Senin, 18 Agustus 2025

Pilpres 2024

PBNU Nilai PKB Harus Kompetisi Sendiri, Tak Bisa Terus Menerus 'Disuapi'

Menurutnya, PKB saat ini harus berjalan sendiri, dan PBNU tidak bisa lagi terus menerus menyuapi PKB.

Penulis: Reza Deni
Tribunnews/Rahmat W. Nugraha
Ketum PBNU, Gus Yahya (tengah). Menurutnya, PKB saat ini harus berjalan sendiri, dan PBNU tidak bisa lagi terus menerus menyuapi PKB. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Reza Deni

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan PBNU memang turut membentuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Namun, dia menilai PKB harus bisa berjalan sendiri.

"PBNU kan dulu yang membentuk PKB, iya, kenapa dulu PBNU membentuk PKB? Karena sejumlah warga yang jumlahnya cukup banyak tokoh tokohnya, minta PBNU membuatkan partai. Nah, sudah dibuatkan, ya sudah gitu silakan partainya," kata Gus Yahya Yahya di kantor PBNU, Jakarta, Jumat (15/9/2023).

Menurutnya, PKB saat ini harus berjalan sendiri, dan PBNU tidak bisa lagi terus menerus menyuapi PKB.

"PBNU ya tidak bisa lagi kemudian diharuskan untuk menyuapi partai yang dibentuk ini, silakan jalan berkompetisi dengan yang lain secara rasional," kata Yahya.

"Dan kami juga persilakan kepada masyarakat untuk menilai, termasuk kepada warga NU, kami persilakan kepada masyarakat termasuk warga NU untuk menilai partai-partai secara rasional," sambungnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan