Pilpres 2024
Prabowo Ingin Kirim 10 Ribu Pelajar ke Luar Negeri, Anies: Dibahas Dulu dengan Stakeholder
Capres nomor urut 1 Anies Baswedan menjawab pertanyaan dari capres nomor urut 2 Prabowo Subianto pada segmen kelima debat Pilpres 2024, Minggu.
Penulis:
Muhamad Deni Setiawan
Editor:
Febri Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM - Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menjawab pertanyaan dari capres nomor urut 2 Prabowo Subianto pada segmen kelima debat Pilpres 2024, Minggu (2/4/2024).
Anies ditanya apakah dirinya setuju dengan gagasan Prabowo untuk mengirim 10 ribu pelajar ke luar negeri dengan beasiswa penuh untuk belajar kedokteran dan ilmu eksak sebagai langkah darurat untuk mengatasi kekurangan dokter di Indonesia.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menjawab bahwa secara prinsip dirinya setuju mengenai peningkatan kompetensi ilmu kedokteran.
Meski begitu, Anies menyatakan masalah ini harus dibahas lebih dahulu dengan para stakeholder (pihak yang memiliki kepentingan) untuk mencari solusi yang tepat sasaran.
Pihak berkepentingan itu mulai dari asosiasi profesi, Kementerian Kesehatan, dinas di daerah, hingga para aktivis, pengamat, dan pakar.
Sebagai contoh, dia menyebut bisa saja para ahli atau profesor dikirim ke Indonesia alih-alih mengirim para pelajar ke luar negeri.
"Jadi kami melihat pengembangan kompetensi itu baik, tapi memastikan sesuai dengan data yang ada supaya apa yang kita investasikan bisa menjawab kebutuhan."
"Jadi ada unsur pentingnya, ada unsur urgensinya. Supaya hasilnya bisa langsung kita manfaatkan untuk Indonesia," kata Anies di JCC Senayan, Jakarta Pusat, Minggu.
Saat menanggapi jawaban Anies, Prabowo berpendapat bahwa masalah data Indonesia kekurangan dokter sudah jelas sehingga dibutuhkan langkah-langkah darurat untuk mengatasinya.
"Sebagai contoh di Atambua ada satu rumah sakit yang seharusnya ada 16 dokter, dokternya hanya satu orang. Jadi, dia kewalahan, dia harus melayani tiga kabupaten," tuturnya.
Meski demikian, dia setuju dengan pernyataan Anies bahwa profesor-profesor dari luar negeri bisa diundang ke Indonesia untuk memberikan pendidikan kepada pelajar.
Baca juga: Cegah Korupsi Pengadaan Barang, Anies Buka Opsi Bansos Cash Transfer
"Saya usulkan dari 92 fakultas kedokteran kita tingkatkan menjadi 300 fakultas kedokteran."
"Saya kira usulan Pak Anies baik juga mengundang profesor ke Indonesia," paparnya.
Anies kemudian menjawab hal itu dengan mengatakan bahwa pemerintah terlalu banyak memberikan perhatian pada aspek kuratif.
Padahal, aspek promotif dan preventif itu penting sehingga yang dilakukan tak hanya mengobati, tetapi juga mencegah.
Sebelumnya, pada segmen kedua debat kelima Pilpres 2024, Prabowo menyebut Indonesia kekurangan 140 ribu dokter.
"Kita kurang 140 ribu dokter, itu utama," jelas mantan Pangkostrad itu.
Sebagai informasi, tema debat kelima Pilpres 2024 ialah mengenai Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
Informasi soal Debat Kelima Pilpres 2024
- Jadwal debat: Minggu, 4 Februari 2024 pukul 19.00 WIB.
- Tema: Kesejahteraan Sosial, Kebudayaan, Pendidikan, Teknologi Informasi, Kesehatan, Ketenagakerjaan, Sumber Daya Manusia, dan Inklusi.
- Lokasi: JCC Senayan, Jakarta Pusat.
- Moderator: Andromeda Mercury dan Dwi Anggia.
- Panelis: Ada 12 panelis yang ditunjuk KPU.
- Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin, Prof Dr Aminuddin Syam SKM M Kes MMed Ed.
- Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Asep Saepudin Jahar MA PhD.
- Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (BAN PDM), Bahruddin.
- Pendiri PIKAT Demokrasi dan Penasihat Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFE Net), Damar Juniarto SSos.
- Guru Besar Antropologi Fakultas Ilmu Budaya Universitas Gadjah Mada, Prof Emiritus PM Laksono PhD.
- Sosiolog Universitas Indonesia, Imam Prasodjo.
- Ahli Teknologi Informasi/Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan, Onno Widodo Purbo PhD.
- Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI), Dra Reni Kusumowardhani MPsi.
- Koordinator Advokasi BPJS Watch, Timboel Siregar SSi SH MM.
- Penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access (AGENDA) dan aktivis disabilitas, Tolhas Damanik MEd.
- Dosen Pascasarjana Program Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta, Drs. Tukiman Tarunasayoga MS, Ph.D.
- Guru Besar di bidang PAUD dan Gender Universitas Pendidikan Indonesia, Prof Vina Adriany MEd PhD.
Stasiun TV yang menayangkan: TV One, ANTV, dan Net TV.
(Tribunnews.com/Deni)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.