Pilpres 2024
Karier Hamdan Zoelva, Mantan Ketua MK Jadi Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN
Berikut ini riwayat karir Hamdan Zoelva, mantan Ketua MK yang saat ini ditunjuk sebagai Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN untuk Pilpres 2024
Penulis:
Pondra Puger Tetuko
Editor:
Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Hamdan Zoelva resmi menjadi bagian dari Tim Nasional (Timnas) pemenangan pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN).
Hamdan Zoelva menjabat Ketua MK pada periode 2013–2015.
Hamdan Zoelva bertugas sebagai Ketua Dewan Pakar Timnas AMIN.
Hal itu diungkapkan Muhaimin Iskandar dalam pengumuman nama baru di Timnas AMIN, di Rumah Timnas Pemenangan AMIN, Jalan Diponegoro 10, Jakarta Pusat, Selasa (21/11/2023).
Wakilnya diisi oleh mantan Ketua Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta, Amin Subekti, semasa Anies menjabat sebagai gubernur.
Selain kedua nama itu, terdapat juga mantan Komisaris Independen PT Indosat Tbk, Wijayanto Sarimin sebagai Sekretaris Dewan Pakar.
Lantas, bagaimana riwayat karier Hamdan Zoelva?
Baca juga: Profil Hamdan Zoelva, Mantan Ketua MK yang Ditunjuk Jadi Pemimpin Dewan Pakar Timnas AMIN
Riwayat karier Hamdan Zoelva
Dikutip dari mkri.id, Hamdan memulai kariernya menjadi asisten dosen di Fakultas Hukum Unhas serta Fakultas Syariah IAIN Ujungpandang pada tahun 1986-1987.
Dirinya pernah ditolak menjadi dosen.
Hal itu membuat dirinya memberanikan diri dan mendengarkan saran orangtuanya untuk merantau ke Jakarta.
Saat di Jakarta, ia bergabung dengan kantor pengacara O.C. Kaligis & Associate pada 1987.
Hingga pada akhirnya ia dan teman-temannya memutuskan untuk mendirikan kantor hukum sendiri.
Hal itupun akhirnya terealisasi dengan berdirinya Sri Haryanti Akadijati, Poltak Hutajulu, Juniver Girsang, Hamdan Zoelva & Januardi S. Haribowo (SPJH&J) Law Firm.

Namun, tepat pada 1997 dirinya meninggalkan law firm itu untuk mendirikan kantor advokat Hamdan, Sujana, Januardi & Partner (HSJ & Partner) hingga 7 tahun kemudian membuka Hamdan & Januardi Law Firm.
Hamdan bergabung dalam Forum Konstitusi (FK), organisasi yang didirikan para pelaku perubahan UUD 1945, sebagai sekretaris.
Dirinya pun pilih hengkang dari profesi sebagai advokat, kemudian mengucapkan sumpah sebagai hakim konstitusi awal 2010 silam.
Saat itu, dengan usia 47 tahun, ia merupakan hakim konstitusi termuda pada periode tersebut.
Ia bekerja sama dengan MK melakukan sosialisasi dan peningkatan pemahaman tentang UUD 1945 ke berbagai lapisan masyarakat.
Baca juga: Sebut Israel Putus Asa, Osama Hamdan: Ini Hanya Awal, Hamas Siapkan Kejutan
Karier di Politik
- Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang periode 2005 – 2010
- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang tahun 2000 – 2005
- Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Bulan Bintang tahun 1999 – 2000
- Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Bulan Bintang periode 1998 – 2005
- Ketua Dewan Pimpinan Pusat Persaudaraan Pekerja Muslim Indonesia periode 1998 - 2000
- Vice Chairman ASEAN Moeslem Youth Secretariat.
- Ketua Umum Partai Bintang Bulan 2005 - 2010
- Ketua Dewan Direktur The Regional Autonomy Center 2006- sekarang
- Ketua Umum Laznah Tanfidziyah Sarekat Islam 2015-sekarang
Diketahui, Hamdan Zoelva lahir di Bima, Nusa Tenggara Barat pada 21 Juni 1962.
Ia merupakan putera dari pasangan TG. KH. Muhammad Hasan, BA dan Hj. Siti Zaenab, ayahnya merupakan pimpinan Pondok pesantren Al-Mukhlisin di Bima, NTB.
Semasa kecilnya, Hamdan berada di Desa Parado sekitar 50 km dari Kota Bima dan dibesarkan dalam tradisi keluarga satri.
Ia memulai pendidikan di madrasah ibtidaiyah hingga kelas 4, setelah itu berpindah di SDN No 4 Salama Nae Bimadan belajar agama di madrasah diniyah.
Tepat pada tahun 1977, Hamdan melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah Negeri Padolo Bima dan menamatkan pendidikan di Madrasah ALiyah Negeri Saleko Bima pada 1981 (setingkat dengan SMA).
Hamdan kembali melanjutkan pendidikannya di tingkat Perguruan Tinggi jurusan Hukum Internasional di Universitas Hasanuddin, Ujungpandang, Makassar.
Baca juga: Profil Ketua MK dari Masa ke Masa: Ada Jimly, Mahfud MD, Akil, Hamdan, Arief, Anwar, Suhartoyo
Masih dari mkri.id, saat berjalannya kuliah di Unhas, ayah Hamdan pun menghendaki ia berguru di IAIN agar meneruskan keluarganya berlatar belakang pesantren.
Pada akhirnya Hamdan poun menuruti ayahnya dan mendaftar ke IAIN Alaudin, Makassar dengan Fakultas Syari'ah.
Ia menajalani dua kuliah sekaligus.
Saat berkuliah, Hamdan dikenal sebagai aktivis dan menjadi Ketua Badan Koordinasi HMI Indonesia Timur dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).
Dirinya lulus pada tahun 1984.
Setelah itu, dia kembali berkuliah Fakultas Hukum di Universitas Pelita Harapan, Jakarta pada tahun 1998-2001, namun tidak diselesaikan.
Masih dalam mengenyam pendidikan, Hamdan akhirnya mendapat gelar magister Hukum di Universitas Padjajaran (2004), Bandung dan S3 Ilmu Hukum Tata Negara pada tahun 2010.
(Tribunnews.com/Pondra)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.