Kamis, 9 Oktober 2025

Pilpres 2024

Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun: Banteng Kalau Diam Jangan Diganggu, Kalau Bangun Dia Brutal

Komarudin Watubun geram usai baliho Ganjar-Mahfud dicopot, saat kunjungan kerja Jokowi di Bali.

Editor: Sri Juliati
(KOMPAS.com Yohanes Vald) (Tribunnew/Fransiskus Adhiyuda)
Kolase Tribunnews: Komarudin Watubun geram usai baliho Ganjar-Mahfud di kawasan Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali dicopot saat kunjungan kerja Jokowi di Bali. 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan, Komarudin Watubun berkomentar tegas usai baliho pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD di Gianyar, Bali dicopot.

Komarudin menilai pencopotan baliho tersebut merupakan sebuah tindakan provokasi.

Diketahui baliho tersebut dicopot saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan kunjungan kerja ke Gianyar Bali, Selasa (31/10/2023).

Pencopotan baliho Ganjar-Mahfud di Bali dilakukan di sekitar area kunjungan kerja Presiden Jokowi.

Komarudin pun geram.

Bahkan dirinya menyebut bahwa Bali merupakan sarang 'banteng', atau mayoritas merupakan kader PDIP.

Baca juga: Masinton PDIP Galang Dukungan Fraksi Lain Usul Hak Angket MK

Pihaknya menilai seharusnya hal itu tak terjadi, karena Bali merupakan 'wadahnya' PDIP.

"Masa di kandang banteng bisa berani sekelas itu," ungkapnya lagi.

Komarudin pun mengimbau dilakukan investigasi terkait pencopotan baliho Ganjar-Mahfud itu.

"Teman-teman di Bali itu kita tahu sarangnya banteng, kandangnya banteng, jadi kalau sampai berani melakukan tindakan begitu harus segera melakukan investigasi ke bawah," ungkapnya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV.

Bagi Komarudin para kader PDIP yang direpresentasikan seperti banteng memiliki kelebihan tersendiri.

Termasuk sikap yang tegas.

"Banteng ini kalau diam jangan diganggu, karena kalau dia bangun brutal itu banteng," terangnya lagi.

"Jadi banteng itu tidak ada cengeng-cengeng, cuman kalau dia diam jangan diganggu, bahaya," lanjut Komarudin.

Baliho bergambar Ganjar Pranowo-Mahfud MD di kawasan Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, dicopot Satpol PP Provinsi Bali saat Jokowi melakukan kunjungan ke Pasar Bulan Batubulan, Selasa (31/10/2023) (kiri). Sehari setelah kunjungan Jokowi, Rabu (1/11/2023), baliho Ganjar-Mahfud sudah terpasang kembali (kanan).
Baliho bergambar Ganjar Pranowo-Mahfud MD di kawasan Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, dicopot Satpol PP Provinsi Bali saat Jokowi melakukan kunjungan ke Pasar Bulan Batubulan, Selasa (31/10/2023) (kiri). Sehari setelah kunjungan Jokowi, Rabu (1/11/2023), baliho Ganjar-Mahfud sudah terpasang kembali (kanan). (KOMPAS.com Yohanes Valdi/TRIBUNBALI Wayan Eri Gunarta)

Respons Presiden Jokowi

Sementara itu, Presiden Jokowi memberikan tanggapan terkait pencopotan baliho Ganjar-Mahfud itu.

Jokowi  mengingatkan bahwa setiap pemindahan atribut partai, pemerintah daerah harus meminta izin dan berkomunikasi kepada pengurus partai di wilayah tersebut.

Sementara terkait apakah atribut partai tersebut menyalahi aturan tata kota, kata Jokowi sebaiknya ditanyakan kepada pemerintah daerah.

"Ya itu semuanya urusan pemerintah daerah," kata dia.

Jokowi juga mengimbau soal netralitas dalam Pemilu 2024, yakni di kelas pemerintah kabupaten, kota, serta provinsi dan pemerintah pusat.

Baca juga: PDIP Bilang Gibran Tak Sabaran, Padahal Sudah Disiapkan Jadi Calon Pemimpin yang Akan Datang

"ASN semua harus netral, TNI semua harus netral, Polri semua harus netral," kata Jokowi usai meninjau tol Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Timur, Rabu, (1/11/2023).

Baliho Ganjar-Mahfud Kembali Terpasang

Jalan SMKI Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali kembali dihiasi oleh baliho politik serangkaian Pemilu 2024, Rabu 1 November 2023.
Jalan SMKI Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali kembali dihiasi oleh baliho politik serangkaian Pemilu 2024, Rabu 1 November 2023. (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

Kini baliho Ganjar-Mahfud telah kembali terpasang di Jalan SMKI Batubulan, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, Rabu (1/11/2023).

Diketahui baliho tersebut seusai dicopot ditaruh di pinggir lahan kosong.

Dan pada hari ini kembali terpasang, mengutip Tribun-Bali.com.

Juga terlihat bendera-bendera PDIP dan juga atributnya kembali eksis.

Sementara untuk lokasi pemasangan kembali masih sama dari lokasi semula saat baliho dicopot.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati/Taufik Ismail) (Tribun-Bali.com/I Wayan Eri Gunarta)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved