Pilgub DKI Jakarta
8 Sosok Berpeluang Maju Pilkada DKI 2024: Anies Baswedan, Ahok, hingga Ridwan Kamil
Sejumlah nama disebut berpeluang kuat maju Pilkada DKI Jakarta 2024. Siapa saja mereka?
TRIBUNNEWS.com - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024, termasuk Gubernur DKI Jakarta, dijadwalkan akan berlangsung pada November mendatang.
Partai Golkar dan NasDem telah menyodorkan nama-nama yang berpotensi maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Sementara itu, pengamat memberi pandangannya soal siapa saja yang berpeluang maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Siapa sajakah nama-nama tersebut? Berikut rangkumannya:
Anies Baswedan Diprediksi Maju Lagi
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, memprediksi Anies Baswedan akan kembali maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2024.
Menurutnya, Anies bisa saja diusung oleh parpol yang kini mengusungnya di Pilpres 2024, yaitu PKS, NasDem, dan PKB.
"Anies Baswedan berpeluang kembali ikuti kontestasi DKI Jakarta."
"Partai pengusung Anies bisa saja tetap, yakni PKS, bisa juga mendapat sokongan PKB dan NasDem," ujar Dedi kepada Tribunnews.com, Selasa (27/4/2024).
Meski demikian, Dedi menilai Anies juga bisa berisiko mendapat perlawanan seperti saat maju capres.
Terlebih, saat Pilkada serentak berlangsung, Joko Widodo (Jokowi) masih menjabat sebagai presiden.
"Meskipun bisa saja akan mengalami perlawanan serupa seperti Pilpres kemarin."
Baca juga: Airlangga Sebut Ridwan Kamil dan Ahmed Zaki Iskandar Sudah Direkomendasikan Maju Pilkada
"Terlebih Jokowi masih menjabat sebagai Presiden pada saat proses kontestasi berlangsung," urainya.
PDIP akan Calonkan Ahok?
Sementara itu, pengamat politik yang juga Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis, Agung Baskoro, menilai PDIP berpeluang mengusung kadernya sendiri pada Pilkada DKI Jakarta 2024.
Ia juga mengatakan akan ada kemungkinan duet Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat terjadi lagi.
Tetapi, Agung menyebut PDIP juga berpeluang mengusung duet Tri Rismaharini-Abdullah Azwar Anas.
Pasalnya, Ahok-Djarot dan Risma-Azwar, sama-sama punya pengalaman sebagai kepala daerah.
"Secara personal, ada kemungkinan duet Ahok-Djarot bisa mengemuka kembali. Walaupun peluang Tri Rismaharini dan Abdullah Azwar Anas tetap besar," kata Agung kepada Tribunnews.com, Selasa.
"Karena ke semuanya punya pengalaman sebagai kepala daerah," lanjut dia.
Agung melanjutkan, dua pasangan tersebut sama-sama berpotensi maju Pilkada DKI Jakarta 2024.
Namun, menurut dia, Rizma-Azwar lebih unggul karena kebanyakan warga DKI Jakarta belum move on dari Pilkada 2017.
"Sama-sama berpotensi. Tapi Risma-Azwar Anas atau Azwar Anas-Risma lebih unggul menimbang sebagian memori kolektif masyarakat ibu kota belum move on dengan Pilkada 2017," pungkas Agung.
Baca juga: Anies Diprediksi Bakal Kembali Maju di Pilkada DKI Jakarta 2024
Golkar Suguhkan Dua Nama?

Golkar dikabarkan telah merekomendasikan dua nama untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
Mereka adalah Ketua DPD Golkar DKI Jakarta, Ahmed Zaki Iskandar, dan mantan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil alias Kang Emil.
Isu Kang Emil masuk dalam bursa cagub DKI Jakarta semakin santer setelah ia mengunggah video yang menunjukkan baliho bergambar dirinya terpajang di ibu kota.
Dalam baliho itu, terlihat tulisan ilustrasi percakapan di aplikasi pesan singkat, "lagi jalan ke mana, Kang?", "OTW Jakarta nihh".
Terpisah, Zaki telah menyatakan kesiapannya maju Pilkada DKI Jakarta jika diminta Golkar.
"Kalau bicara kesiapan, sebagai kader partai saya harus siap terus," ujar mantan Bupati Tangerang ini, Senin (26/2/2024).
Zaki juga mengklaim dirinya punya banyak pengalaman untuk maju Pilkada karena pernah menajabat sebagai Bupati Tangerang selama dua periode dan anggota DPR RI.
Meski demikian, ia enggan banyak bicara soal rekomendasi cagub DKI dari Golkar.
Saat ini, Zaki menegaskan dirinya masih mengawal suara Golkar di Pileg 2024.
"Ini yang kemudian menjadi CV saya di Partai Golkar untuk kemudian dicalonkan salah satu bakal calon pimpinan daerah di Provinsi DKI Jakarta," katanya.
"Saat ini, saya masih konsentrasi mengawal Pilpres dan Pileg di Jakarta," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto, sudah memastikan telah mengirim surat pada Zaki dan Kang Emil terkait rekomendasi cagub DKI Jakarta.
Meski demikian, Airlangga mengatakan keputusan siapa yang maju, masih akan dilihat berdasarkan survei.
"Dua-duanya diberi surat oleh Golkar sebelum pemilu untuk ikut pilkada," kata Airlangga, Selasa.
"Tentu keputusan tergantung survei terakhir. Akan dipilih dalam forum khusus sesuai jadwal pilkada nanti, kan kita belum dapet," imbuh dia.
NasDem Kantongi Tiga Nama

Seperti Golkar, NasDem juga punya lebih dari satu nama untuk direkomendasikan maju Pilkada DKI Jakarta 2024.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) NasDem, Hermawi Taslim, mengungkapkan tiga nama itu adalah Wibi Andrino, Okky Asokawati, dan Ahmad Sahroni.
"Kami setidak-tidaknya punya tiga calon yang mumpuni, ada anak muda Ketua Fraksi Nasdem di DPRD DKI Wibi Andrino, lalu ada Okky Asokawati yang berpengalaman 10 tahun di DPR RI."
"Dan tentu saja yang paling favorit dan sangat digandrungi oleh anak-anak muda Jakarta si anak Tanjung Priok, Ahmad Sahroni," urai Hermawi, Selasa, dikutip dari Wartakotalive.com.
Soal Sahroni, Hermawi bahkan optimis Bendahara Umum NasDem itu bisa memenangi kontestasi DKI Jakarta.
Ia yakin Sahroni bisa mengalahkan Ridwan Kamil jika memang benar mantan Gubernur Jabar itu menjadi calon yang diusung Golkar.
"RK kan baru akan masuk Jakarta. Sahroni anak Jakarta, lahir dan besar di Jakarta."
"Jadi seandainya nanti keduanya bertemu di final DKI 1, kami optimistis Sahroni akan mengungguli RK, karena Sahroni juga sudah memasuki periode ke 3 menjadi Wakil DKI di DPR RI," tutur dia.
Sebagaian artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Sekjen NasDem Optimistis Ahmad Sahroni Bisa Kalahkan Ridwan Kamil di Pilkada DKI Jakarta 2024
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W/Fersianus Waku/Igman Ibrahim/Reza Deni, Wartakotalive.com/Yolanda Putri Dewanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.