Sabtu, 6 September 2025

Pilpres 2024

Membaca Arah Dukungan Jokowi di Pidato Rakernas Projo dan PDIP, Pengamat: Sama-sama Diayun

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melempar kode soal arah dukungan bakal calon presiden (bacapres). 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Nuryanti
Tribunnews.com
Presiden Joko Widodo (Jokowi) - Jokowi kembali melempar kode soal arah dukungan bakal calon presiden (bacapres) di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo di Indonesia Arena, Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023).  

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali melempar kode soal arah dukungan bakal calon presiden (bacapres). 

Terbaru, Jokowi disebut memberi kode mendukung bacapres Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto saat berpidato di Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo di Indonesia Arena, Kawasan Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (14/10/2023). 

Dalam kesempatan itu, Jokowi sebagai Dewan Pembina Projo memberikan pidato sekaligus sambutan untuk membuka Rakernas. 

Jokowi mulanya bertanya ke relawan Projo siapa bacapres yang akan dipilih di Pilpres 2024.

Ia kemudian meminta para relawannya tak tergesa-gesa untuk menentukan pilihan di Pilpres 2024.

Sebab, kata Jokowi, bacapres yang akan didukungnya untuk menjadi pemimpin Indonesia tak hadir dalam acara tersebut.

Baca juga: Projo Deklarasi Dukungan untuk Prabowo, Budi Arie: Kriteria Capres yang Dimaksud Jokowi

"Jadi masih sabar menunggu? Jangan mendesak untuk saya hari ini ngomong siapa, karena juga orangnya enggak ada di sini," kata Jokowi dalam pidatonya, Sabtu, dikutip dari YouTube KompasTV.

Diketahui, Prabowo tak hadir dalam pembukaan Rakernas tersebut. 

Ia baru dideklarasikan secara resmi oleh Projo pada sore harinya, di kediaman Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. 

Di sisi lain, dua bacapres lainnya, Ganjar Pranowo maupun Anies Baswedan juga tak hadir dalam acara tersebut. 

Jokowi Tabuh Gong 8 Kali di Rakernas Projo 

Dalam acara itu Jokowi diminta untuk memukul gong sebagai tanda pembukaan Rakernas VI Projo

Presiden Jokowi pun diminta untuk mumukul gong yang berada di atas panggung. 

Ia didampingi oleh Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi, Sekjen Projo Handoko, dan Bapilpres Projo Panel Barus.

Dari pengamatan Tribunnews.com, Presiden Jokowi memukul gong tersebut sebanyak 8 kali. 

: Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo, di Indonesia Arena GBK, Senayan, Sabtu (14/10/2023).
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan sambutan di acara Rapat Kerja Nasional (Rakernas) VI Projo, di Indonesia Arena GBK, Senayan, Sabtu (14/10/2023). (Tribunnews/Rizki Sandi Saputra)

Setelah itu, Budi Arie, Handoko, dan Panel Barus terlihat bertepuk tangan meriah ketika Jokowi menutup pukulan gong ke-8 nya.

Hal itu pun ditangkap juga oleh jajaran Projo yang hadir di lokasi sebagai tanda dukungan kepada Prabowo Subianto.

Pasalnya, Prabowo kerap diidentikan dengan angka 8.

Di mana, angka itu disematkan kepasa Prabowo saat menjalani pelatihan di Akademi Militer, Magelang.

Bahkan, sejumlah relawan pendukung Prabowo menggunakan angka 08 sebagai tanda dukungan kepada Menteri Pertahanan RI tersebut.

Jokowi di Rakernas PDIP Beri Bisikan ke Ganjar

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato di Rakernas PDIP yang digelar di JIExpo, Jakarta Pusat pada Jumat (29/9/2023).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat berpidato di Rakernas PDIP yang digelar di JIExpo, Jakarta Pusat pada Jumat (29/9/2023). (YouTube PDI Perjuangan)

Sementara itu, beberapa waktu lalu Jokowi juga disebut melempar kode keras soal dukungan bacapres saat di Rakernas IV PDIP di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (29/9/2023).

Dalam pidato politiknya, Jokowi meminta Ganjar untuk melaksanakan tugas pertama jika terpilih dan sudah dilantik jadi Presiden RI, yakni mewujudkan kedaulatan pangan.

Jokowi saat itu menekankan pentingnya ketahanan pangan bagi Indonesia. 

Akan hal tersebut, Jokowi pun, meminta pemimpin ke depan bisa menuntaskan masalah pangan di Tanah Air. 

Jokowi pun meyakini, Ganjar Pranowo bisa menuntaskan masalah tersebut. 

"Tadi saya bisik-bisik ke beliau (Ganjar), Pak nanti habis dilantik besoknya langsung masuk ke kedaulatan pangan, perencanaan disiapkan sekarang."

"Begitu dilantik besok langsung kerja di kedaulatan pangan. Sehingga kedaulatan dan swasembada pangan bisa kita miliki," kata Jokowi, Jumat (29/9/2023) dikutip dari YouTube KompasTV. 

Pernyataan Jokowi pun disebut-sebut sebagai kode keras untuk Ganjar di Pilpres 2024. 

Pengamat: Sama-sama Diayun

Pengamat Politik Adi Prayitno menilai Jokowi sedang memainkan keambiguitasan soal arah dukungan bacapres di Pilpres 2024. 

"Ya saya kira Pak Jokowi itu punya the power of ambiguity, jadi di tengah ambiguitas ini justru Jokowi itu menjadi menarik."

"Kadang dikatikan dengan Ganjar Pranowo kadang dengan Prabowo," kata Adi Prayitno, dalam program Apa Kabar Indonesia Malam TVOne, Sabtu (14/10/2023). 

Adi menyinggung saat Jokowi melempar kode di Rakernas VI Projo, yang dalam pidatonya menyebut bahwa bacapres yang didukungnya tak hadir dalam acara tersebut. 

Hal itu, kata Adi, merupakan bentuk ambiguitas, sebab yang tak hadir dalam acara tersebut bukan hanya Prabowo, melainkan Ganjar dan Anies. 

Kemudian soal gong yang dipukul sebanyak 8 kali oleh Jokowi juga menurutnya sebuah kode secara implisit untuk mendukung Prabowo. 

Pasalnya, Prabowo kerap diidentikan dengan angka 8.

Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi.
Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Presiden Jokowi. (Kolase Tribunnews)

"Di depan Projo yang condong ke Prabowo, juga diayun itu, tabuh gongnya 8 kali, Projo datang ke Kertanegara dan seterusnya," ucap Adi. 

Sementara itu, saat di Rakernas IV PDIP, menurut Adi, Jokowi juga memberi kode keras mendukung Ganjar. 

"Dalam Rakernas di PDIP beberapa waktu yang lalu, Jokowi secara eksplisit saya kira memberikan kode keras untuk mendukung Ganjar. Bahwa Ganjar sudah diberi bisikan,kalau sudah dilantik segera bentuk tim teknis dan gerak cepat mengurus kedaulatan pangan," katanya. 

Adi menilai, Jokowi sengaja memberikan sikap yang ambigu soal dukungan capres sepanjang para pasangan calon (paslon) capres-cawapres belum resmi mendaftarkan ke KPU. 

"Jokowi sebenarnya ingin menjelaskan satu hal bahwa sebelum ada keputusan resmi dari KPU soal siapa yang maju Pilpres, sepanjang itu juga bahwa Jokowi tak mungkin menunjukan sikap politiknya mendukung Prabowo Subianto," ucapnya. 

(Tribunnews.com/Milani Resti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan