Pilpres 2024
Nusron Wahid Nilai Prabowo Tak Akan Mau Buka Data Kemhan: Pertahanan Perlu Kerahasiaan
Nusron Wahid menanggapi pernyataan Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang meminta agar Prabowo Subianto membuka data Kementerian Pertahanan.
Penulis:
Rizki Sandi Saputra
Editor:
Adi Suhendi
Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid menanggapi pernyataan capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo yang meminta agar Prabowo Subianto membuka data yang dimiliki Kementerian Pertahanan RI.
Diketahui Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo meminta Prabowo untuk membuka data termasuk soal pengadaan alat utama sistem senjata (alutsista) saat Debat Pilpres 2024, Minggu (7/1/2024) malam.
Nusron mengatakan Prabowo sebagai Menhan tidak akan mau membuka data tersebut yang menjadi rahasia negara.
"Soal Mas Anies dan Ganjar minta data pertahanan dibuka dan disampaikan dalam debat, jelas Pak Prabowo sebagai Menhan tidak mungkin bersedia, sebab tidak mungkin data alutsista dan jenis yang kita miliki dibuka secara telanjang," ucap Nusron di Jakarta, Senin (8/1/2024).
Menurut Nusron, menjaga suatu aspek yang menjadi kerahasiaan negara merupakan suatu tantangan di negara demokrasi seperti Indonesia sebagai bagian dari transparansi.
Sementara, strategi pertahanan merupakan bagian dari kerahasiaan negara.
Baca juga: Capres Bicara Sepak Bola: Anies Usung JIS, Prabowo Bidik Piala Dunia, Ganjar Mau Majukan Papua
"Di setiap negara demokratis itu memang selalu ada tegangan antara secrecy dengan defense dan security. Di satu sisi transparansi penting sebagai bagian dari demokrasi. Namun di sisi lain pertahanan negara juga perlu kerahasian," kata Nusron.
Sehingga, untuk mengatasi permasalahan tersebut, Nusron menjelaskan bahwa proses di legislatif adalah sebuah solusi.
Kata dia, Kemenhan memiliki mitra kerja yakni Komisi I DPR RI yang bisa menjadi pihak untuk menyampaikan transparansi kinerja tanpa mengenyampingkan kerahasiaan negara.
Baca juga: Hasto PDIP Sesalkan Prabowo Bukan Jawab Soal Data Tapi Salahkan Menkeu Saat Debat Pilpres 2024
"Karena itu, proses deliberasi di legislatif menjadi titik tengah, dan proses ini yang justru sudah dilakukan. Kita tetap harus transparan dalam kebijakan, namun tidak boleh menelanjangi strategi pertahanan kita," kata Nusron.
Prabowo Subianto saat Debat Pilpres 2024 mengajak Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan untuk diskusi bersama buka-bukaan soal data.
Prabowo awalnya meminta kepada Anies untuk berdiskusi bersama di luar agenda debat.
"Jadi saya mengundang kita bicara terbuka, silakan," kata Prabowo kepada Anies Baswedan dalam debat.
Pembahasan itu terkait dengan pembelian alat utama sistem senjata (alutsista) oleh Kemenhan RI.
Anies menilai, kalau pembelian dari alutsista itu merupakan kegiatan non-produktif yang pernah dilakukan pemerintah.
Padahal kata Prabowo, seluruh partai politik pengusung Anies Baswedan di DPR RI menyatakan sepakat dengan apa yang menjadi rencana dari pemerintah.
"Pak Anies, Pak Anies. Saya tidak bicara tertutup, saya bicara di dewan perwakilan rakyat, Komisi 1, di mana semua partai yang pengusung bapak hadir dan menyetujui yang saya ajukan jadi dan juga sekarang waktunya nggak ada," kata Prabowo.
Tak hanya kepada Anies Baswedan, Prabowo juga mengajak Ganjar Pranowo untuk bertemu dan membuka data yang ada di Kemenhan.
Ganjar saat itu, menyoroti soal Minimum Essentials Force (MEF) yang ada di Kemenhan.
Menurut Prabowo, dirinya akan menyampaikan seluruhnya kepada Ganjar secara terbuka.
Alasan dirinya pengin membahas hal itu diluar debat, karena Prabowo merasa membutuhkan waktu yang cukup.
"Jadi begini yang bapak ungkapkan itu saya bisa bantah waktunya tidak cukup, saya siap bertemu dengan bapak, mari kita bahas satu persatu akan saya buktikan," kata Prabowo kepada Ganjar.
"Saya butuh hari ini pak," jawab Ganjar.
"Saya enggak bisa, saya tidak dikasih waktu, jadi anda tidak fair, anda minta saya kasih penjelasan yang begitu rumit tapi waktu saya terbatas, saya transparan saudara, dan yang saya katakan kalau kita bicara MEF," ujar Prabowo.
Atas hal itu, Prabowo meminta agar Ganjar memiliki waktu luang untuk berbicara bersamanya di luar gelanggang debat.
"Jadi mari kita diskusi dengan baik, sebagai negarawan dan tidak mencari-cari hal-hal yang keliru," tukas Prabowo.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.