Pilpres 2024
Reaksi Sandiaga Uno soal Prabowo Ucap Ndasmu Etik: Kami Tak Mau Terpancing Komentari
Pernyataan 'ndasmu etik' yang dilontarkan oleh capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, ramai diperbincangkan. Ini kata Sandiaga Uno.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Daryono
TRIBUNNEWS.COM - Pernyataan 'ndasmu etik' yang dilontarkan oleh calon presiden (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto, ramai diperbincangkan.
Namun, Ketua Bappilu Nasional Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sandiaga Uno, enggan mengomentari hal tersebut.
"Saya tidak ingin berkomentar yang nanti berpotensi menimbulkan meningkatkan ekskalasi saling menyerang," kata Sandiaga selepas melakukan kampanye di wilayah Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Minggu (17/12/2023), dikutip dari WartaKotalive.com.
Baca juga: Prabowo Jelaskan Pernyataan Ndasmu Etik Hanya Untuk Internal Gerindra: Nggak Usah Dibesar-besarkan
Menurutnya, PPP merupakan partai yang mengusung persatuan dan menjaga demokrasi.
Pihaknya enggan terpancing untuk mengomentari masalah yang tak menyangkut pasangan calon (paslon) yang diusung oleh PPP.
Sebagaimana diketahui, PPP merupakan partai yang mendukung paslon nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Pilpres 2024.
"Kami tidak akan mau terpancing untuk komentari, antar saling kritik kedua paslon yang bukan pasangan calon yang kami usung."
"Kami partai mengusung persatuan, mengajak ukhuwah dan cari berkah," tuturnya.
Sebelumnya, potongan video Prabowo Subianto mengucapkan 'ndasmu etik' ramai diperbincangkan di media sosial.
Pernyataan itu diucapkannya ketika memberikan sambutan dalam acara Rakornas Partai Gerindra, Jumat (15/12/2023) sore.
Acara itu berlangsung tertutup dan hanya diperuntukan bagi kader Gerindra.

Kemudian, potongan video itu bocor dari salah satu kader yang mengunggah acara tersebut di sosial media.
Ucapan 'ndasmu etik' itu kemudian dikaitkan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dan Majelis Kehormatan MK (MKMK) soal batas usia capres-cawapres.
Masalah ini pun sempat disinggung oleh capres nomor urut 1, Anies Baswedan, dalam debat capres perdana yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Bagaimana perasaan Mas Prabowo? (menirukan pertanyaan Anies). Soal etik, etik, etik. Ndasmu etik," kata Prabowo dalam video tersebut.
Prabowo sendiri telah buka suara terkait pernyataannya itu. Baginya, ucapan itu hanya dilontarkan internal keluarga Gerindra saja.
"Itu kan di dalam di antara keluarga, ya, kan," ujar Prabowo saat ditemui seusai menghadiri acara relawan di Blitar, Jawa Timur pada Minggu (17/12/2023).
Ia menyampaikan ucapan 'ndasmu etik' tersebut sejatinya wajar saja diucapkan.
Apalagi, Eks Danjen Kopassus itu merupakan putra keturunan asli Banyumas, Jawa Timur, yang menurutnya biasa mengucapkan hal tersebut.
Akan tetapi, sambung Prabowo, umpatan tersebut dibesar-besarkan oleh sejumlah pihak tertentu.
Prabowo menyatakan ucapan itu dibesarkan untuk mencari-cari kesalahan dirinya saja.
"Biasa orang Indonesia mencari-cari, mau dibesar-besarkan. Itu di antara keluarga kita bicara. Dan itu kan bicara orang Banyumas biasalah bicara-bicara begitu," jelasnya.
Oleh sebab itu, Prabowo meminta umpatannya soal 'ndasmu etik' tidak perlu dibesar-besarkan lagi.
Pria berusia 72 tahun itu pun mempertanyakan siapa yang meminta awak media membesarkan ucapannya tersebut.
"Nggak usah dibesar-besarkan. Kenapa? siapa yang suruh tanya, ha-ha-ha," ungkapnya.
Komentar Capres Lain
Pernyataan Prabowo juga telah mendapatkan tanggapan dari dua capres lain, yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Capres nomor urut 1, Anies, mengatakan etika seseorang memang muncul pertama kali dari kepala.
Oleh sebab itu, menurutnya, ketika kepala tidak beretika, maka tidak diikuti oleh bagian lainnya.
"Memang etik itu mulainya dari kepala. Kalau kepala tidak mengikuti etika apalagi yang di bawahnya."
"Jadi memang benar mulainya dari kepala, jadi dengan begitu yang di bawahnya akan ikut," katanya usai menghadiri Tabligh Akbar dan Haul di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Sabtu (16/12/2023).
Sementara itu, capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo, menyerahkan penilaian terhadap sikap Prabowo itu kepada masyarakat.
Meski begitu, Ganjar berpesan agar masyarakat menggunakan kalimat yang baik-baik selama kampanye Pilpres 2024 berlangsung.
"Saya kira masyarakat bisa menilai," ucap Ganjar, ditemui di Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu.
"Makanya saya berikan pesan kepada warga untuk kita pakai kalimat-kalimat yang tentu saja dibuka saja, kalimat bagus, tidak black campaign, tapi negatif campaign boleh."
Ganjar juga mengatakan, capres-cawapres sebaiknya menggunakan fakta atau fakta dalam menyampaikan pendapat.
Sebab, menurutnya, karakter capres-cawapres bisa dilihat selama kampanye.
"Umpama tidak percaya pada skor masing masing, tidak percaya pada fakta dan data boleh, tampilkan biarkan data beradu," jelasnya.
Sebagian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul: Heboh Umpatan 'Etik-etik Ndasmu' oleh Prabowo, Sandiaga Uno: Kami Tidak Terpancing.
(Tribunnews.com/Deni/Milani Resti)(WartaKotalive.com/Muhammad Azzam)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.