Pilpres 2024
Dari 3 Nama Bursa Cawapres, Representasi NU Disebut Condong ke Khofifah, Bukan Mahfud MD & Cak Imin
Suara NU jadi rebutan di Pilpres 2024, lantas siapa sosok Cawapres yang jadi representasi NU? Khofifah, Cak Imin, atau Mahfud MD. Ini kata pengamat.
Penulis:
Faryyanida Putwiliani
Editor:
Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Sejak lama suara dari warga Nahdlatul Ulama (NU) dianggap menjadi rebutan di Pilpres, bahkan membuat para Capres berebut tokoh NU untuk menjadi Cawapresnya.
Cohtohnya ada Anies Baswedan yang akhirnya meminang Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang memiliki latar belakang NU untuk menjadi Cawapresnya.
Sama halnya dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto yang disebut-sebut membutuhkan suara NU untuk menjadi penyokong kemenangan mereka di Pilpres 2024 mendatang.
Kini pun ramai diperbincangkan isu soal nama Gubernur Jawa Timur (Jatim), Khofifah Indar Parawansa yang diperebutkan kubu Ganjar dan Prabowo untuk menjadi Cawapres mereka.
Karena selain punya basis suara di Jatim, Khofifah juga memiliki latar belakang NU.
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menilai Khofifah sebagai sosok yang bisa melakukan konsolidasi dan penetrasi kekuatan politik nahdliyin.
Baca juga: Alasan Khofifah Jadi Rebutan Ganjar dan Prabowo: Bisa Raih Suara Jawa Timur dan Nahdliyin
Bahkan jika dibandingkan Mahfud MD dan Cak Imin, Khofifah diakui lebih mewakili representasi NU.
"Tentu di kalangan nahdliyin, harus diakui Khofifah itu diyakini sebagai sosok yang mampu melakukan konsolidasi, penetrasi kekuatan politik nahdliyin."
"Karena kalau kita membaca angka-angka statistik, bahwa tokoh yang dinilai punya representasi NU saat ini adalah Khofifah, baru dibawahnya Mahfud MD, kemudian Muhaimin Iskandar," kata Adi dalam tayangan video di kanal YouTube Kompas TV, Sabtu (30/9/2023).
Baca juga: Kandidat Cawapres Prabowo Mengerucut 2 Nama, Khofifah Indar Parawansa Menguat
Tak heran jika kini Khofifah menjadi rebutan bagi kubu Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto.
Karena setidaknya Khofifah bisa membantu Ganjar atau Prabowo untuk meyakinkan pemilih nahdliyin.
"Oleh karena itu kalau Khofifah digandeng sebagai Cawapres, entah oleh Ganjar atau Prabowo, minimal bisa menyakinkan pemilih nahdliyin," ungkap Adi.
Selain itu, satu keunggulan lain yang dimiliki Khofifah dibanding sosok Cawapres lain adalah bisa mewakili sosok pemilih perempuan.
Baca juga: Khofifah Dilirik Kubu Ganjar dan Prabowo, Dinilai Cocok Jadi Cawapres hingga Timses Pemenangan
Kita tahu selama ini nama-nama yang masuk di Bursa Cawapres mayoritas adalah laki-laki.
Sehingga Adi menilai hal itu bisa menjadi poin diferensiasi politik yang luar biasa bagi Khofifah.
"Tentu Khofifah mewakili pemilih perempuan. Itu satu hal yang saya kira memiliki diferensiasi politik yang luar biasa," pungkasnya.
Baca juga: Khofifah Indar Parawansa Masuk Daftar Kandidat Cawapres Ganjar Pranowo, Puan: Masuk Dalam Radar
Soal Kans Mahfud MD dan Khofifah Jadi Cawapres, Ganjar: Cocok Semua
Bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo buka suara mengenai peluang Mahfud MD dan Khofifah Indar Parawansa menjadi bakal calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya.
"Cocok semua," kata Ganjar pada sela-sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) IV PDIP di JI-Expo Kemayoran, Jakarta, Jumat (29/9/2023).
Menurut Ganjar, semua kandidat bakal cawapres pendampingnya saat ini masih memiliki peluang yang sama.
"Semua punya kesempatan yang sama, tinggal komunikasinya saja," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah itu.
Baca juga: Ganjar Buka Suara soal Isu Khofifah dan Mahfud MD Jadi Kandidat Kuat Cawapres
Dia menjelaskan nama-nama yang berkembang masih sangat dinamis hingga batas akhir pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI pada 25 Oktober 2023.
Namun, Ganjar menyerahkan kepada seluruh partai politik (parpol) pendukungnya untuk berbicara mengenai cawapresnya.
"Biarkan para pengambil keputusan yang sudah diberikan kewenangan berbicang terlebih dahulu. Nanti akan diumumkan dan saatnya nanti pasti saya ajak," ucapnya.
Nama Mahfud dan Khofifah memang digadang-gadang akan menjadi cawapres pendamping Ganjar.
Hanya saja, sejauh ini PDIP bersama parpol pendukung belum memutuskan siapa sosok pendamping Ganjar.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Fersianus Waku)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.