Rabu, 27 Agustus 2025

Pilpres 2024

Janji Capres 2024: Anies dan Ganjar Berniat Hapus Batas Usia Pelamar Kerja, Prabowo?

Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo bicara soal lapangan kerja. Anies dan Ganjar sama-sama berniat menghapus batas usia pelamar kerja.

Editor: Adi Suhendi
Kolase Tribunnews
Capres Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Ketiganya memberikan janji soal lapangan pekerjaan bagi anak muda. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tiga calon presiden Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo terus menebar janji selama masa kampanye Pilpres 2024 ini.

Terbaru ketiganya menawarkan kepada masyarakat terkait terobosan mereka terkait lapangan pekerjaan bila terpilih menjadi Presiden nanti.

Hal menarik, Anies baswedan dan Ganjar Pranowo sama-sama menawarkan menghapus batas usia pelamar kerja.

Sementara Prabowo-Gibran menawarkan program magang virtual untuk milenial yang kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Berikut janji Anies, Prabowo, dan Ganjar terkait lapangan pekerjaan baru-baru ini yang dihimpun Tribunnews.com:

Anies Tak Setuju Pembatasan Usia Pelamar Kerja

Calon presiden nomor urut 01, Anies Baswedan mengatakan dirinya tidak setuju dengan adanya batasan usia pelamar kerja.

Untuk itu, ia berniat menghapus regulasi atau peraturan yang mengatur batas usia pelamar kerja.

Baca juga: Ganjar Berharap Soal Wadas dan Rembang Dibahas saat Debat Capres

"Kami tidak setuju dengan pembatasan usia, ini insyaAllah kami ubah aturannya. sehingga negeri dan swasta akan memiliki aturan yang sama," kata Anies di Ambon, Maluku, Senin (15/1/2024).

Anies mengaku pernah berbincang sejumlah mahasiswa terkait lamaran kerja.

"Saya pernah bilang begini, waktu itu saya bicara dengan teman-teman mahasiswa, kalau lulus mana punya pengalaman? namanya juga baru lulus. Saya bilang kepada teman teman mahasiswa, nanti kalau kalian diwawancara, ditanya apa pengalaman Anda, nanti jawabnya "bapak ibu, kalau ibu atau bapak mencari pengalaman, maka bapak ibu cari orang tua yang sudah berpengalaman. Tapi kalau bapak ibu rekrut saya, saya akan memberikan masa depan pada bapak ibu sekalian," kata Anies.

Anies menyampaikan anak muda menawarkan masa depan, orang tua menceritakan masa lalu.

Baca juga: Janji Capres-cawapres 2024: Prabowo-Gibran Susu Gratis, Ganjar-Mahfud Telur Gratis, Anies-Muhaimin?

Anak muda belum punya masa lalu, yang dia punya adalah masa depan.

"Karena itu, kami berpendapat tidak boleh ada diskriminasi dalam rekrutmen baik itu berdasarkan umur, berdasarkan gender, berdasarkan sosial budaya, berdasarkan agama. Diskriminasi itu harus ditiadakan. Harus ada kesetaraan kesempatan. termasuk soal batas usia," katanya.

Anies menegaskan tidak setuju dengan pembatasan usia pelamar kerja.

Sehingga berencana mengubah regulasi Undang-Undang Ketenagakerjaan terkait pembatasan usia.

Pada kesempatan tersebut, Anies juga menyoroti kerap munculnya syarat tambahan ketika melamar kerja seperti punya laptop, motor hingga mobil, yang merepotkan calon pelamar kerja.

"Sering kali ada persyaratan yang merepotkan misalnya punya laptop. Kalau punya laptop artinya gimana? mampu yang nggak mampu bagaimana? Ada juga persyaratan punya mobil, punya motor, apa lagi persyaratan yang aneh-aneh tuh. Ini semua kita ingin hapus," katanya.

Ia pun menekankan tidak boleh ada diskriminasi atau larangan kepada mereka yang menggunakan pakaian sesuai keyakinannya.

"Enggak boleh. Itu adalah keyakinannya, itu adalah haknya. tidak boleh ada (aturan) misalnya tidak boleh berjilbab. Siapa saja memiliki kesempatan yang sama. Jangan ada larangan seperti itu. Tidak boleh juga mengutamakan suku tertentu, jangan. Republik ini sama untuk semua,"tuturnya.

Anies menambahkan hal tersebut sudah diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan mengatakan bahwa setiap tenaga kerja di atas usia 18 tahun, maka berhak mendapatkan pekerjaan tanpa diskriminasi.

Prabowo Tawarkan Program Magang Virtual

Lain hal dengan Anies Baswedan, calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto melalu Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran meluncurkan program magang virtual pemilih muda berbasis projek.

