Selasa, 19 Agustus 2025

Pilgub DKI Jakarta

3 Alasan Rematch Anies vs Ahok Dinilai Kecil Kemungkinan Terjadi, Ini Kata Pengamat

Rematch Anies vs Ahok dinilai kemungkinan kecil terjadi di Pilkada Jakarta, ini alasannya.

Penulis: Jayanti TriUtami
Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami - YouTube/Panggil Saya BTP
Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok. Pengamat anggap kecil kemungkinan rematch Anies vs Ahok terjadi, ini alasannya. 

TRIBUNNEWS.COM - Pengamat politik, Ujang Komarudin, memprediksi rematch Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di Pilkada Jakarta 2024, kecil terjadi.

Ujang memiliki tiga alasan terkait prediksinya tersebut.

Satu di antaranya, soal kesediaan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, untuk kembali mengusung Ahok sebagai calon gubernur (cagub) Jakarta.

Hal itu diungkap Ujang dalam tayangan Kompas TV, Selasa (23/7/2024).

Menurut Ujang, rematch Anies vs Ahok berpeluang kecil terjadi lantaran selisih elektabilitas keduanya yang cukup jauh.

"Terbuka, tapi kecil. Kedua-duanya memang memiliki elektabilitas tapi agak jauh antara Ahok dengan Anies," ucap Ujang, Selasa.

Selain itu, Ujang juga mempertanyakan kesediaan PDIP mengusung Ahok.

Menurutnya, keterlibatan Ahok dalam Pilkada akan kembali memunculkan isu sara hingga politik identitas, seperti pada Pilkada DKI Jakarta 2017 silam.

"Yang kedua, apakah Ibu Megawati mau mendorong Pak Ahok? Akan ada implikasi yang lain, saya tidak ingin mendorong politik identitas. Tapi, akan muncul politik sara, politik identitas saat Ahok muncul," jelas dia.

Dalam kesempatan itu, Ujang turut mengungkit status Ahok sebagai mantan narapidana.

Adapun Ahok sempat mendekam di tahanan terkait kasus penistaan agama.

Baca juga: Beda Respons Ahok dan Anies soal Peluang Rematch di Pilkada DKI Jakarta 2024

Ia mendekam di Mako Brimob sejak 9 Mei 2017 hingga 24 Januari 2019.

Jejak kelam tersebut, kata dia, bisa menjadi catatan negatif bagi Ahok.

"Yang ketiga, saya tidak mau memberikan penilaian negatif tapi kita harus objektif bahwa Pak Ahok pernah dipidana karena kasus penistaan agama," ungkapnya.

"Ini akan menjadi catatan, hal negatif yang dimiliki Pak Ahok."

Apabila ingin mencalonkan Ahok, ujar Ujang, PDIP harus membersihkan catatan kelam eks Komisaris PT Pertamina itu.

"Jadi kalau mau didorong PDIP harus dibersihkan, harus di tipe x agar tidak ada jejak itu. Karena selama jejak itu ada, akan menjadi sesuatu negatif bagi Pak Ahok," kata dia.

Ahok soal Rematch dengan Anies

Sebelumnya, Ahok sempat mengutarakan pada Pilkada Jakarta 2024 akan lebih menarik untuk rematch dengan Anies.

Kendati demikian, Ahok mengatakan peluang rematch tersebut cukup sulit untuk terwujud.

Mengingat saat ini, PDIP tidak dapat mengusung calon gubernur (cagub) Jakarta tanpa berkoalisi dengan partai lain.

Hal itu diungkap Ahok dalam acara ROSI Kompas TV, Kamis (18/7/2024).

Adapun Ahok dan Anies sempat berebut kursi gubernur Jakarta pada 2017 lalu.

Saat itu, Ahok kalah dari Anies.

Bahkan sempat terjadi perpecahan antara pendukung Ahok dengan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.

"Justru kalau bisa, bisa rematch dengan Pak Anies lebih menarik supaya mengukur sampai di mana bangsa ini setelah naik levelnya menuju Bhineka Tunggal Ika," ujar Ahok.

Baca juga: PKS Belum Pastikan Kapan Deklarasi Anies Baswedan Cagub Jakarta 2024

Eks Komisaris Utama PT Pertamina itu meyakini, perpecahan serupa tidak akan kembali terjadi apabila dirinya melawan Anies di Pilkada Jakarta 2024.

Ahok menilai, masyarakat saat ini sudah berubah dan berpikiran lebih maju.

"Maksud saya kalau Anda mengatakan bahwa ini takut ribut. Kalau takut ribut paling cocok ya rematch dong, untuk mengukut supaya apel dengan buah apel bandingnya," kata Ahok.

Respons Anies

Sementara itu, Anies memilih tak memikirkan siapa calon lawannya jika di Pilkada Jakarta kali ini.

Ia tak menjawab secara gamblang bagaiamana peluang ini jika terwujud. 

Baginya, proses pemilihan kepala daerah tentang warga Jakarta bukan siapa yang berada di panggung politik.

"Proses pilkada ini adalah tentang warga Jakarta, bukan tentang siapa yang berada di panggung. Ini yang harus jadi perhatian kita," ujar Anies usai Perayaan Milad ke-7 Organisasi Masyarakat (Ormas) Kebangkitan Jawara dan Pengacara (Bang Japar), Jakarta Pusat, Sabtu (20/7/2024).

Anies mengatakan, saat ini warga Jakarta sangat diberatkan dengan kondisi perekonomian dunia.

Begitu juga dengan kondisi ekonomi nasional yang tengah menghadapi tantangan besar.

Baca juga: NasDem Tepis Peluang Duet Anies-Kaesang di Pilkada Jakarta: Mungkin Belum Berjodoh

"Kami merasakan warung-warung, ojek, kemudian pedagang kaki lima, toko-toko, baik yang toko online, yang toko offline semua sedang membutuhkan perhatian soal kebijakan perekonomian di sini. Itu yang jadi fokus," tuturnya. 

Ia pun mengaku bertekad untuk mengembalikan Jakarta yang aman dan damai.

"Kita akan pastikan, kembalikan semua manfaat-manfaat yang sempat terpotong." 

Karena apa, karena harus bisa memberikan manfaat pada masyarakat yang ada di sini," kata Anies.

(Tribunnews.com/Jayanti Tri Utami/Milani Resti)

Sumber: TribunSolo.com
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan