Pilpres 2024
Momen Aaliyah Massaid Tanya ke Ganjar saat Deklarasi Ganjar-Mahfud, Singgung Isu Mental Health
Aaliyah Massaid melemparkan pertanyaan untuk ke Ganjar Pranowo saat Deklarasi Ganjar-Mahfud, Singgung soal Isu Mental Health.
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Aaliyah Annisa Jeffar Massaid atau Aaliyah Massaid, melemparkan pertanyaan ke Ganjar Pranowo.
Tepatnya di acara deklarasi Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gedung Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Rabu (18/10/2023).
Dalam pertanyaannya, Aaliyah menyinggung soal isu mental health.
Dirinya mengatakan kesehatan mental masyarakat menjadi syarat penting bagi Indonesia jika ingin menikmati bonus demografi.
Dirinya pun menanyakan seperti apa keseriusan Ganjar-Mahfud nantinya apabila terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden RI 2024 menanggapi isu mental health tersebut.
Baca juga: 40 Ribu Orang Bakal Antar Ganjar dan Mahfud MD Daftar Capres-Cawapres ke KPU Kamis Besok
"Saya sebagai mahasiswa Psikologi dan public figure ingin menanyakan menurut pemahaman saya kesehatan mental masyarakat menjadi syarat penting bagi Indonesia jika ingin menikmati bonus demografi."
"Yang saya tanyakan sejauh apa keseriusan pemerintah memandang isu terkait tersebut?," tanya Aaliyah, mengutip tayangan YouTube Ganjar Pranowo.
Lantas pertanyaan Aaliyah itu pun langsung ditanggapi oleh Ganjar.
Bahkan Ganjar menyerukan kata 'wow'.
Ganjar menyebut bahwa isu mental health adalah isu yang penting untuk ditanggapi dan ditangani oleh pemerintah.
Ganjar menyoroti soal solusi parenting, yang harus dipersolek bahkan termasuk di lingkungan sekolah.
Sehingga menurut Ganjar dengan solusi parenting yang sehat, akan membentuk mental sehat bagi generasi muda.
"Bagaimana kesehatan mental itu super serius dan tidak boleh dilupakan," kata Ganjar.
Ganjar mengambil salah satu kasus dalam masalah kesehatan mental termasuk yang menyerang di generasi sandwich.
"Memikirkan diri sendiri, juga memikirkan orang tua, tekanan-tekanan itu pun muncul hari ini, (salah satu solusi) yang dilakukan adalah Parenting mulai dari keluarga di sekolah, bimbingan konseling mesti wajib, dan pemerintah harus memberikan fasilitas agar anak-anak kita bisa mengadu, bisa konsultasi dan nyaman untuk menyelesaikan itu."
"Dan itu butuh keterlibatan semuanya," jawab Ganjar.
3 Kesepakatan Mahfud MD dan Megawati soal Jadi Cawapres Ganjar di Pilpres 2024, Apa Saja?

Baca juga: Mardiono Yakin Ganjar-Mahfud Raih Kepercayaan Rakyat untuk Pimpin Bangsa Indonesia
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, dan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrasi Indonesia (PDIP), Megawati Soekarnoputri, membuat suatu kesepakatan, terkait menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Setidaknya terdapat 3 kesepakatan yang dibuat antara Mahfud MD dan Megawati.
Mahfud menyebut kesepakatan itu yakni:
- Melaksanakan konstitusi
- Memberantas korupsi
- Menegakkan hukum untuk menuju Indonesia Emas 2045.
"Intinya (kesepakatan) hanya itu. Kesepakatan lainnya nggak ada. Kesepakatan politik ya hanya konstitusi itu yang berlaku paling tinggi," ujarnya, mengutip tayangan YouTube Kompas TV.
Mahfud: Tak Ada Konflik Kepentingan
Sementara terkait jabatannya sebagai Menkopolhukam, Mahfud menegaskan tidak akan ada conflict of interest atau konflik kepentingan.
Dirinya mengimbau baik TNI-Polri harus netral.
Bahkan, Mahfud menyebut akan mengawasinya.

Baca juga: Cuti Saat Kampanye, Mahfud MD Jalankan Tugas Awasi Prajurit TNI/Polri yang Tak Netral di Pemilu
"Ndak ada conflict of interest menyangkut saya. Karena saya justru akan mengawasi aparat TNI, Polri, dan birokrasi dilarang memihak, semuanya harus netral," katanya.
Mahfud menyatakan sebagai Menko Polhukam yang salah satu tugasnya menjaga kondusivitas pemilu, dirinya justru akan turut mengawasi netralitas prajurit TNI/Polri dan aparatur birokrasi.
Dirinya menyebut birokrasi dan aparat TNI/Polri harus bersikap netral.
"Dan saya sebagai salah seorang calon akan memberi contoh bahwa saya memimpin netralitas TNI-Polri dan birokrasi dan akan juga menegur siapapun yang menggunakan aparat, birokrasi, TNI-Polri untuk tidak netral saat Pemilu 2024," sambung Mahfud.
Sementara itu, ke depan usai ditunjuk sebagai Cawapres, Mahfud mengatakan tetap menjalankan tugasnya sebagai menteri Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ia mengaku akan mengikuti regulasi terkait cuti untuk kampanye.
"Ini kan daftar dulu, nanti penelitian ini, kesehatan, soal cuti itu nanti. Itu kan ada aturannya, pada saat kampanye cuti."
"Pada saat tidak kampanye ya masuk kantor. Dan cuti itu dibatasi misalnya seminggu berapa jam, atau berapa hari. Itu semua ada aturannya, jadi gampang lah," kata Mahfud.
(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Danang Triatmojo)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.