Kamis, 11 September 2025

Pilpres 2024

Reaksi Ganjar Ditanya Kemungkinan Jadi Boneka Megawati jika Menang Pilpres 2024: Saya Kader Partai

Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo berkomentar soal kemungkinannya menjadi 'bonek' Megawati jika menjadi presiden di 2024 mendatang.

Penulis: Jayanti TriUtami
Editor: Nuryanti
youTube FISIP UI
Bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo menghadiri acara Kuliah Kebangsaan di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Bakal calon presiden (bacapres) dari PDIP, Ganjar Pranowo menghadiri Kuliah Umum Kebangsaan di Universitas Indonesia (UI), Senin (18/9/2023).

Dalam kesempatan itu, Ganjar Pranowo turut menanggapi sejumlah pertanyaan mahasiswa.

Satu di antaranya, pertanyaan soal kemungkinan Ganjar menjadi 'boneka' Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Mulanya, mahasiswa bernama Naufal mengungkit deklarasi PDIP yang menunjuk Ganjar sebagai bacapres di Pilpres 2024.

Baca juga: Ganjar Pranowo Targetkan Satu Desa Satu Puskesmas Guna Wujudkan Indonesia Emas

Kala itu, Megawati secara terang-terangan menyebut Ganjar sebagai petugas partai.

"Saya menggarisbawahi kata-kata Bu Megawati yang menyatakan Bapak sebagai kader dan petugas partai," ucap Naufal, dikutip Tribunnews.com dari kanal YouTube Kompas TV, Senin (18/9/2023).

"Jujur saja saya mengagumi bapak, merasa kecewa ternyata bapak yang diharapkan sebagai petugas rakyat ternyata petugas partai."

Naufal kemudian menyinggung moto yang kerap digaungkan Ganjar semasa menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Moto tersebut adalah 'Tuanku ya rakyat, gubernur cuma mandat'.

“Pertanyaan saya, jika Bapak terpilih sebagai presiden kedelapan, apakah Bapak tetap dengan prinsip ‘Tuanku ya rakyat, gubernur hanya mandat’, dan tidak menjadi boneka Megawati? Apakah bapak petugas rakyat atau petugas partai?," tanya Naufal.

Ganjar mulanya menanggapi pertanyaan tersebut dengan seloroh singkat.

"Kamu mengikuti saya selama 10 tahun menjadi gubernur? Saya petugas siapa? Finish," ujar Ganjar, memicu tawa peserta kuliah umum.

Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo saat mengisi Kuliah Kebangsaan di FISIP Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023).
Bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo saat mengisi Kuliah Kebangsaan di FISIP Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023). (HO/ Tribunnews.com)

Baca juga: Ganjar ke Mahasiswa UI: Jangan Tergesa-gesa Milih Saya, Anda Cek Dulu

Secara terang-terangan, Ganjar mengakui dirinya sebagai seorang petugas partai.

Namun selama menjabat 10 tahun sebagai Gubernur Jawa Tengah, Ganjar mengaku tidak selalu sepenuhnya memihak PDIP.

"Saya kader partai, tapi presiden bukan, gubernur bukan, itulah melayani," ungkap Ganjar.

"Jadi kita bisa membedakan ketika kita sudah berada di jabatan, apa yang kita lakukan. Maka ketika Anda riset tentang saya, apa yang saya lakukan adakah kemudian saya hanya berpihak pada partai? Mungkin nyaris Anda tidak menemukan itu," lanjutnya.

Lebih lanjut, Ganjar menjanjikan akan memberikan dua buku karyanya kepada Naufal.

Ganjar berharap buku-buku tersebut bisa memberikan pencerahan kepada mahasiswa untuk memilih sosok presiden selanjutnya, di Pilpres 2024 mendatang.

"Mungkin buku itu cukup bisa menjelaskan keraguanmu agar kelak kamu bisa menentukan secara objektif," turut Ganjar.

"Tidak harus Ganjar, jangan tergesa-gesa pilih Ganjar, Anda cek dulum Anda pastikan dulu, Anda yakin enggak sama saya," tandasnya.

(Tribunnews.com/Jayanti TriUtami)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan