Minggu, 10 Agustus 2025

Pilpres 2024

Alasan Prabowo-Megawati Belum Bertemu, Suasana Batin Pendukung Jadi Pertimbangan

Wacana pertemuan antara capres terpilih 2024 Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri santer bergulir. 

Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Febri Prasetyo
Tribunnews / BPMI/Muchlis Jr
Megawati Soekarnoputri dan Prabowo Subianto. Wacana pertemuan antara capres terpilih 2024 Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri santer bergulir.  

TRIBUNNEWS.COM - Wacana pertemuan antara capres terpilih 2024 Prabowo Subianto dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarno Putri santer bergulir. 

Belum diketahui secara pasti kapan pertemuan itu direalisasikan. 

Sekretaris Tim Kerja Strategis (TKS) Prabowo-Gibran, Idrus Marham, mengatakan pertemuan Prabowo dan Megawati hanya tinggal menunggu waktu. 

Di sisi lain, kata Idrus, belum terealisasikannya rencana itu juga karena mempertimbangkan pendukungnya masing-masing. 

Ia mengatakan basis pendukung kedua kubu harus tetap dirawat agar tidak merasa ditinggalkan ketika Prabowo dan Megawati bertemu.

"Harus merawat suasana kebatinan mereka (pendukung)," ujar Idrus di kawasan Senayan, Jakarta, Jumat (12/4/2024) dikutip dari Kompas.com. 

Hal itu, kata Idrus, jadi pertimbangan agar nantinya tidak ada pendukung yang merasa terkhianati. 

"Sebab, kalau tidak secara serta merta pendukung-pendukungnya pasti memvonis bahwa pimpinan ini, dari partai ini tidak boleh dipercaya karena mengkhianati aspirasi kami."

"Suasana kebatinan yang ada itu perlu dipelihara, supaya ke depan ini komunikasinya tetap jalan,” katanya. 

Meski demikian, ia menegaskan bahwa Prabowo dan Megawati sejatinya tak memiliki perbedaan ideologis untuk sama-sama membangun Indonesia setelah pilpres berlangsung.

"Mereka (Prabowo-Megawati) harus tetap melakukan komunikasi politik secara intensif dengan para pendukungnya dari rakyat,” ujar Idrus. 

Lebih lanjut, Idrus mengatakan rencana pertemuan Prabowo dan Megawati itu juga perlu memikirkan partai politik masing-masing kubu. 

Sementara itu, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Immanuel Ebenezer (Noel) juga mengatakan bahwa rencana pertemuan Prabowo-Megawati sudah terjadwal. 

Meski demikian, Noel tak merinci kapan waktu itu. 

"Soal pertemuan Bu Mega sepertinya ada. Soal ini (waktu pastinya) aku belum dapat info kapannya." 

"Tapi pertemuan itu sudah terjadwal dan sudah di atas mejanya Prabowo," ujar Noel,  Senin (8/4/2024). 

Noel mengatakan sejauh ini belum ada hambatan kedua tokoh itu untuk saling bertemu. 

Namun, Noel mengatakan pihak yang justru tidak menginginkan pertemuan itu adalah Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.

"Yang galau itu hanya Hasto dan kawan-kawannya. Dan Hasto akan berusaha agar pertemuan Bu Mega dan Prabowo jangan sampai terealisasi."

"Hasto punya kepentingan agar kedua tokoh ini jangan sampai ketemu," tuturnya.

Lebih lanjut, Noel meyakini Prabowo pasti bakal mengajak PDIP untuk bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran. 

Hasto Berharap Pertemuan Prabowo-Megawati seusai Putusan MK

Sebelumnya, Hasto menyambut positif jika pertemuan Prabowo-Megawati benar terjadi.

Sebab menurutnya, silaturahmi antartokoh adalah hal yang baik bagi bangsa.

"Tradisi silaturahmi kan suatu yang baik bagi kita sebagai bangsa," kata Hasto di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu (7/4/2024).

Namun, Hasto mengingatkan saat ini masih ada proses sengketa pemilu di Mahkamah Konstitusi (MK), termasuk gugatan PDIP di PTUN tentang hasil Pilpres.

"Sekarang proses sedang di MK, kemudian gugatan melalui PTUN juga sedang dilakukan, ada berbagai temuan-temuan sebagaimana yang menjadi diskusi hari ini," ucap Hasto.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengungkapkan tujuan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Rosan Roeslani menyambangi kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (10/4/2024).
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto. (Tribunnews/Fersianus Waku)

Oleh karena itu, pertemuan kedua tokoh itu, menurut Hasto, lebih baik dilaksanakan setelah proses di MK dan PTUN selesai.

Sebab, saat ini yang terpenting bahwa PDIP selalu mengutamakan kepentingan rakyat.

"Pertemuan tentu saja nanti setelah tahapan-tahapan semuanya itu diselesaikan."

"Karena bagi kami mempersoalkan pemilu demi kedaulatan rakyat bagi masa depan merupakan skala prioritas yang terpenting saat ini," kata Hasto. 

(Tribunnews.com/Milani Resti/M Deni) (Kompas.com/Tatang Guritno)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan