Selasa, 16 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

Adu Pengalaman Sosok Potensial di Bursa Pilkada DKI: Ada Ahok, Anies, Ridwan Kamil hingga Sahroni

Simak rangkuman sepak terjang sosok-sosok yang masuk dalam Pilgub DKI Jakarta, ada Ridwan Kamil, Erwin Aksa, Ahmad Sahroni, Anies Baswedan hingga Ahok

Editor: Nuryanti
Kolase Tribunnews
Foto Erwin Aksa, Ahok, Ridwan Kamil, Anies Baswedan, Ahmad Sahroni. Mereka adalah sosok-sosok potensial dalam bursa Pilgub DKI Jakarta. 

TRIBUNNEWS.COM - Menjelang Pilkada 2024, muncul beberapa sosok yang dirumorkan masuk dalam bursa Pilgub DKI Jakarta.

Di antaranya ada nama Ridwan Kamil dan Erwin Aksa yang didorong oleh Golkar untuk maju Pilkada DKI, lalu ada Ahmad Sahroni yang didukung oleh Partai NasDem.

Ada juga nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, serta Anies Baswedan.

Lantas dari nama-nama tersebut siapakah yang paling cocok dan berpengalaman untuk maju ke Pilgub DKI Jakarta?

Simak rangkuman sepak terjang sosok-sosok yang masuk dalam bursa Pilgub DKI Jakarta:

1. Ridwan Kamil

Pemilik nama lengkap Mochamad Ridwan Kamil ST MUd ini lahir di Bandung, 4 Oktober 1971.

Ia menikah dengan Dr Hj Atalia Praratya SIP MIKom atau biasa disapa Ibu Cinta pada 1996 dan dikaruniai dua anak.

Kedua anaknya yakni Emmeril Kahn Mumtadz (almarhum) dan Camillia Laetitia Azzahra.

Ridwan Kamil merupakan mantan Gubernur Jawa Barat yang santer dikabarkan juga berpeluang untuk maju Pilgub DKI Jakarta.

Selama menjadi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil telah menorehkan banyak prestasi dan penghargaan.

Setidaknya sudah ada 541 penghargaan yang diraih Provinsi Jawa Barat di berbagai bidang.

Baca juga: Selain Ridwan Kamil, Ada Nama Erwin Aksa yang Didorong Golkar Maju di Pilgub DKI Jakarta

"Silakan dimonitor sebelum dan sesudahnya terjadi perubahan yang signifikan," sebut Kang Emil.

Pencapaian yang paling dibanggakan bagi Kang Emil adalah keberhasilan menghilangkan desa miskin dari seribuan lebih menjadi nol desa miskin selama 4 tahun.

Kemudian reformasi birokrasi di Pemda Provinsi Jabar menjadi yang terbaik se-Indonesia.

"Lain-lain di 540-an itu tapi dua terbesarnya itu dan juga menjaga ekonomi Jabar terbaik."

"Kalau infrastruktur Tol Cisumdawu yang 12 tahun menunggu selesai di era kami, kereta cepat juga Bandara Kertajati yang sudah bisa aktif," jelas Kang Emil.

Selain itu, tengah dan akan diresmikan beberapa objek seperti monumen Kujang Sepasang di Sumedang, persemian Situ Bagendit Garut, hingga peresmian operasional kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Profil Bakal Cagub Golkar di Pilkada 2024, Sosok Potensial untuk Pilgub DKI Hingga Sulawesi Utara

2. Erwin Aksa

Erwin Aksa, keponakan dari Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), namanya mencuat setelah Pileg 2024.

Ia lolos ke DPR RI dari dapil Daerah Pemilihan DKI Jakarta III.

Hal itu berdasarkan hasil perhitungan suara tingkat kabupaten/kota.

Golkar mengumpulkan 313.632 suara partai.

Adapun Erwin Aksa mengumpulkan 186.894 suara.

Erwin mengungguli suara pribadi caleg lainnya.

Seperti caleg Nasdem Ahmad Sahroni 163.285, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo 52.950 ataupun Pasha Ungu 50.231.

Baca juga: Bagaimana Kalau Anies dan Ganjar Maju di Pilgub DKI Jakarta? Ini Analisis Pengamat Politik

3. Ahmad Sahroni

Pria kelahiran 8 Agustus 1977 ini merupakan seorang politikus sekaligus seorang pengusaha.

Ahmad Sahroni terlahir dari keluarga yang sederhana, hingga akhirnya dirinya mendapatkan kesuksesan dengan jerih payahnya sendiri.

Roni tinggal di daerah yang kumuh dan miskin, mulai mencari pekerjaan di sekitar wilayah Pelabuhan Tanjung Priok.

Roni pernah menjadi sopir antar-jemput anak-anak sekolah, tukang cuci kuali raksasa di dapur kapal pesiar asing, pelayan restoran, serta karyawan di beberapa perusahaan.

Ia juga pernah menjadi sopir di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pengisian bahan bakar minyak.

Hingga akhirnya waktu bergulir, jabatannya terus naik, banyak pengalaman didapatkan, melampaui banyak kesulitan, Roni pun akhirnya berhasil memiliki perusahaan PT Ekasamudera Lima dan PT Ruwanda Satya Abadi.

Dan memiliki beberapa kapal tongkang pengangkut BBM.

Ahmad Sahroni pernah menjabat sebagai anggota DPR RI periode 2014 - 2019 dari Partai Nasdem, sebelum dirinya menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi III DPR RI.

Baca juga: PKS soal Anies Berpeluang Maju Pilgub DKI Jakarta: Sangat Memungkinkan

4. Anies Baswedan

Capres nomor urut 01, Anies Baswedan dianggap masih dapat maju di Pilgub DKI Jakarta jika dirinya kalah di Pilpres 2024.

Pernyataan itu disampaikan Pengamat Politik Universitas Nasional (Unas), Selamat Ginting.

Ginting menilai Anies cukup berhasil saat memimpin DKI Jakarta pada 2017-2022 lalu.

"Selain itu, indikatornya terlihat di mana pemenang pileg di Jakarta (versi real count sementara) adalah PKS yang merupakan partai pengusung Anies," kata Ginting, Senin (27/2/2024).

Ginting mengatakan, jika Anies akan mau kembali turun gelanggang di Jakarta, maka ia kemungkinan besar akan dicalonkan dari tiga parpol Koalisi Perubahan seperti pada Pilpres 2024.

Baca juga: Namanya Masuk Bursa Pilgub DKI, Ida Fauziyah Mengaku Belum Ada Pembicaraan Khusus

5. Ahok

Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan pria kelahiran Manggar, Belitung Timur 29 Juni 1966.

Pria berdarah Tionghoa ini sebelumnya pernah menjabat sebagai Bupati Belitung Timur, dan juga menjabat Gubernur DKI Jakarta.

Dia pernah menjadi wakil gubernur DKI Jakarta, saat Jokowi terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Ahok dan Jokowi juga dikenal sebagai sahabat karib karena keduanya kemudian sama-sama bernaung di partai yang sama, yaitu PDIP.

Sebelum bergabung ke PDIP, Ahok adalah politisi Gerindra dan pernah pula menjadi kader Parta Golkar.

Ahok terjun ke dalam dunia politik semenjak tahun 2004. Kala itu ia menjadi sosok pemimpin DPC PIB (Partai Perhimpunan Indonesia).

Memang pada saat itu tujuan bergabung untuk bisa melanjutkan ke jenjang DPRD masa jabatan 2004-2009. Alhasil keinginannya tersebut tercapai.

Baca juga: Profil Bakal Cagub Golkar di Pilkada 2024, Sosok Potensial untuk Pilgub DKI Hingga Sulawesi Utara

Namun pada tahun 2005 ia mundur dari DPRD dan memilih untuk berkarir menjadi seorang pejabat Bupati Provinsi Bangka Belitung Timur masa jabatan 2005-2010.

Lalu beliau kembali berkiprah menduduki kursi DPR RI komisi II dengan masa menjabat 2009-2014.

Kemudian ia tidak berhenti sampai situ, melainkan melanjutkan lagi karir berpolitiknya dengan menjadi wakil gubernur DKI Jakarta periode 2012 sampai 2017.

Akan tetapi ketika Jokowi selaku gubernur menjadi Presiden, beliau naik jabatan pada tahun 2014.

Pada Pilkada DKI Jakarta Ahok mencalonkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta berpasangan dengan Djarot Syaiful Hidayat.

Namun karena perolehan suara yang tidak mencapai 50 persen maka diadakan Pilkada DKI putaran kedua pada maret 2017 antara Ahok – Djarot dan Anies – Sandi.

Selain itu, Ahok sempat ditunjuk menjadi Komisaris Utama PT Pertamina pada tahun 2019.

Namun, Ahok menyatakan mundur dari jabatannya pada Jumat (2/2/2024).

(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Bambang Ismoyo/Jayanti TriUtami/Galuh Widya Wardani/Malvyandie Haryadi)

Baca berita lainnya terkait Pilgub DKI.

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan