Jumat, 22 Agustus 2025

Kisah Preliyan Bocah Lampung

Siapa Fadli Fani yang Memviralkan Preliyan si Anak Yatim dari Pesawaran?  

Anggi Fadli Fani adalah founder komunitas Respek Peduli Lampung, bergerak di aksi kemanusiaan bidang kesehatan di Lampung.

IG Kita Bisa/IG Fadli_Respek
Preliyan dipangku Fadli atau Anggi Fadli Fani, founder Respek Peduli Lampung. Preliyan adalah bocah yatim yang terekam menangis di pusaran ayahnya karena rindu ibu dan sedih dagangan yang dijualnya tidak laku di Bandar Lampung. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Anggi Fadli Fani (34) adalah orang di balik viralnya Preliyan, anak yatim dari Pesawaran, Lampung.

Preliyan terekam menangis  di tepi trotoar karena dagangannya tak laku. Di video ia juga terlihat memeluk pusara ayahnya beberapa waktu lalu.

Berkat postingan Fadli di akun Instagram @fadli_respek, kisah mengharukan Preliyan si anak yatim itu menyebar. Simpati berdatangan dari banyak pihak.

Uluran tangan hadir lewat organisasi pengumpul dana kemanusiaan Kita Bisa, dan akhirnya Bersama Respek Peduli Lampung, membantu kesulitan Preliyan dan keluarganya.

Siapa sesungguhnya Fadli? Fadli Fani adalah warga Lampung sekaligus founder Respek Peduli, yang sejak dulu tergerak untuk melakukan kegiatan sosial.

Meskipun pernah dicap anak 'badung alias bandel', Fadli selalu menyisihkan sebagian penghasilannya dari bekerja lepas untuk membantu sesama.

Baca juga: Menangis di Pusara Ayahnya, Preliyan si Bocah Yatim Kini Bisa Tersenyum

Baca juga: Preliyan Pingin Jadi Polisi, Cerita Tiap Malam ke Pamannya di Pesawaran

Untuk aksi pertamanya, ia memulai dari membantu sesama yang terdampak bencana alam pada 2016.

"Jadi dulu tuh saya suka mabuk gitu, tapi gerak sosial jalan. Memang suka aja. Awalnya tiap lakukan gerakan pakai dana pribadi,” kata Fadli kepada reporter TribunJakarta.com, Senin (11/5/2020).

“Kemudian banyak teman yang tahu dan ikut menyisihkan rezekinya juga," imbuhnya saat itu.

Niat baiknya pun berlanjut dan mendapatkan dukungan serta kucuran dana dari sejumlah rekannya.

Hingga akhirnya pada 19 November 2016, Fadli mendapatkan saran dari salah satu rekannya untuk membentuk wadah komunitas.

"Bang gimana kalau bikin bendera lain?" kata Fadli menceritakan tawaran temannya saat itu.

"Akhirnya di situ muncullah ide 'Respek' atau Relawan Sosial Peduli Kemanusiaan. Jadi sejak saat itu, aksi kita selalu dinamakan Respek Peduli," jelasnya.

Preliyan, bocah yatim yang menangis dan juga terekam memeluk pusara ayahnya yang meninggal dua tahun lalu di sebuah desa Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung.
Preliyan, bocah yatim yang menangis dan juga terekam memeluk pusara ayahnya yang meninggal dua tahun lalu di sebuah desa Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung. (Kolase Foto IG Fadli_Respek/Tribun Lampung)

Semakin gencar membantu sesama, pada April 2017 Fadli bersama rekan lainnya memutuskan untuk membuka donasi umum.

Tujuannya untuk lebih banyak membantu orang, karena selama ini dana mereka bisa dibilang terbatas.

Halaman
123
Sumber: TribunJakarta
Berita Terkait

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan