Selasa, 12 Agustus 2025

Pilpres 2024

Timnas AMIN Sebut Pertanyaan Gibran Kepada Cak Imin Soal SGIE Sebagai Jebakan

Pertanyaan Gibran Rakabuming Raka kepada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dinilai sebagai sebagai pertanyaan jebakan.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews/JEPRIMA
Calon Wakil Presiden Nomor urut 1 Muhaimin Iskandar beradu argumen dengan Cawapres Nomor Urut 2 Gibran Rakabuming Raka saat mengikuti acara Debat Calon Wakil Presiden 2024 di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (22/12/2023). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pertanyaan Gibran Rakabuming Raka kepada Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dalam debat cawapres, Jumat (22/12/2023) malam menjadi sorotan.

Banyak pihak berpendapat bila pertanyaan yang dilontarkan Gibran kepada Cak Imin sebagai pertanyaan jebakan.

Diketahui Muhaimin sempat mempertanyakan kembali istilah SGIE kepada Gibran dalam debat tersebut.

Hingga akhirnya Cak Imin menjawabnya setelah Gibran menjelaskan bila SGIE kepanjangan dari State of the Global Islamic Economy.

Menyikapi hal tersebut Juru Bicara (Jubir) Muda Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan -Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Hari Akbar menilai Gibran memainkan jebakan yang tidak rasional dan keliru.

“Gibran memainkan trap atau jebakan yang tidak rasional dan keliru. Karena memakai singkatan dalam menyampaikan pertanyaannya, terlebih ejaan yang digunakan adalah bahasa Indonesia untuk pelafalan bahasa Inggris," kata Hari Akbar di Jakarta (23/12/2023).

Baca juga: Pengamat Nilai Pertanyaan Gibran Soal Carbon Capture Storage dan SGIE Kurangi Kualitas Debat Pilpres

Menurut Hari, pertanyaan yang diajukan Gibran ambigu.

Alasannya kepanjangan dari SGIE banyak bukan hanya State of the Global Islamic Economy saja.

SGIE ini bisa saja Sekolah Guru Indonesia Emas, Simpul Gerakan Indonesia Emas dan sebagainya.

"Maknanya akan sangat berbeda. Hal ini menunjukan karakter Gibran hanya ingin menurunkan derajat seseorang di publik, jelas itu bukan karakter pemimpin yang baik kedepan," ujarnya.

Diketahui pertanyaan berupa singkatan ini pernah dilakukan ayah Gibran, Jokowi kepada rivalnya Prabowo Subianto saat Debat Pilpres 2019 silam.

Baca juga: Respons Demokrat, PDIP, dan PKS Soroti Penampilan Cak Imin, Gibran, Mahfud Dalam Debat Cawapres

Saat itu Jokowi mempertanyakan soal TPID atau Tim Pengendalian Inflasi Daerah yang membuat Prabowo menanyakan balik soal kepanjangan dari TPID.

Namun, Gibran membantah menggunakan trik yang sama dengan Jokowi.

"Enggak (terinspirasi Jokowi)," ujar Gibran saat ditemui usai blusukan di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (23/12/2023).

Menurutnya, akronim yang dipakai untuk bertanya kepada Cak Imin dan Mahfud MD saat debat bukanlah kata-kata yang sulit.

"Tidak ada kata-kata sulit," jelasnya.

Putra Sulung Presiden Jokowi itu pun menyebut akronim yang ditanyakan saat debat kemarin adalah istilah yang biasa dipakai di dunia investasi.

"Itu istilah biasa dalam investasi ya," katanya.

Analisis Pengamat

Pakar Public Relations, Muhammad Sufyan menilai pertanyaan Gibran kepada Cak Imin memiliki tendensi untuk menjatuhkan lawan bicaranya dalam debat.

Sufyan menyorotinya dari sisi etika (ethos) dan kredibilitas (pathos).

Secara kredibilitas menurut Sufyan Gibran bukan ahli ekonomi bisnis.

Kemudian secara etika, Gibran dinilai memiliki intensi atau niat untuk menjatuhkan lawan bicara.

Padahal, ajang debat tersebut merupakan sarana adu gagasan antar cawapres, bukan untuk saling menjatuhkan.

Lebih lanjut, Sufyan turut menyinggung Gibran yang dinilainya meniru gaya Presiden Jokowi dengan menggunakan istilah atau diksi asing kepada lawan debatnya.

"Ethos dan Logos tak dipakai dan ini melanjutkan sang Bapak. 2019 tiba-tiba muncul unicorn, itupun Jokowi bukan ahli digital. Benang merah keduanya bisa jadi mendapat bisikan jahat dari tim untuk mencari-cari kelemahan lawan debat dari awal," kata Sufyan Sabtu (23/12/2023).

(Tribunnews.com/ Igman/ Rina Ayu)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan