Pilpres 2024
Hasto PDIP Sindir Kubu Prabowo-Gibran, Sebut Unggul Emosi hingga Singgung Kepanikan TKN
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyindir kubu pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Penulis:
Milani Resti Dilanggi
Editor:
Pravitri Retno W
TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, menyindir kubu pasangan calon nomor urut dua, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Hasto menyebut kubu Prabowo-Gibran hanya unggul dalam urusan emosi hingga soal intimidasi.
Hal itu disampaikan Hasto menanggapi pernyataan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran yang menilai komunikasi antara kubu Anies-Cak Imin dan Ganjar-Mahfud menunjukkan paslon nomor urut dua lebih unggul.
"Ya pasangan 02 unggul dalam emosi, dalam menyampaikan kata-kata tak pantas, unggul di dalam melakukan intimidasi," kata Hasto di Rumah Susun Tanah Tinggi, Senen, Jakarta, Minggu (14/1/2024).
Tindakan intimidasi itu Hasto contohkan saat pihak Prabowo-Gibran yang melaporkan kubu paslon satu dan tiga ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) buntut debat ketiga Pilpres 2024 beberapa waktu lalu.
"Sampai habis debat pun harus dilaporkan ke Bawaslu," ujarnya.
Hasto apa yang dilakukan para pendukung Prabowo-Gibran itu merupakan sikap tidak menghormati nilai demokrasi.
Hasto juga menyebut TKN akhir-akhir ini tengah panik, termasuk juga karena sikap emosional Prabowo.
"Bagaimana debat harus dilaporkan ke Bawaslu? Itu pemaparan soal ide dan gagasan kok."
"Itu menujukkan bahwa pasangan 02 tim kampanyenya sangat panik karena berbagai tampilan akhir-akhir ini khusus dari Pak Prabowo yang sangat emosional. Kembali pada watak dan jati dirinya yang memang ternyata tidak bisa ditutup-tutupi," kata Hasto.
Sindirian Hasto itu soal emosi Prabowo itu juga pernah dilontarkan sebelumnya.
Baca juga: Nusron Wahid Sebut Prabowo Sabar dan Tak Emosi saat Debat Ketiga: Beliau Dipojokkan, Dicaci Maki
Hasto menyebut ketidakstabilan emosi Prabowo sudah terendus sejak masa muda.
Hal itu menurut Hasto berdasarkan analisis dari sejumlah ahli psikologi.
"Secara empiris dan historis catatan mulai emosional itu bukan hanya debat, tapi sejak beliau sejak masa muda, itu dari ahli-ahli psikologi," ujar Hasto saat konferensi pers di Jakarta, Senin (8/1/2024).
"Sehingga emosinya Prabowo sudah cukup lama. Maka kemudian muncul kasus pelanggaran HAM," lanjutnya.
Lebih lanjut, Hasto menilai karakter Prabowo itu sulit untuk diubah.
Ketidaksatabilan emosi Prabowo, Hasto contohkan saat Menteri Pertahanan itu disebut enggan bersalaman dengan capres nomor urut 1 Anies Baswedan seusai debat.
"Karakter itu tidak bisa diubah dengan mudah, sehingga muncul kemudian termasuk tidak mau salaman dengan Pak Anies," ujarnya.
Prabowo Dinilai Lontarkan Kata Tak Pantas usai Debat
Sebelumnya, Prabowo Subianto melontarkan umpatan seusai debat capres.
Kata itu disampaikan Prabowo dalam sambutan di acara konsolidasi relawan se-provinsi Riau di GOR Remaja, Pekanbaru, Selasa (9/1/2024).
Mulanya, Prabowo menyinggung soal orang yang pernah didukung namun justru kini membalas dengan kedengkian.
Prabowo tak menyebut secara rinci siapa sosok yang dimaksud.
Namun, sejumlah pihak menilai sosok yang dimaksud Prabowo itu adalah capres nomor urut 1 Anies Baswedan.
Hal itu kemudian juga terlihat saat Prabowo kembali membahas salah satu topik pembahasan dalam debat pada Minggu (7/1/2024) lalu.
Ia kembali mengungkit pernyataan Anies Baswedan soal kepemilikan lahannya yang disinggung saat debat.

"Ada pula yang nyinggung punya tanah berapa ratus hektar, dia pintar atau g****** sih.
"Dia ngerti nggak hak guna usaha, hak pakai, itu tanah negara, tanah rakyat, tanah bangsa, daripada dikuasai asing lebih baik Prabowo kelola," ujar Prabowo.
Sebelum itu, pasca debat perdana capres, Prabowo juga sempat menuai kontra atas pernyataannya soal etik.
Hal itu juga dilontarkan Prabowo beberapa hari setelah debat selesai digelar.
Prabowo menggunakan frasa 'ndasmu etik' saat mengomentari pertanyaan dari Anies saat debat.
(Tribunnews.com/Milani Resti/Fransiskus Adhiyuda)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.