Pilpres 2024
Korban Pengeroyokan oleh Belasan Prajurit di Jateng Berjumlah 7 Orang, TNI Siap Bantu Pengobatan
Ada tujuh orang korban luka dalam kasus pengeroyokan yang dilakukan prajurit TNI terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Boyolali.
Penulis:
Abdi Ryanda Shakti
Editor:
Febri Prasetyo
Laporan wartawan Tribunnews.com, Abdi Ryanda Shakti
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - TNI mengungkap ada tujuh orang korban luka dalam kasus pengeroyokan yang dilakukan prajuritnya terhadap relawan Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Ketujuh korban itu bernama Slamet Andono (26), Arif Diva (20), Jaya Iqbal (22), Dimas Irfandi (22), Yanuar (22), Parjono (51) dan Lukman (19).
"Informasinya masyarakat yang baru kembali dari kampanye salah satu capres," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) Brigjen Kristomei Sianturi saat dihubungi, Sabtu (30/12/2023).
Kristomei menyebut pihaknya akan bertanggung jawab dan siap menanggung biaya pengobatan untuk para korban tersebut.
"Kodam IV/Diponegoro telah berkoordinasi dengan para pihak terkait untuk membantu pengobatan terhadap para korban," ungkapnya.
Total, ada 15 orang prajurit TNI yang kini sudah ditahan Denpom IV/4 Surakarta untuk diperiksa lebih lanjut terkait keterlibatannya dalam kasus tersebut.
Baca juga: Dalami Keterlibatan, 15 Prajurit TNI Ditahan Buntut Keroyok Relawan Ganjar di Boyolali
Salah Paham karena Knalpot Bising
Kodam IV Diponegoro mengungkap awal mula kasus pengeroyokan itu.
Kapendam IV Diponegoro Kolonel Inf. Richard Harison mengatakan insiden yang terjadi di depan Markas Kompi B Yonif Raider 408/Sbh jalan Perintis Kemerdekaan Boyolali itu karena kesalahpahaman.
"Informasi sementara yang diterima, bahwa peristiwa tersebut terjadi secara spontanitas karena adanya kesalahpahaman antara kedua belah pihak," kata Richard saat dihubungi, Sabtu.
Awalnya, kata Richard, sejumlah anggota Kompi B tengah bermain bola voli sekitar pukul 11.19 WIB mendengar adanya suara berisik yang berasal dari kendaraan sepeda motor.
"Tiba-tiba mendengar suara bising rombongan sepeda motor knalpot brong yang oleh pengendaranya dimain-mainkan gasnya," ungkapnya.
Saat itu, sejumlah anggota keluar markas untuk mengecek. Setelahnya, terdapat lagi dua orang lainnya yang juga melakukan hal yang sama.
Richard menyebut suara bising dari knalpot rombongan tersebut mengganggu para prajurit hingga masyarakat di sekitar lokasi.
"Lalu dihentikan dan ditegur oleh anggota. Selanjutnya terjadi cekcok mulut hingga berujung terjadinya tindak penganiayaan oleh oknum anggota," katanya.
Baca juga: Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Dikeroyok Diduga oleh Oknum TNI, Begini Tanggapan Sekjen PDIP
(Tribunnews)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.