Senin, 29 September 2025

Pilgub DKI Jakarta

5 Komentar soal Wacana PDIP Usung Anies pada Pilkada DKI Jakarta 2024, Pengamat Sebut Gimik

Berikut ragam komentar mengenai wacana Anies Baswedan bakal diusung PDIP dalam Pilgub Jakarta 2024. 

|
Penulis: Milani Resti Dilanggi
Editor: Febri Prasetyo
Tribunnews/JEPRIMA
Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan. Berikut ragam komentar mengenai wacana Anies Baswedan bakal diusung PDIP dalam Pilgub Jakarta 2024. 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ragam komentar mengenai wacana Anies Baswedan bakal diusung PDIP dalam Pilgub Jakarta 2024. 

Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP DKI Jakarta pada Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP sebelumnya mengusulkan sejumlah nama sebagai calon Gubernur Jakarta, termasuk eks Gubernur DKI Anies Baswedan

Nama Anies bahkan diketahui sudah diserahkan PDIP DKI kepada Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

Anies sendiri juga telah merespons soal kans ini.

Ia menunjukan ketertarikan tentang peluang pada Pilkada DKI bersama PDIP

1. Wasekjen DPP PDIP: Merah Putih Anies Tak Diragukan 

Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP PDIP Utut Adianto mengatakan keputusan untuk mengusung Anies atau tidak, tergantung keputusan ketua umumnya, Megawati Soekarnoputri.

Namun jika menilai sosok Anies, menurut Utut, nasionalisme mantan Gubernur DKI Jakarta 2017–2022 itu tak perlu diragukan lagi.

Hal itu berkaca dari track record Anies yang pernah mengemban amanah sebagai gubernur hingga mencalonkan diri sebagai calon presiden (capres). 

Oleh karena itu, ada di internal partainya yang mengusulkan mantan gubernur Jakarta itu untuk kembali dicalonkan. 

"Sudah pernah jadi gubernur, sudah jadi capres, pasti beliau orang yang sangat merah putihnya, enggak diragukan," ujarnya, Rabu (12/6/2024). 

Baca juga: Saat Ganjar Bicara Ideologi dan Konsistensi Kala PDIP DKJ Rekomendasikan Anies di Pilkada Jakarta

Atut mengatakan pihaknya saat ini masih mempertimbangkan beberapa hal termasuk elektabilitasnya. 

"Kalau orang seperti saya setiap pilkada itu kan tujuannya untuk menang nanti ditimbang-timbang Pak Anies itu seperti apa elektabilitasnya," kata Utut. 

2. Ganjar Singgung Kesepakatan jika PDIP Usung Anies 

Ganjar menilai perlu ada kesepakatan antara PDIP dan Anies Baswedan apabila hendak diusung ke Pilkada. 

Kesepakatan itu kata Ganjar, bisa kesepakatan ideologis ataupun kesepakatan nilai-nilai demokrasi.

Hal itu mengingat Anies bukan kader PDIP

"Kalau tidak kita pasti akan bersepakat, membuat kesepakatan seandainya kita mengusung calon dari luar apa kemudian kesepakatan yang bisa kita ambil, nilai-nilai demokrasi, secara ideologis lah. Bagaimana kita bersikap terhadap situasi yang sekarang makin tidak mudah," tuturnya di Sleman, DIY, Senin (17/6/2024). 

Kesepakatan tersebut, lanjut Ganjar, agar politikus yang diusung bisa konsisten.

"Agar kemudian politisi yang kita dukung nanti bisa konsisten, bisa melihat sejarah di awal dan menyamakan presepsi serta sikap, agar ketika merespons situasi itu tidak ke kiri dan ke kanan, lurus," imbuhnya.

Tentang kecocokan Anies dengan PDIP, Ganjar mengatakan bahwa hal tersebut masih perlu didiskusikan lebih lanjut. 

Meski demikian, jika memang tidak ada kecocokan, tidak harus dipaksakan

"Itu yang mesti diobrolkan, dan mudah-mudahan ya bisa bernegosiasi. Tetapi seandainya tidak cocok, menurut saya tidak harus dipaksakan," katanya. 

Ganjar menegaskan bahwa PDIP terbuka dengan siapa pun. 

Namun, ia mengatakan mereka yang mendaftar melalui PDIP untuk dicalonkan harus melalui proses seleksi. 

"Ya semua sebenarnya setiap mau Pilkada rekrutmen di PDI Perjuangan terbuka. Ada disiapkan kader sendiri, ada yang biasanya nonkader juga mendaftar."

"Tentu pasti akan melalui proses, satu rekrutmen mereka mendaftar, nanti proses seleksi. Itu lah proses-proses pertimbangan yang akan diambil dan sekarang masih berjalan," ujar Ganjar.

3. Ahok: PDIP Terbuka untuk Siapa Saja 

Sementara itu, politisi PDIP  Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membenarkan ada nama Anies untuk diusulkan pada Pilkada Jakarta 2024.

Namun, Ahok menegaskan nama Anies bukanlah satu-satunya yang menjadi diusulkan oleh DPD PDI-P untuk menjadi Calon Gubernur Jakarta.

Setidaknya, kata Ahok, ada 10 nama yang diajukan oleh DPD PDIP untuk dipertimbangkan. 

Ahok menegaskan bahwa PDIP adalah partai demokratis dan menyerap aspirasi.

Sehingga, kata Ahok, PDIP terbuka untuk siapa pun tokohnya. 

"PDIP partai yang demokratis, tentu akan menyerap aspirasi masyarakat siapa aja yang mereka inginkan jadi gubernur Jakarta," kata Ahok, Minggu (16/6/2024). 

4. Pengamat: Itu Gimik 

Di sisi lain, pengamat politik Lingkar Madani Indonesia, Ray Rangkuti, menilai wacana PDIP usung Anies ini hanya sebatas gimmick politik.

"Itu gimikk. PDIP hanya mencoba reaksi masyarakat, khususnya pemilih Anies, apakah masih melihat PDIP sebagai 'lawan' atau sekarang biasa saja," kata Ray, Kamis (13/6/2024).

Menurut Ray, setidaknya PDIP sudah mulai melihat reaksi warga Jakarta, khususnya pemilih Anies, biasa saja terhadap wacana tersebut.

"Artinya, PDIP mulai bisa diterima oleh khususnya pemilih Anies," ungkapnya.

Pengamat politik sekaligus Ketua Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti saat ditemui di Kantor Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Matraman, Jakarta Timur, Jumat (6/10/2023).
Pengamat politik sekaligus Ketua Lingkar Madani (LIMA) Indonesia Ray Rangkuti. (Tribunnews.com/Mario Christian Sumampow)

Dia menjelaskan PDIP tidak punya tradisi mendukung kader atau tokoh non-PDIP jika mereka dominan dalam suatu daerah. 

"Di DKJ (Daerah Khusus Jakarta) mereka pemenang kedua. Sangat potensial untuk mengajukan sendiri kader mereka," ucap Ray.

Karena itu, Ray berpendapat bahwa sulit membayangkan jika PDIP hanya jadi pendukung tanpa mendapatkan porsi minimal cawagub. 

"Dan PDIP memiliki banyak kader yang dapat didorong maju ke pilkada DKJ. PDIP tak akan kehabisan kader," ujarnya.

Namun, ia menuturkan Anies dan PDIP dapat diindentifikasi sebagai barisan yang sama untuk melawan dominasi keluarga Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Jika Kaesang (Pangarep) akhirnya maju, maka dua kelompok ini akan kerja sama dengan cara mereka masing-masing," imbuh Ray.

5. PKB 

Sementara itu, Ketua DPP PKB Daniel Johan mengatakan apa pun keputusan PDIP nanti harus dihormati.

"Itu keputusan masing-masing partai, kita hargai setiap keputusan mandiri partai yang ada," kata Ketua DPP PKB, Daniel Johan, Selasa (18/6/2024).

Dia menilai, PDIP dapat merasakan sendiri apakah cocok dengan Anies pada Pilgub Jakarta.

"Kami dorong agar komunikasi berlangsung baik sehingga semakin bisa saling memahami," ujarnya.

(Tribunnews.com/Milani Resti/Fersianus Waku/Malvyandie Haryadi) 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan