Rabu, 13 Agustus 2025

Pilpres 2024

PDIP Singgung Netralitas seusai Jokowi Makan Malam Bareng Prabowo: Presiden Harusnya Beri Contoh

PDIP singgung soal netralitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai makan malam bersama dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di Jakarta.

Penulis: Milani Resti Dilanggi
WARTAKOTA/YULIANTO
Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bidang Kehormatan Komarudin Watubun - PDIP singgung soal netralitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai makan malam bersama dengan capres nomor urut 2 Prabowo Subianto di Jakarta. (Warta Kota/YULIANTO) 

TRIBUNNEWS.COM - Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, meyinggung soal netralitas Presiden Joko Widodo (Jokowi) seusai makan malam bersama dengan capres nomor urut dua, Prabowo Subianto, di Jakarta.

Komarudin menilai, pertemuan empat mata Jokowi dan Prabowo itu seolah menguatkan pernyataan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie.

Budi Arie sebelumnya dengan lantang menyebut arah dukungan Jokowi ke Prabowo sudah jelas. 

"Karena pertemuan malam ini seakan-akan mengonfirmasi pernyataan Menkominfo kemarin bahwa Pak Jokowi mendukung Pak Prabowo," kata Komarudin, Jumat (5/1/2024).

Komarudin pun menyanyangkan sikap Jokowi, padahal sebelumnya Presiden telah begitu kencang menggaungkan netralitas di Pemilu 2024. 

"Pak Jokowi sendiri beberapa waktu ini mengumpulkan sejumlah pejabat, gubernur, wali kota, KPU, Bawaslu di setiap jenjang pusat dan daerah, kemudian Polri-TNI, kepala daerah seluruh Indonesia."

"Mungkin baru pertama kali dalam sejarah Kepala Negara mengumpulkan institusi sebanyak itu, dengan pesan harus netral," ujarnya. 

Baca juga: Setelah Makan Malam Bareng Prabowo, Jokowi Olahraga Pagi dengan Ketua Umum Golkar

Ia menekankan, Jokowi sebagai kepala negara seharusnya memberikan contoh kepada para penyelenggara negara untuk dapat berada di pihak yang netral dalam pemilu 2024.

"Kalau pesan itu sudah disampaikan kepada rakyat dan ASN maka Presiden harus menunjukan tauladan atau contoh kepada penyelenggara negara itu," tuturnya. 

"Karena Pemilu 2024 yang menentukan masa depan bangsa Indonesia mau dibawa ke mana. Pemilu yang harus betul betul demokratis menjunjung tinggi Indonesia sebagai negara hukum," lanjutnya. 

Anies Baswedan Anggap Wajar

Di sisi lain, capres nomor urut 1, Anies Baswedan, menilai pertemuan Jokowi dan Prabowo suatu kewajaran antara Presiden dan menterinya. 

"Ya kan ini menteri dengan presiden. Ya enggak apa-apa lah," kata Anies, Jumat.

Anies menekankan, dalam pertemuan makan malam itu, Prabowo dan Jokowi tengah melaksanakan tugas mereka masing-masing.

Yakni Jokowi bertugas sebagai presiden dan Prabowo bertugas sebagai Menteri Pertahanan Negara RI. 

"Ini kan orang bertugas, ini kan bertugas yang satu bertugas sebagai presiden yang satu bertugas sebagai menteri, ya sah-sah saja nggak ada masalah," tandasnya.

Istana Pastikan Jokowi Masih Netral

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Calon Presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto makan malam bersama di restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (5/1/2024).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Calon Presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto makan malam bersama di restoran di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (5/1/2024). (Istimewa)

Sementara itu, pihak Istana Kepresidenan RI memastikan Presiden Jokowi masih netral di Pemilu 2024, baik Pemilu Legislatif (Pileg) maupun Pemilu Presiden (Pilpres).

Menurut pihaknya, Jokowi hingga saat ini masih bekerja sebagai Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan yang tidak berpihak kepada paslon tertentu. 

Pelaksana Tugas (Plt) Deputi IV KSP, Wandy Tuturoong, menjelaskan dalam kontestasi politik wajar saja ada pihak yang menilai Jokowi condong ke salah satu pihak. 

Namun, menurutnya hal itu hanyalah opini belaka. 

Ia menegaskan, posisi Kepala Negara harus berada di tengah masyarakat dan tidak berpihak kepada satu kelompok, organisasi, ataupun kepentingan politik Pilpres 2024.

"Saya kira itu opini ya (Jokowi dukung Capres tertentu, red), silahkan saja beropini. Saya kira kami tidak masuk ke dalam opini tersebut."

"Kami di KSP tetap mendukung netralitas, mendukung agenda presiden yang harus berjalan hingga Oktober 2024 nanti," ujar Wandy, Jumat (5/1/2024).

(Tribunnews.com/Milani Resti/Hasanudin Aco)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan