Senin, 1 September 2025

Pilpres 2024

NU Nyatakan Dukung Pemerintahan Baru Prabowo-Gibran, Gus Yahya: Motivasinya Kemaslahatan Rakyat

Dukungan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, di hadapan Prabpwo dan Gibran dalam sambutan acara halal bihal

Penulis: Igman Ibrahim
Tribunnews.com/Igman Ibrahim
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, menyatakan dukungan pihaknya untuk pemerintahan mendatang, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka, dalam sambutan acara halal bihalal di kantor PBNU, Jakarta, Minggu (28/4/2024). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menyatakan dukungannya untuk pemerintahan mendatang, Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka

Dukungan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya, di hadapan Prabpwo dan Gibran dalam sambutan acara halal bihalal di kantor PBNU, Jakarta, Minggu (28/4/2024).

Gus Yahya mengatakan, PBNU sejak awal tidak pernah terpikir untuk tidak bersama-sama Prabowo-Gibran.

"Sejak awal kami juga ingin sampaikan bahwa nanti ke depan Nahdlatul Ulama tidak akan pernah tidak bersama-sama dengan pemerintahan presiden yang akan datang Pak Prabowo dan Mas Gibran Rakabuming Raka," ucap Cholil dalam acara halal bihalal di Kantor PBNU, Jakarta, Minggu (28/4/2024).

Baca juga: Gus Yahya: Sejak NU Mundur dari Politik, Masyarakat Berbondong-Bondong Gabung

Ia menyampaikan seluruh kader NU juga diminta wajib membantu pemerintah dalam setiap agenda kemaslahatan di negeri Indonesia. Dia pun mengungkap alasannya mendukung Prabowo-Gibran.

"Apakah ini soal politik iya, tapi motivasinya adalah kemaslahatan rakyat karena tanggung jawab imam adalah untuk kemaslahatan sebesar-besarnya untuk rakyat," ucapnya.

Lebih lanjut, ia pun menyebutkan bahwa NU siap bekerja sama dengan pemerintahan Prabowo-Gibran hingga ke tingkat ranting. Apalagi, saat ini PBNU sudah mengembangkan gerakan keluarga maslahat NU. 

"Kami bentuk Satgas tersendiri dan Ketuanya kebetulan Menteri Agama. Ini bukan soal nepotisme, tapi biar praktis saja. Dan semua juga badan otonom juga terlibat, seperti gerakan Pemuda ansor dan Fatayat NU juga terlibat.

Jadi, saya kira ke depan bisa lebih mudah membangun kerjasama karena alam pikiran yang sama," pungkasnya.

Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan