Pilpres 2024
Belum Ucapkan Selamat, Ini Rekam Jejak Hubungan Prabowo dengan Amerika
Dua negara besar yakni Amerika dan China telah memberikan ucapan selamat kepada calon presiden Prabowo Subianto, kecuali Amerika.
Editor:
Hasanudin Aco
Prabowo sudah menyatakan komitmennya terhadap kebijakan non-blok luar negeri yang dipegang teguh Indonesia sejak lama, sembari masih menerima investasi besar dari Beijing dan mempertahankan hubungan dengan Washington.
Menurut pakar yang dihubungi AFP, Prabowo diperkirakan akan berusaha membahagiakan AS dan China sekaligus membangun kekuatan militer Indonesia.
“Prabowo harus menunjukkan bahwa dia bisa mempraktikkan perdagangan yang bebas dan adil,” kata Teuku Rezasyah, profesor di Universitas Padjadjaran.
“Dia memandang China sebagai mitra strategis, tetapi dia berpendidikan di Barat. Dia akan lebih condong ke Barat,” ujar Yoes Kenawas, peneliti di Universitas Katolik Atma Jaya.
Prabowo sempat masuk daftar hitam visa AS atas dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) di bawah pemerintahan Soeharto pada akhir 1990-an, tetapi ketika menjabat menteri pertahanan pernah diundang mantan Presiden AS Donald Trump ke Washington.
Kini dengan Trump maju lagi ke pemilihan presiden atau pilpres AS yang digelar pada November 2024, hubungan keduanya dapat semakin hangat.
“Kalau Trump menang, Prabowo mungkin akan tertarik menjalin koneksi dengannya,” ucap Adrian Vickers, profesor di Universitas Sydney.
Sumber: Tribunnews.com/BBC/Kompas.com/VoA/AFP
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.