Program ini disebut solusi yang ditawarkan Prabowo dalam penyediaan lapangan kerja bagi anak-anak muda di Tanah Air.

"Hari ini kita bicara partisipasi pemuda untuk penyediaan lapangan kerja. Dari berbagai lembaga survei, kebutuhan utama orang muda di Indonesia itu terkait lapangan pekerjaan. Jadi tiap tahun ada jutaan orang muda yang selesai kuliah, selesai SMK, itu seperti apa penyerapannya," kata Komandan TKN Fanta Arief Rosyid Hasan di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta, Senin (15/1/2024).

Arief mengatakan, satu kebutuhan utama anak muda di Indonesia adalah lapangan kerja.

Melalui kolaborasi antara Pemilihmuda.id dan Rakamin Academy, pihaknya menggandeng anak-anak muda untuk turut berpartisipasi dalam penyediaan lapangan kerja.

"Inilah yang bagi kami pentingnya kehadiran Pak Prabowo sebagai senior dan Mas Gibran Raka Buming Raka yang benar-benar muda. Pak Prabowo dan Mas Gibran benar-benar menempatkan orang muda itu sebagai kekuatan dan tulang punggung. Seluruh program yang akan kita sampaikan adalah program yang akan bermanfaat untuk orang muda di seluruh Indonesia," jelas Arief.

Sementara itu, Koordinator TKN Fanta Karir, Andika Deni Prasetya mengatakan, Indonesia sedang menghadapi bonus demografi tepat di tengah pesatnya era digital.

Karena itu, tantangan yang dihadapi Indonesia akan jauh berbeda dibanding sejumlah negara di Asia yang sebelumnya telah melewati era bonus demografi.

"Kita menghadapi bonus demografi tetapi kita di era digitalisasi yang mungkin lapangan pekerjaan itu dalam waktu 2 tahun, 3 tahun, 5 tahun perubahannya cukup signifikan. Maka kita butuh cara-cara baru. Cara-cara yang lebih kreatif lagi. Cara-cara yang benar-benar bisa membantu anak-anak muda untuk segera bisa dapat kerja," jelas Andika.

Karena itu, lanjut Andika, melalui kolaborasi dengan Rakamin Academy, pihaknya ingin menghadirkan kemudahan bagi anak-anak muda agar cepat mendapat pekerjaan sekaligus mendapat kompetensi yang dibutuhkan oleh perusahaan.

"Tujuan program ini bukan lagi hanya sebatas upskilling, tapi langsung penyerapan kerja. Karena platform yang sudah dibangun Rakamin Academy itu di dua sisi. Di sisi peserta, ketika mereka ikutin program, kompetensi-kompetensinya akan diukur secara otomatis oleh sistem. Kemudian kompetensi itu akan kerekam langsung dan bisa diakses oleh perusahaan," katanya.

Ganjar Berniat Hapus Batas Usia Pelamar Kerja

Sementara, calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo menawarkan menghapus batas usia pelamar kerja.

Ia berkomitmen memberikan hak setiap warga negara secara adil, termasuk hak mendapatkan pekerjaan.

"Jadi banyak orang yang hari ini menyampaikan, ‘saya itu masih muda tapi kok tidak bisa masuk bekerja’. Rasanya tidak fair juga kan," ujar Ganjar saat kunjungannya di Purbalingga, Senin (15/1/2024).

Menurutnya, ukuran kerja dapat dilihat dari tes fisik dan kemampuannya. Ukuran kerja, kata Ganjar, bukan sekadar persoalan umur, tua dan muda.

"Ukuran kerja itu bisa dilihat dari tes fisiknya, kemampuannya bukan berarti yang muda selalu bisa dan yang tua dianggap tidak bisa," ujarnya.

Maka, capres yang berpasangan dengan Mahfud MD itu ingin menghapus batas usia pelamar kerja.

"Kita akan memberikan suasana yang fair karena kerja itu adalah hak segala warga negara," ucapnya.

Komitmen itu juga disampaikan Mahfud MD usai mengunjungi Pondok Pesantren Darut Tauhid Canga'an Bangil di Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, Jumat (12/1/2024).

Mahfud menanggapi adanya lowongan kerja di salah satu bank yang menetapkan batas maksimal usia pelamar 24 tahun.

"Kalau hanya keputusan menteri atau mungkin keputusan gubernur BI (Bank Indonesia), nanti bisa pemerintah lebih mudah untuk mengajak mengubah. Tinggal revisi undang-undang (UU) atau apa," kata Mahfud MD.

(Tribunnews.com/ Rahmat/ Igman)

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan