Kamis, 4 September 2025

Pilpres 2024

Kata Mahfud MD usai Bertemu Presiden Jokowi: Kita Bicara dari Hati ke Hati

Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD telah menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (1/2/2024) petang.

Kompas TV
Mahfud MD memberikan keterangan pers setelah bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara, Jakarta, Kamis (1/2/2024). Mahfud MD menyampaikan surat permohonan pengunduran diri sebagai Menko Polhukam. 

TRIBUNNEWS.COM - Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD telah menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Kamis (1/2/2024) petang.

Mahfud mengatakan, bahwa pertemuan itu intinya ialah dia mengajukan permohonan untuk berhenti dari jabatannya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam).

Pendamping calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo ini, menyebut surat yang diajukannya kepada Presiden Jokowi berisi tiga hal.

"Intinya saya mengajukan permohonan untuk berhenti dan isi surat itu singkat hanya berisi tiga hal," jelas Mahfud di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis.

Pertama, Mahfud berterima kasih kepada Jokowi karena pada tahun 2019 dirinya diangkat sebagai Menko Polhukam dengan penuh penghormatan.

Oleh sebab itu, kini dia juga secara hormat, mengajukan surat pengunduran diri dari Menko Polhukam kepada mantan Wali Kota Solo itu.

"Pertama, saya menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI Joko Widodo yang pada tanggal 23 Oktober 2019 mengangkat saya, melantik saya sebagai Menko Polhukam," jelasnya.

Kemudian, isi kedua surat tersebut ialah substansi dari apa yang ingin disampaikannya, yaitu permohonan berhenti dari Kabinet Indonesia Maju.

Sementara yang ketiga, dia meminta maaf apabila ada pekerjaan-pekerjaan yang kurang dilaksanakannya dengan baik selama menjabat sebagai Menko Polhukam.

"Substansi dari surat itu ialah permohonan berhenti. Lalu yang ketiga saya mohon maaf kepada beliau kalau ada masalah-masalah yang kurang saya laksanakan dengan baik," terangnya.

Lebih lanjut, menurutnya, dia dan Presiden Jokowi berbicara dari hati ke hati dalam pertemuan tersebut.

Membicarakan masa lalu ketika mereka sama-sama bekerja di kabinet, bahkan Jokowi sempat mengatakan bahwa Mahfud adalah Menko Polhukam terlama di era pemerintahannya.

Baca juga: Ganjar Pranowo Sebut Dirinya dan Mahfud MD Punya Hubungan Baik dengan Presiden Jokowi

"Kita bicara dari hati ke hati, dan penuh kekeluargaan dan sama-sama tersenyum tidak ada ketegangan apa pun."

"Kita tersenyum, bergembira, bercerita masa lalu, ketika kita mulai bekerja, bahkan Pak Presiden mengatakan Pak Mahfud ini adalah Menko Polhukam terlama dalam sepanjang pemerintahan Pak Jokowi," ungkapnya.

Pada momen konferensi pers ini, Mahfud didampingi oleh Menteri Sekretariat Negara (Mensesneg), Pratikno.

Berharap Ditiru Pejabat Lain

Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengaku menghormati keputusan Mahfud MD untuk meninggalkan Kabinet Indonesia Maju.

Ganjar lantas meminta supaya tindakan Mahfud itu diikuti oleh para pejabat lain yang terlibat dalam Pilpres 2024 supaya publik tak curiga ada konflik kepentingan.

"Maka beliau saya hormati betul mengambil sebuah sikap mundur."

"Kalau (pejabat) yang lain kemudian merasa ada potensi konflik kepentingan, mundur lebih baik," kata Ganjar kepada awak media di Minahasa, Sulawesi Utara, Kamis.

Dia lantas mencontohkan beberapa pejabat yang mundur selepas memilih bergabung dengan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

"Pak Dani umpamanya arena dia Deputi KSP, dia menjadi tim sukses saya, maka dia mundur. Dahulu Andi Widjajanto sebagai Gubernur Lemhanas mundur yang pertama," jelasnya.

Berdasarkan hal itu, Ganjar menilai, mereka yang masih menjabat dan ikut terlibat dalam Pilpres 2024, sebaiknya meninggalkan jabatannya.

"Maka saya kira baik, jika semuanya mundur," tegasnya.

Senada dengan Ganjar, Juru Bicara (Jubir) Tim Nasional Pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN), Mustofa Nahrawardaya, berharap langkah Mahfud MD mundur dari Kabinet Indonesia Maju diikuti oleh menteri-menteri lain.

Alasannya, karena selama ini banyak menteri-menteri Presiden Jokowi yang ikut mengkampanyekan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

"Semoga langkah Mahfud ini akan diikuti menteri-menteri lain di lingkaran Jokowi untuk mundur jika mau kampanye," tutur Mustofa dalam rilisnya sebagaimana diterima oleh Tribunnews.com, Rabu.

Lebih lanjut, Mustofa menyebut menteri-menteri yang ikut mengkampanyekan Prabowo-Gibran belum ada satu pun yang mundur.

Bahkan sepengetahuannya, mereka tak mengajukan cuti. Kemudian, jika memang mereka mengajukan cuti, seharusnya hal itu diumumkan kepada publik,

"Selama ini, begitu banyak menteri Jokowi yang terlibat promosi dan kampanye Gibran dalam tahun pemilu. Sayang, belum satu pun mundur. Jangankan mundur, cuti saja, sepengetahuan saya, tidak mereka lakukan."

"Harusnya jika memang cuti, ya, tinggal umumkan saja. Agar publik tahu bahwa menterinya itu taat konstitusi. Tetapi kalau melihat perilaku Jokowi, jauh rasanya kita berharap. Yang pasti Mahfud lebih baik sekarang ini. Maka, kita apresiasi," jelasnya.

(Tribunnews.com/Deni/Rahmat Fajar Nugraha)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan