Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Prabowo Ngaku Terpaksa Berubah setelah 2 Kali Dikalahkan Jokowi

Prabowo Subianto mengaku terpaksa berubah setelah dua kali dikalahkan oleh Presiden Joko Widodo.

Kompas TV
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai akhir-akhir ini situasi politik di tanah air banyak diwarnai drama. Itu disampaikan Jokowi dalam sambutannya di HUT ke-59 Partai Golkar, Senin (6/11/2023). 

TRIBUNNEWS.COM - Bakal capres yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM), Prabowo Subianto, mengaku terpaksa berubah setelah dua kali dikalahkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2014 dan 2019.

"Banyak mengatakan Prabowo sekarang sudah berubah. Bagaimana tidak berubah? Dua kali dikalahkan ya terpaksa berubah," ujar Prabowo dalam sambutannya pada acara puncak perayaan hari ulang tahun ke-59 Golkar yang digelar di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin malam (6/11/2023).

Di samping itu, Prabowo turut memuji kepemimpinan Jokowi.

"Legacy, prestasi yang sudah dibuat oleh pemerintah yang dipimpin oleh Bapak Joko Widodo sungguh tidak ringan. Legacy yang sudah dibuat adalah prestasi yang luar biasa, untuk melanjutkan itu membutuhkan tekad semangat, idealisme, komitmen, yang sangat-sangat tinggi," katanya,

Prabowo mengaku siap memberikan segalanya demi cita-cita bangsa.

Mantan Danjen Kopassus itu turut berterima kasih kepada Jokowi atas contoh yang telah diberikannya dan sikap kenegarawanannya. Dia senang karena diajak Jokowi untuk masuk ke dalam pemerintahan.

“Bapak kalahkan saya, tapi Bapak mengajak saya," ujar Prabowo.

"Bapak mengajak saya, saya mengabdi bersama Bapak."

Baca juga: Di Depan Prabowo, Jokowi Ingatkan Pasangan Capres-Cawapres yang Menang Agar Tidak Jumawa

Selain itu, Prabowo mengaku banyak belajar dari Jokowi, terutama dalam bidang politik

Dia kemudian berseloroh, mengaku mulai meniru tindakan Jokowi membagikan kaus.

"Jadi kalau keliling, sekarang saya juga bagi-bagi kaus. Nglurug tanpa bala, menang tanpa ngasorake. Menang, tapi tidak menyakitkan, tapi mengajak."

Jika menang pilpres, Prabowo mengaku akan meniru langkah Jokowi mengajak semua unsur demi membangun bangsa.

Daftar tokoh nasional yang hadir

Acara puncak perayaan itu turut dihadiri oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat Edie Baskoro Yudhoyono, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia Grace Natalie.

Hadir pula Ketua Umum Partai Gelora Anis Matta, Partai Prima Agus Jabo, dan Ketua Umum Relawan Pro Jokowi (Projo) sekaligus Menkominfo, Budi Arie.

Jokowi tampak duduk satu meja dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, mantan Ketua DPR RI Akbar Tandjung, dan Prabowo.

Baca juga: Jokowi Sebut Politik Akhir-akhir Ini Terlalu Banyak Drama: Mestinya Tarung Gagasan, Bukan Perasaan

Airlangga: Golkar konsisten dukung Jokowi

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengklaim Golkar menjadi partai yang paling konsisten mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

“Kita telah mengawal kepemimpinan Bapak Presiden selama dua periode,” kata Airlangga dalam sambutannya pada acara puncak perayaan hari ulang tahun ke-59 Golkar pada Senin malam ini, (6/11/2023), di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat.

Menurut Airlangga, Golkar berperan aktif memastikan kebijakan Jokowi dapat dijalankan dengan sebaik-baiknya

“Golkar berpandangan program Bapak Presiden Joko Widodo memiliki kesamaan dengan arah perjuangan Partai Golkar," ujar dia.

Airlangga menyebut, di bawah kepemimpinan Jokowi, Indonesia telah melaksanakan program pembangunan infrastruktur senilai Rp1.300 triliun.

Baca juga: Sinyal Khofifah Masuk TKN Prabowo-Gibran: Hadir HUT Golkar, Airlangga Sebut Mampu Menangkan di Jatim

Kata Airlangga, data BPS menyebutkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia saat mencapai 4,94 dan menjadi terbesar ketiga dibandingkan dengan negara-negara G-20 lain

Di samping itu, angka kemiskinan turun ke angka 9,36 persen dan menjadi angka kemiskinan terendah sepanjang sejarah Indonesia.

“Yang dapat melanjutkan pembangunan ini adalah Pak Prabowo dan Mas Gibran," ungkap Airlangga.

Jokowi: Pilpres banyak dramanya

Sementara itu, Jokowi mengatakan dalam konstelasi politik pilpres sekarang terdapat banyak drama.

"Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya. Terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," kata Jokowi dalam sambutannya pada acara itu.

Jokowi menyebut seharusnya yang dikedepankan dalam pilpres adalah pertarungan gagasan, bukan malah pertarungan perasaan.

"Mestinya kan pertaruangan gagasan, mestinya pertarungan ide-ide bukan pertarungan perasaan. Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita," katanya.

Namun, Jokowi tidak menjelaskan lebih lanjut tentang mengenai drama yang dimaksudnya. 

"Tidak usah saya teruskan karena nanti kemana-mana," kata Jokowi.

(Tribunnews/Febri/Taufik Ismail)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan