Selasa, 30 September 2025

Pilpres 2024

Prabowo Ungkap Ketegangan di Pilpres 2019 Sadarkan Dirinya untuk Rekonsiliasi dengan Presiden Jokowi

Prabowo Subianto bercerita soal alasan dirinya bergabung atau memutuskan rekonsiliasi dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi usai Pilpres 2019.

Editor: Adi Suhendi
Tribunnews.com/ rizki sandi saputra
Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dalam acara pertemuan relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat (ETAS) di Plaza Senayan, Jakarta, Senin (22/1/2024) malam. 

Laporan Reporter Tribunnews.com, Rizki Sandi Saputra

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Calon presiden RI (capres) nomor urut 2, Prabowo Subianto bercerita soal alasan dirinya bergabung atau memutuskan rekonsiliasi dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi usai Pilpres 2019.

Prabowo menyatakan, alasan besar kenapa dirinya ingin bergabung dengan pemerintahan Jokowi yang saat itu adalah rivalnya karena dia mengaku melihat kondisi yang memanas pasca penghitungan suara.

Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat hadir dalam acara pertemuan dengan relawan Erick Thohir alumni Amerika Serikat (ETAS), Senin (22/1/2024).

"Waktu saya kalah, pengikut saya waktu itu sangat tegang. Banyak yang sangat marah. Ribuan sudah sampe di jalan Thamrin," kata Prabowo dalam acara yang digelar di XXI Lounge, Plaza, Senayan Jakarta itu.

Kata Prabowo, saat itu dirinya menyempatkan menghampiri para pendukungnya yang merasa kecewa dengan hasil pilpres.

Namun, Prabowo meminta agar para pendukungnya realistis dan menerima keputusan akhir dari penghitungan suara.

Baca juga: Penjelasan Kemhan Soal Cuitan Terkait Prabowo dan Gibran di Akun Media Sosial X

"Ada anak muda. Mungkin dia kena gas. Dia lihat saya dia teriak 'Pak prabowo pak Prabowo kami siap mati untuk bapak', saya syok," kata dia.

Prabowo dalam kondisi seperti itu hanya berpesan agar seluruh pendukungnya segera pulang dan membalikkan rasa cintanya kepada tanah air.

Setelah kejadian itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu mengaku mendapatkan ajakan dari Presiden terpilih Jokowi untuk bergabung dalam pemerintahan.

Baca juga: Sowan ke Sri Sultan HB X, Prabowo: Sesuai Adat, Kami Minta Izin Masuk ke Yogyakarta

Atas ajakan itu, Prabowo menilai tidak ada salahnya untuk bergabung dengan pemerintahan Jokowi.

"Saya dapat 1 pesan keputusan dari pak Jokowi. Pak Jokowi mengajak rekonsiliasi, yang bawa massage rekonsiliasi ke saya justru anak-anak muda di Gerindra, dan saya putuskan waktu itu, baik kita rekonsiliasi," kata dia.

Dengan begitu, Menteri Pertahanan RI tersebut meyakini kalau sejatinya bangsa Indonesia yang merupakan negara yang besar, harus dibangun dengan kerja sama antar pihak.

Kata dia, jika setiap pemimpinnya bersatu maka suatu bangsa akan terhindar dari perpecahan.

"My point is bahwa kita harus sadar this country is so big, this country is begitu majemuk dan apa yang sudah kita punya is very previous, sangat bagus dan berharga," tukas dia.

Sebagai informasi dalam acara ini Prabowo didampingi oleh Ketua TKN Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani dan Komandan Tim Media TKN Budisatrio Djiwandono.

Tak hanya itu, turut hadir mantan politikus senior PDIP Maruarar Sirait alias Ara, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Menteri BUMN Erick Thohir serta mantan Menteri BUMN Rini Soemarno.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved