Pilpres 2024
Tunjuk Mahfud MD Dampingi Ganjar, Pengamat Sebut Megawati Ingin Gerus Suara Anies-Cak Imin di Jatim
Pengamat politik, Ujang Komarudin, menilai tujuan Megawati menunjuk Mahfud MD menjadi bacapres untuk rusak suara Cak Imin di Jatim.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menilai tujuan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menunjuk Mahfud MD menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) ialah untuk meraup suara di Jawa Timur (Jatim).
Cara itu dinilai bisa menganggu suara dukungan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di wilayah tersebut.
“Salah satu faktor yang dilihat dari Mahfud MD itu ya karena ingin mengambil suara NU, khususnya di Jawa Timur," ujar Ujang dikutip dari TribunJakarta.com.
Baca juga: Sekjen NasDem Tanggapi Mahfud MD Jadi Cawapres Ganjar: Kita Siap Berhadapan dengan Siapapun
Sebagaimana diketahui, Jawa Timur bersama Jawa Tengah dan Jawa Barat merupakan tiga wilayah dengan lumbung suara terbanyak.
Latar belakang Mahfud MD sebagai orang dari Nahdlatul Ulama (NU) sekaligus tokoh dari Jatim diharapkan mampu menganggu suara Anies-Cak Imin di sana.
“Karena kita tahu Mahfud itu warnanya NU dan dia juga dari Jawa Timur. Itu kan ingin mengambil dan merusak suara Anies-Cak Imin,” terangnya.
Meski begitu, menurut Ujang, Mahfud harus bekerja keras untuk meyakinkan warga Jatim untuk memilihnya.
Alasannya karena sosok Cak Imin sudah terlanjur melekat dan didukung oleh beberapa kiai serta ulama di Jawa Timur.

Namun, baik Mahfud maupun Cak Imin, kata Ujang, masing-masing memiliki segmen dan pengaruhnya tersendiri untuk menggaet suara dari warga NU.
“Walaupun Mahfud MD tidak terlalu NU dibandingkan Cak Imin, tapi tetap saja beliau bagian dari representasi NU,” tuturnya.
"Seberapa besar pengaruhnya jika dibandingkan dengan kekuatan Cak Imin, ya pasti masing-masing punya segmennya untuk mengambil suara NU. Punya kekuatannya masing-masing,” terang Ujang.
Tampil sebagai Wajah NU
Bukti bahwa Mahfud MD merupakan representasi NU telah ditampilkannya ketika dideklarasikan sebagai bacawapres pendamping Ganjar Pranowo, Rabu (18/10/2023).
Saat itu, Mahfud MD mengenakan kemeja berwarna hijau tua yang dihiasi dengan motif bunga-bunga.
Ujang menilai bahwa lewat pakaian tersebut, Mahfud MD mengasosiasikan dirinya sebagai figur Nahdlatul Ulama.
"Kelihatannya arahnya ke sana, mengutip ayat menggunakan baju hijau. Ingin menginterpretasikan dia tokoh NU. Ingin mengasosiasikan diri sebagai figur NU yang layak didukung oleh akar rumput NU," kata Ujang dihubungi Rabu (18/10/2023).
Ujang menegaskan itu simbol-simbol yang ingin ditunjukkan oleh Mahfud MD.
"Dalam politik itu hal umum dan biasa dilakukan oleh siapa pun. Termasuk oleh Mahfud MD tadi," kata Ujang.
Semua ada maknanya dan artinya, kata Ujang. Simbol-simbol itu ia melihat dan membacanya kelihatannya Mahfud MD ingin jadi interpretasi dari NU.
"Dan juga ingin dipilih oleh kalangan NU terutama untuk masyarakat Jawa Timur," tutupnya.

PKB Tak Khawatir
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PKB, Hasanuddin Wahid mengaku tidak khawatir suara dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) akan terpecah usai Mahfud diumumkan mendampingi Ganjar.
Menurutnya, bacawapres dari Koalisi Perubahan sekaligus Ketua Umum PKB, yakni Cak Imin sejak lahir merupakan figur NU.
Bahkan, Hasanuddin menegaskan, Cak Imin merupakan cicit dari pendiri NU.
"Karena bagi kami sederhana, Cak Imin itu NU sejak di kandungan. Sementara yang lain itu belum NU sejak kandungan," kata ujar Hasan dalam konferensi pers di Rumah Koalisi Perubahan, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2023).
"Jadi kita sudah tahu persis bahwa masyarakat NU rakyat Nahdliyyin pasti sudah bisalah orang tahu, kalau sebut Cak Imin itu sudah melekat di benaknya orang Nahdliyyin beliau adalah cicit pendiri NU," terangnya.
Hasanuddin mengeklaim, semua warga NU sudah tahu bahwa sosok Gus Imin adalah kader NU yang ikut membesarkan PKB.
"Jadi kami tidak mempunyai keraguan sedikit pun atas siapa pun orang yang dianggap menjadi capres mewakili NU," ujarnya.
(Tribunnews.com/Deni/Rahmat Fajar Nugraha/Ibriza Fasti Ifhami)(TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.