Rabu, 17 September 2025

Pilpres 2024

Balas Pantun Hasto PDIP, Elite Gerindra: Om Prabowo Memang Mempesona, Kalau Difitnah Senyumin Aja

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman balas pantun Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal pemilu 2024 mengedepankan ketenangan bukan ketegangan.

Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Habiburokhman. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman balas pantun Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal pemilu 2024 mengedepankan ketenangan bukan ketegangan. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman merespons beberapa bait pantun yang disampaikan oleh Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto.

Habiburokhman menilai, pantun yang disampaikan Hasto menunjukkan kalau Pemilu 2024 ini mengedepankan ketenangan bukan ketegangan.

"Baiknya memang seperti ini, politik jangan dibawa tegang tegang terus. sersan kapten, serius santai tetap keren," kata Habiburokhman dalam keterangannya kepada awak media, Minggu (5/11/2023). 

Baca juga: Prabowo Akui Jadi Sasaran Hinaan Banyak Elite Politik: Saya Nggak Ada Urusan

Tak hanya itu, Wakil Ketua Komisi III DPR RI tersebut menilai kalau gaya berpolitik Hasto dengan kerap mengumbarkan pantun adalah suatu hal yang elegan.

Oleh karenanya, Habiburokhman mengaku senang dengan pantun yang disampaikan oleh Hasto.

"Kami senang dengan pantun pak Hasto, ini termasuk salah satu gaya politik yang elegan dan santai," ujar dia.

Sebagai balasannya, Habiburokhman turut melontarkan tiga buah pantun untuk Hasto Kristiyanto.

"Pergi ke solo lewat darat
Ketemu Mas Gibran lagi makan tomat
Pak Hasto Yang Terhormat
Kami do’akan senantiasa sehat," kata Habiburokhman.

"Kembali ke Jakarta Naik Delman
Kudanya putih dari matraman
Walau sekarang beda pilihan
PDIP tetaplah teman," lanjutnya.

"Oom Prabowo memang mempesona
Kalau difitnah senyumin aja
Berbalas pantun hal yang biasa
Yang penting Pemilu riang gembira," tukas bakal caleg DPR RI Partai Gerindra dapil Jakarta Timur itu. 

Baca juga: Momen dan Pengakuan Anies-Cak Imin saat Papasan dengan Gibran di Solo

Sebelumnya, Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto menyampaikan tiga pantun saat menerima dukungan dari Forum Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali, di Renon, Denpasar, pada Sabtu (4/11/2023).

Pantun itu menyinggung soal sikap pemerintah yang mencopot baliho Ganjar-Mahfud, pihak yang melukai kasih Ibu Pertiwi, hingga Prabowo Subianto.

"Kami berempat, PDIP, PPP, Perindo dan Hanura bersama relawan menyadari bahwa Pak Ganjar dan Prof Mahfud MD memenuhi kriteria-kriteria sebagai seorang pemimpin yang baik, yang berkarakter, yang punya pengalaman lengkap, yang mulai keberhasilan dari keluarga, yang punya visi masa depan, yang jujur, yang berani ambil risiko ketika berhadapan dengan hal-hal yang pahit terhadap bangsa dan negara," kata Hasto.

"Karena itu pada kesempatan ini kami persembahkan juga suatu pantun yang mencerminkan suasana hati kami," sebutnya. 

Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto menyampaikan tiga pantun saat menerima dukungan dari Forum Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali, di Renon, Denpasar, pada Sabtu (4/11/2023).
Sekretaris Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Hasto Kristiyanto menyampaikan tiga pantun saat menerima dukungan dari Forum Alumni Angkatan Muda Muhammadiyah Bali, di Renon, Denpasar, pada Sabtu (4/11/2023). (Dok PDIP)

"Pertama. Pulau Bali Pulau Dewata. Masyarakatnya ramah terbuka pada siapa saja. Namun ada yang tega merusak suasana. Melepas baliho dan bendera sebagai cermin ketidakadilan nyata," kata Hasto yang langsung disambut tepuk tangan para hadirin.

"Pantun kedua, Bali bumi spiritual terkenal di dunia. Masyarakatnya relijius dengan kultur khas Indonesia. Di sini berlaku hukum karmapala. Bagi siapa pun yang cederai kasih Ibu Pertiwi demi perpanjangan kuasa," tambah Hasto.

"Pak Prabowo punya jurus menggoda. Bujuk rayunya pindahkan dukungan satu keluarga. Di sini kita memantapkan jiwa raga. Dukung Ganjar-Mahfud MD dengan semangat menyala-nyala," ucap Hasto membacakan pantun ketiganya.

Menurut Hasto, tiga pantun ini merupakan suasana hati dirinya dan akar rumput yang ditemuinya di Bali. Hasto mengatakan harus menyampaikan hal ini karena memang di Bali ini juga menjadi ruang ekspresi untuk menyampaikan kejujuran nurani.

"Di Bali ini suasana hati menjadi terbuka. Di Bali ini keseimbangan alam raya dijaga dengan baik dengan semangat Trihita Karana. Bagaimana kebahagiaan manusia muncul? Ketika kita jaga keseimbangan dengan Sang Pencipta dengan seluruh alam raya dan seisi alam semesta," ungkap Hasto.

Dalam politik pun sama, Hasto mengatakan berpolitik jangan pernah meninggalkan rakyat. 

Politisi asal Yogyakarta ini mencontohkan Ganjar dan Mahfud yang dalam berpolitik mengikuti seluruh jalan spiritualitas itu.

"Kemarin datang ke Makam Bung Karno mendoakan Bapak Bangsa kita, Bapak Proklamator kita, tetapi juga sekaligus membangun tekad komitmen di hadapan Bung Karno dan seluruh pahlawan Indonesia untuk menjadikan kekuasaan sebagai dedikasi, rakyat sebagai sebagai sumber inspirasi," kata Hasto.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan