucap Hasto.
(Tribunnews.com/Daryono)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.