Pilpres 2024
Gerindra Beri Kode Bakal Ada Partai yang Gabung ke KIM, Sufmi Dasco: Tunggu Tanggal Mainnya
Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut KIM akan mendapatkan suntikan kekuatan baru dalam menghadapi Pilpres 2024.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Ketua Harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, menyebut Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan mendapatkan suntikan kekuatan baru dalam menghadapi Pilpres 2024.
Sufmi mengatakan KIM akan kedatangan sosok baru, yaitu partai yang identik dengan warna merah-putih.
Namun, Sufmi enggan untuk membeberkan nama partai politik (parpol) itu secara eksplisit.
Sebagai informasi, saat ini KIM terdiri dari Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Demokrat, PAN, PBB, Partai Gelora, dan Partai Garuda.
Baca juga: Gerindra Ungkap Kemungkinan PSI Deklarasi Dukung Prabowo di Pilpres 2024
"Pasti ada partai yang gabung, kita tunggu tanggal mainnya. (Warnanya) merah-putih," ujar Dasco di BSD, Tangsel, Minggu (8/10/2023), dikutip dari Wartakotalive.com.
Partai berwarna merah-putih dianggap merujuk kepada Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dipimpin oleh putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep.
Sejauh ini, nama PSI memang santer dikabarkan akan berlabuh ke KIM setelah mereka sering hadir dalam acara yang diselenggarkan oleh koalisi pengusung Prabowo Subianto sebagai bakal calon presiden (bacapres) itu.
PSI juga turut hadir ketika Partai Demokrat secara resmi mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo Subianto.
Sementara itu, mengenai peluang bergabungnya PSI ke KIM, hal ini sempat ditanggapi oleh Ketua DPP Partai Gerindra, Ahmad Riza Patria.
Menurutnya, Gerindra dan PSI memiliki kesamaan visi, salah satunya untuk mengembangkan kesempatan bagi generasi muda dan generasi Z.

"Ya. memang PSI dengan Gerindra punya hubungan yang baik. Sama-sama partai nasionalis, sama-sama ingin bangsa ini maju, rakyat mendapat keadilan, dan sama-sama partai yang selalu memberi kesempatan bagi generasi muda, generasi milenial, generasi Z," ujar Riza di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Riza mengatakan, dirinya berharap partai berlogo mawar itu bisa ikut mendukung Prabowo di Pilpres 2024 mendatang.
Ia mengaku akan senang apabila PSI bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
"Insya Allah tentu saya pribadi, berharap dan akan senang apabila Mas Kaesang Ketua Umum PSI yang baru bisa bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju," kata Riza Patria.
Sampai sekarang PSI memang belum menentukan arah dukungannya di Pilpres 2024.
Misteri Arah Dukungan PSI
Sebelumnya, Kaesang Pangarep pernah berbicara soal arah dukungan dirinya dan PSI serta kaitannya dengan dukungan Presiden Jokowi.
Hal itu menjawab pertanyaan soal anggapan bahwa dukungan Presiden Jokowi tergantung dukungan dari anak-anaknya, baik Gibran Rakabuming maupun Kaesang.
Kaesang lantas memberi contoh jika Gibran dan dirinya memberikan dukungan berbeda satu sama lain.
"Jadi, misal nih Pak Wali Kota Solo (Gibran) dukung Pak Ganjar, kami (PSI) mendukung Pak Prabowo, itu (Jokowi) bagaimana? Bingung, enggak? Nah bingung kan," kata Kaesang di Kantor PGPI, Jakarta Utara, Kamis (5/10/ 2023).
Saat itu, ia mengatakan bahwa PSI belum memutuskan akan mendukung salah satu capres.
"Kalau tadi yang dibilang arah politiknya presiden apakah terwakili di sini (PSI) ya itu kan menurut pengamat, terserah saja," tuturnya.

Sebagaimana diketahui, dalam perjalanannya, PSI sempat mengumumkan mendukung Ganjar Pranowo sebagai bacapres.
Dukung tersebut mereka nyatakan jauh sebelum PDIP mengumumkan secara resmi Ganjar sebagai bacapres mereka.
Namun seiring berjalannya waktu, PSI disambangi oleh Ketua Umum Gerindra sekaligus bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto.
Kunjungan tersebut menimbulkan spekulasi bahwa PSI bakal mendukung Prabowo di Pilpres 2024.
PSI Ajukan Syarat
Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, pernah membeberkan dua syarat untuk mendukung bacapres tertentu di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Grace mengatakan yang pertama PSI ingin melihat lebih dulu siapa bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang dipilih.
Kedua, apakah koalisi tersebut benar-benar berkomitmen melanjutkan program Presiden Jokowi.
Grace menekankan, PSI tidak memberikan batas waktu guna menentukan dukungan di Pilpres 2024.
Pasalnya, Grace mengatakan, PSI bukan partai politik (parpol) yang masuk ke parlemen.
Artinya, PSI tak punya jatah kursi untuk membantu persyaratan pengusungan bakal capres-cawapres.
Grace juga mengingatkan bahwa Jokowi meminta PSI tak terburu-buru mengambil keputusan.
"Kalau sekarang 'kan masih cair sekali. Jadi kata Jokowi, 'Ojo kesusu'. Jadi kami setuju,” terang Grace.
(Tribunnews.com/Deni/Rizki Sandi Saputra/Hasanudin Aco)(Wartakotalive.com/Valentino Verry)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.