Selasa, 26 Agustus 2025

Pilpres 2024

Nusron Sebut Cak Imin Kolot dan Kuno karena Ragukan Ke-NU-an Khofifah, Singgung soal Kaderisasi

Cak Imin meragukan ke-NU-an Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai nahdliyin sejati, Nusron ikut merespons

tribunnews.com
Kolase Cawapres 03 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin (Kiri) dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Kanan) 

TRIBUNNEWS.COM - Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Nusron Wahid,  menyebut calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, sosok yang kolot dan kuno.

Alasannya karena Cak Imin meragukan ke-NU-an Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai nahdliyin sejati.

Terlebih jika pernyataan itu disampaikan untuk kebutuhan kampanyenya di Pilpres 2024.

"Masak hanya karena beda pilihan politik dianggap tidak Nahdlatul Ulama (NU)?, ini kolot dan kuno," kata Nusron di Jakarta, Selasa (16/1/2024) dikutip dari WartaKotaLive.com.

Diketahui Khofifah telah memilih untuk memberikan dukungan kepada capres nomor urut 2, Prabowo Subianto saat Cak Imin sebagai petinggi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) mencalonkan diri sebagai cawapres di Pilpres 2024.

Menurut Nusron, Cak Imin tidak pantas memberikan klaim soal ke-NU-an tersebut, sekali pun mereka adalah keturunan pendiri NU.

"Umat NU mengakui kalau Ibu Khofifah itu NU tulen dan selalu bersama umat."

"Tidak boleh ada orang yang berhak mengklaim dirinya paling NU, meski yang bersangkutan adalah dzurriyyat (keturunan) pendiri NU," kata Nusron.

Nusron mengatakan NU bukanlan milik satu golongan tertentu.

Pasalnya, NU adalah jam'iyyah ijtimaiyyah diniyyah (organisasi sosial keagamaan) yang berhaluan ahlussunnah wal jamaah.

Ia juga menegaskan bahwa kehadiran NU di Indonesia bersifat inklusif, bukan eksklusif.

Baca juga: Jawab Cak Imin, Nusron Wahid: Umat Mengakui Bu Khofifah NU Tulen

"Siapapun bisa menjadi NU asal setuju dan menjalankan misi Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyyah," jelas Nusron.

Lebih lanjut, Nusron mengatakan tidak masuk akal apabila perbedaan pilihan politik menghancurkan hakikat NU tersebut.

Nusron menjelaskan ada tiga pola dalam NU, pertama, NU dalam tataran fikrah (pemikiran) yang selalu mengutamakan jalan tengah (tawassuth).

Kedua, NU secara ubudiyyah, perilaku ibadah yang tidak kaku dan mengakomodasi budaya dan khazanah lokal.

"Ketiga, NU secara harakah atau gerakan. Setiap langkahnya selalu seimbang atau tawazun untuk kepentingan umat, bangsa dan kemanusiaan," ujar Nusron.

Menurut Nusron, Khofifah telah mengamalkan ketiga kategori ini.

Selain itu, Khofifah juga telah menempuh kaderisasi di tubuh NU.

Mulai dari Ikatan Pelajar Puteri NU (IPPNU) hingga Muslimat NU sampai menjadi perempuan pertama yang masuk jajaran PBNU.

Berbeda dengan Cak Imin yang tidak menjalani proses pengkaderan yang panjang seperti Khofifah.

"Malah Mas Muhaimin pengkaderannya hanya PMII. Ga pernah terlibat ikut kaderisasi formal di NU, karena kebanyakan politik praktis di PKB," tegas Nusron.

Baca juga: VIDEO WAWANCARA EKSKLUSIF Khofifah Bakal Tarik Suara NU? Pengamat: Tidak Semudah Itu

Khofifah Jawab Keraguan Cak Imin 

Khofifah menjelaskan Cak Imin tak perlu meragukan ke-NU-an dirinya meski saat ini berbeda pilihan soal politik.

"Saya Ketua Umum PP Muslimat NU, kalau kemudian ada yang meragukan ke-NU-an saya, harus dibalik, jadi yang meragukan yang mana," kata Khofifah saat berkunjung ke Universitas Islam Makassar (UIM) di Makassar, Minggu (14/1/2024) dikutip dari WartaKotalive.com.

Khofifah pun meminta Cak Imin membedakan antara partai politik dan sebuah organisasi. 

Ia menjelaskan bahwa Cak Imin itu adalah pengurus partai sebagai Ketua Umum PKB, bukan sebagai pengurus NU, seperti dirinya.

"Loh yang NU yang mana? mas Imin itu PKB, jadi bedakanlah antara partai dengan organisasi."

"Kalau saya ini loh Ketua Umum PP Muslimat NU, biar itu dilabur dengan tujuh kali air sungai tujuh kali air bunga ya tetap saya Ketua Umum PP Muslimat NU," tegas Khofifah.

Khofifah justru balik bertanya apa sumbangsih Cak Imin kepada NU.

Lebih lanjut, Khofifah berharap Cak Imin dan kubunya dapat menghormati pilihan politik dirinya.

"Mereka pernah berjuang di NU struktural berapa lama, dalam konteks apa dan seterusnya. Coba kita saling menghormati."

"Saya tidak akan merespon itu ya tapi lebih baik kita saling menghormati saling membangun understanding dan saling membangun kepercayaan," kata Khofifah. 

Sebelumnya, Cak Imin pernah mengatakan bahwa rakyat yang berideologi NU pasti akan memilih pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin (AMIN).

Hal itu disampaikan Cak Imin saat dirinya mendapatkan kabar Khofifah memberikan dukungan kepada paslon 02 Prabowo-Gibran.

Meski merasa tak masalah dengan pilihan Khofifah, namun Cak Imin menegaskan orang NU pasti memilih AMIN.

"Biasa, tiap Pilpres masing-masing punya hak demokrasinya."

"Saya yakin rakyat bukan elite yang berideologi NU saya yakin pasti AMIN, orang yang punya ideologi NU pasti istiqomah ke AMIN, saya meragukan ke-NU-annya kalau tidak pilih AMIN," ujar Cak Imin saat kampanye Blitar, Jawa Timur, Kamis (11/1/2024).

Sebagian artikel telah tayang di WartaKotaLive.com dengan judul Bantah Pernyataan Cak Imin, Nusron Wahid Tegaskan Jemaah Mengakui Khofifah NU Tulen dan Cak Imin Ragukan ke-NU-an Khofifah Imbas Dukung Prabowo, Langsung Diingatkan Hal Ini

(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)(WartaKotalive.com/Junianto Hamonangan/Dian Anditya Mutiara)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan