Bicara Soal Cak Imin, Anies Baswedan Beri Perumpamaan Buah Belimbing yang Matang di Pohon

TRIBUNNEWS.COM, PADANG - Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menyinggung soal buah belimbing dalam acara Desak Anies di Lapangan Cindua Mato, Sumatra Barat, Rabu (3/1/2024).

Awalnya Anies bicara soal pentingnya peran seorang wakil presiden.

Anies mencontohkan kesetaraan antara presiden dan wakil presiden terlihat seperti pada pasangan Soekarno dan Mohammad Hatta kala memimpin Indonesia.

"Jadi pasangan (presiden dan wakil presiden) itu setara, dan kami meyakini itu. Saya bersyukur sekali berpasangan dengan Gus Muhaimin Iskandar," kata Anies Baswedan.

Anies pun mengungkap rekam jejak Cak Imin yang pernah menjadi aktivis, Ketua Umum PMII, hingga menjadi ketua umum partai politik.

"Bukan seseorang yang karbitan, mendadak menjadi wakil presiden, sama sekali tidak. Kalau dia buah, dia buah yang matang di pohon," kata Anies.

Lantas ia pun mengibaratkan buah belimbing yang matang di pohon.

Baca juga: Janji Hidupkan Jalur Kereta Api di Sumbar, Anies: Daya Tarik Ranah Minang Dahsyat

"Buah belimbing yang matang di pohon itu enak rasanya. Kalau belimbing yang belum matang di makan, sakit di perut, asem. Jadi matang di pohon itu beda," ujarnya.

Dalam kunjungannya ke Sumatera Barat tersebut, Anies pun sengaja mengenakan rompi bertuliskan kutipan Buya Hamka 'Orang berakal hidup untuk masyarakatnya, bukan buat dirinya sendiri'.

Anies memiliki alasan tersebut mengenakan rompi bertuliskan kutipan Buya Hamka.

Menurut Anies, Buya Hamka sebagai figur luar biasa, karena memiliki fondasi keagamaan yang kuat, konsisten dalam berjuang, serta punya cita rasa seni sastra yang luar biasa.

Selain itu, Anies mengaku bila dirinya begitu antusias setiap akan berkunjung ke Sumatera barat.

Baca juga: Anies di Sumbar: Janji Bangun Stadion Standar FIFA dan Hidupkan Jalur KA, hingga Bicara Food Estate

Bukan tanpa alasan, Sumatera Barat disebut Anies sudah melahirkan tokoh-tokoh besar dan pejuang-pejuang Indonesia dari masa kemerdekaan hingga sekarang.

"Saya senang sekali tiap kali pulang ke Ranah Minang. Masa kecil saya menikmati membaca biografi dan biografi tokoh-tokoh yang saya baca banyak sekali tokoh-tokoh dari kelahiran Ranah Minang ini. Mereka pejuang-pejuang luar biasa," kata Anies Baswedan.

Ia pun lantas menyebutkan nama-nama tokoh pahlawan seperti Mohammad Hatta, Sutan Syahrir, Rasuna Said, Muhammad Yamin serta pahlawan lainnya.

"Setiap saya kembali rasanya memang selalu beda, seperti sekarang ini. Saya baru sadar sudah empat kali ke sini. Pokoknya tidak terasa dan saya rasa perlu lebih sering ke sini," ujarnya.

Bagikan Tips Tingkatkan Daya Baca

Dalam kesempatan tersebut, Anies pun mengungkapkan komitmennya untuk menumbuhkan literasi anak-anak di Indonesia.

"Kami ingin nanti ada pembiasaan bagi anak-anak kita. 15 menit sebelum kelas dimulai, mereka membaca buku apa saja," ujar Anies.

Untuk jenis bacaannya sendiri, Anies menegaskan bahwa tidak perlu diseragamkan.

Biarkan anak-anak memilih buku yang mereka sukai agar kegiatan membaca tidak membosankan.

"Bawa bukunya dari rumah, pilih sendiri. Jangan diharuskan, biarkan mereka memilih buku yang disukainya lalu dia baca selama 15 menit," tutur Anies.

Anies menilai jika hal tersebut rutin dilakukan, maka akan jadi kebiasaan.

"Budaya membaca itu memang tidak otomatis, tapi itulah yang ingin kami kerjakan," tegasnya.

Tidak berhenti sampai di situ. Jika anak-anak mulai terbiasa membaca, kata Anies, maka mereka juga perlu didorong untuk menjadi penulis.

"Dengan begitu, nantinya kita punya generasi baru yang memiliki daya baca, dan generasi yang bisa menuliskan gagasan pikirannya," tutup Anies. (*)