Pilpres 2024
Ragam Komentar soal Cak Imin Kritik Jalan Tol, Disentil Ridwan Kamil, Mensesneg hingga Kaesang
Calon Wakil Presiden nomor urut satu Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengkritik pembangunan jalan tol tidak bisa dinikmati tukang becak.
Penulis:
Milani Resti Dilanggi
Editor:
Nanda Lusiana Saputri
TRIBUNNEWS.COM - Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengkritik pembangunan jalan tol tidak bisa dinikmati tukang becak.
Pernyataan itu disampaikan Cak Imin dalam acara silaturahim Majelis Taklim se-Kabupaten Bekasi di Gedung Guru Bekasi, Senin (18/12/2023).
Cak Imin mengklaim kritik itu disampaikan setelah mendengarkan curhatan tukang becak.
Menurutnya, penggunaan pajak kurang dirasakan oleh masyarakat kecil, termasuk tukang becak.
Padahal, bagi Cak Imin kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah seharusnya berkeadilan bagi semua pihak.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Tukang Becak Lebih Bahagia Karena Ada Jalan Tol, Begini Jawaban Muhaimin Iskandar
"Ke mana-mana transportasi publik, transportasi umum harus murah dan enak. Ini kan yang dibangun jalan tol, ya enak bagi yang punya mobil."
"Kemarin, saya ketemu tukang becak, tukang becak bilang 'saya bayar pajak pajaknya dibikin bangun tol, lah kok saya enggak bisa menikmati tol’."
"Ketentuan pembangunan yang merata bukan hanya dinikmati oleh sebagian orang tapi dinikmati oleh seluruh masyarakat. Itu yang disebut keadilan, kesamarataan, kesetaraan itu namanya,” kata Cak Imin.
Pernyatan Cak Imin itu pun mendapat sanggahan dari sejumlah tokoh, termasuk mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil
Pernyataan Cak Imin itu ditanggapi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jawa Barat pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dengan pendapat sebaliknya.
Menurut, Ridwan Kamil, jalan tol justru memiliki dampak positif yang beragam, termasuk bagi tukang becak.
Bagi tukang becak, jalan tol juga bisa dimanfaatkan ketika mereka mudik.
Dengan menggunakan tol, maka perjalanan akan lebih efektif, dari yang sebelumnya 7 jam bisa terpangkas menjadi 2 jam.

"Mang becak mudik naik bus lewat tol 2 jam ketimbang jalur normal 7 jam, Mang becak lebih bahagia," kata Ridwan Kamil, Senin (18/12/2023).
Mantan gubernur Jawa Barat itu mengatakan jalan tol juga bisa menekan harga kebutuhan pokok.
Kondisi itu berdampak baik bagi peningkatan kinerja pedagang kecil. Misalnya saja warteg.
"Jalan tol, kiriman sembako lebih cepat dan sampai tujuan, harga lebih murah, makan di warteg mang beca lebih terjangkau," ujar Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil juga mengatakan ribuan kegiatan ekonomi lainnya yang jadi lebih cepat membuat ekstra waktu membuat lebih banyak berkegiatan, pertumbuhan ekonomi meningkat.
Mensesneg Pratikno

Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno.(Tribunnews.com/ Taufik Ismail)
Diwawancarai terpisah, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno menyatakan, bahwa jalan tol memang bukan untuk akses becak.
Namun, pembangunan tol adalah untuk koneksivitas, sehingga mempercepat distribusi logistik.
Pratikno pun menilai jalan tol justru mempunyai dampak yang besar untuk ekonomi.
"Iya dong, konektivitas kan. Kalau nggak logistik kita jadi mahal sekali. Jadi kan memang konektivitas itu efisiensi logistik ya, tapi juga rasa keadilan. Ada tol aja masih macet ya," ujar Pratikno seusai Rapat Terbuka Dies Natalis Ke-74 Universitas Gadjah Mada (UGM) yang digelar di Grha Sabha Pramana, Selasa (19/12/2023).
Mantan rektor UGM ini menerangkan, pemerintah tidak hanya membangun jalan tol semata.
Pemerintah, menurutnya juga membangun jalan di pedesaan.
"Bahwa itu semuanya harus lengkap lah. Bukan hanya tol besar, sampai jalan desa juga kan dibangun melalui Dana Desa," ucapnya.
Ganjar Pranowo

Berbeda dengan Ridwan Kamil dan Pratikno, capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memilih tak berkomentar banyak soal pernyataan Cak Imin itu.
"Saya lebih tertarik mengomentari yang lain kalau ada."
"Kan becak nggak boleh masuk tol," ujar Ganjar usai acara Puncak Dies Natalis ke-74 UGM di Grha Sabha UGM, DIY, Selasa (19/12/2023).
Kaesang Pangarep

Senada dengan Kang Emil dan Pratikno, Ketum PSI Kaesang Pangarep menyebut, tukang becak juga menikmati jalan tol tapi tidak secara langsung.
"Ya saya rasa gini ya, sebenernya jalan tol emang mungkin sopir becak tidak bisa menggunakan itu secara langsung, maksudnya menggunakan becaknya," kata Kaesang Pangarep di Banjarnegara, Jawa Tengah, Selasa (19/12/2023).
Kaesang kemudian berkelakar, justru akan berbahaya jika tukang becak masuk ke jalan tol.
Namun, ia mengatakan, tukang becak bisa menikmati jalan tol melalui kemudahan mobil logistik yang melewati jalan tol menuju lokasinya.
"Tapi kan di satu sisi sebenarnya kayak bahan-bahan makanan, logistik, itu kan sebenarnya banyak yang lewat jalan tol, sebenarnya dinikmati juga gitu," kata Kaesang.
Lebih lanjut, Kaesang memang tak menampik bahwa pembangunan di Indonesia memang belum merata.
Ia mengatakan, pembangunan harus dilakukan secara merata bukan Jawa-sentris.
"Kalau dibilang merata keseluruhan untuk Indonesia pastinya juga belum, tapi ini kan kita menuju ke sana. Kan kita nggak boleh lagi Jawa-sentris. Ini kan harus, yang kita perjuangkan adalah Indonesia sentris, yang di mana pembangunan itu harus merata ke seluruh Indonesia."
"Tapi memang butuh waktu karena Indonesia ini kan bukan cuma 1 pulau, tapi kan emang banyak pulau. Jadi emang butuh waktu yang lebih lama ketimbang negara lain," tuturnya
(Tribunnews.com/Milani Resti/Erik S)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.