Pilpres 2024
Cak Imin dan Mahfud Singgung Netralitas di Pilpres 2024 karena Satu Kontestannya Anak Presiden
Mahfud dan Cak Imin kompak bahas netralitas di Pilpres 2024, keduanya sama-sama berharap kontestasi politik lima tahunan ini berjalan lancar.
Penulis:
Galuh Widya Wardani
Editor:
Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Cawapres nomor urut 1 dan 3, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dan Mahfud MD kompak membahas soal netralitas di tengah kontestasi politik Pilpres 2024.
Keduanya sama-sama berharap kontestasi politik lima tahunan ini berjalan lancar.
Untuk itu, Cak Imin mendukung netralitas unsur sipil yang terlibat dalam pengawasan proses pemilihan presiden dan wakil presiden 2024.
Senada dengan Cak Imin, Mahfud MD juga berharap TNI, Polri, dan ASN untuk netral dalam Pilpres 2024.
Hal itu diungkapkan keduanya secara terpisah.
Baca juga: Kata Timnas AMIN soal Isu Koalisi Lanjutan jika Pilpres 2024 Berlangsung 2 Putaran
Berikut tanggapan kedua cawapres, Cak Imin dan Mahfud soal gelaran Pilpres 2024.
Cak Imin: Pemilu Tidak Normal, Ada Anak Presiden
Menurut Cak Imin, proses Pemilu atau Pilpres 2024 kali ini berjalan tidak normal.
Pasalnya, salah satu kandidat yang mengikuti kontestasi merupakan anak Presiden Joko Widodo (Jokowi), yakni cawapres nomor urut 2 Gibran Rakbuming Raka.
"Saya perlu warning betul bahwa Pemilu ini tidak berjalan normal, kenapa tidak normal? karena salah satu kontestannya anak Presiden, sehingga sangat cenderung akan kalau tidak diawasi, malah akan menjadikan hasil pemilu tidak objektif, hasil pemilu menjadi distrust," kata Cak Imin pada Selasa (2/1/2024).
Selain itu, Cak Imin juga mengaku mendapat kabar masih ada pemilih di luar negeri yang belum terdata.
"Malaysia yang sudah jelas data pemilihnya belum masuk, banyak yang tidak tercatat dalam daftar pemilih."
"Yang kedua, janganlah dikibul-kibuli kita dengan isu apa yang menyangkut pos tutup, apa? udahlah. Kita bikin semua transparan," tegas Cak Imin.
Cak Imin juga menyoroti acara kampanye yang beberapa kali sempat terbentur masalah perizinan tempat.

"Ya memang terindikasi ada ya upaya-upaya untuk menghambat, termasuk ketika Mas Anies mau mendarat di Tuban itu teman-teman panitia nyari tempat turun saja susah, helikopter yang akan dijadikan tempat pendaratannya," ungkap Cak Imin.
Ia menilai tindakan ini menjadi bukti masih ada sejumlah pihak yang tidak memahami makna dari kampanye maupun penyelenggaraan Pilpres 2024.
"Kampanye dan Pemilu itu akhirnya nasional, agenda yang sangat-sangat penting bagi kepentingan nasional kita," ujar Ketum PKB itu.
Baca juga: Hari Ke-37 Kampanye Pilpres 2024: Anies Sapa Warga Sumatera Barat, Cak Imin ke Jawa Barat

Mahfud Bahas Netralitas
Mahfud yang juga masih menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) juga mengingatkan kepada para TNI, Polri, dan ASN untuk netral dalam Pemilu 2024.
Seperti yang telah disampaikan Jokowi sebelumnya, menurut Undang-undang aparat negara harus betul-betul netral.
Hal itu disampaikan Mahfud di kantor Kemenko Polhukam RI Jakarta pada Rabu (3/1/2024).
"Perintah presiden berkali kali, terakhir 30 Desember kemarin saya mendampingi presiden bersama Mendagri dan Panglima, dan Kapolri dan Jaksa Agung untuk apel kesiapan pemilu di Istora Bung Karno (Senayan)."
"Presiden menekankan di situ, ASN TNI Polri harus netral, karena ini perintah presiden sudah berkali-kali," kata Mahfud
Jika memang ada oknum yang melanggar aturan ini, maka seharusnya mereka segera ditindak.
"Dan setiap pelanggaran tentu akan ditindak," kata Mahfud.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani/Reza Deni/Gita Irawan)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.