Pembajakan Kereta
Pembajak Ancam Masinis Gajayana untuk Ketemu Komandannya
Di tengah-tengah ribuan pemudik sedang menunggu kedatangan kereta di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, tiba-tiba dikejutkan dengan suara

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Di tengah-tengah ribuan pemudik sedang menunggu kedatangan kereta di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, tiba-tiba dikejutkan dengan suara letusan senjata api.
Petugas kepolisian yang berada di stasiun pun langsung siaga di tengah kepanikan para penumpang.
Bunyi letusan senjata api tersebut ternyata berasal dari gerbong masinis Kereta Api Tambahan Lebaran Gajayana jurusan Malang-Jakarta. Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 09.30 WIB.
"Kurang lebih 2,5 jam lalu ada terjadi sesuatu di stasiun Trisi (6 st setelah stasiun Cirebon) ada 3 orang yang masuk ke lokomotif masinis. Pelaku meminta kereta untuk diarahkan karena mau ketemu sama komandannya. Jadi, kereta diarahkan sesuai kemauan pelaku," kata Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suhardi Alius di Stasiun Senen, Jakarta Pusat, Sabtu (27/8/2011).
Kemudian kereta berjalan ke arah Jakarta, karena dalam tekanan, masinis memberikan kode ke Jakarta bahwa kereta dalam keadaan dibajak.
"Masinis memberi sinyal kepada Jakarta, bahwa kondisi dalam keadaan seperti itu, minta (pintu) semua dibuka, tidak ada berhenti-berhenti (di stasiun)," ucap Wakapolda.
Seharusnya kereta melalui Stasiun Jatinegara kemudian langsung ke Gambir. "Tapi karena kondisinya dibajak, kita lakukan penyergapan di sini. Begitu masuk Senen kita sergap, sekarang. Pelakunya kita amankan. Pengakuan sementara pelaku ngakunya oknum," kata Suhardi.
Jelas Suhardi, suara letusan senjata tersebut berasal dari kepolisian untuk mengamankan tersangka. Lanjutnya, dalam kereta tersebut memang tidak ada penumpangnya. "Memang sepi, arah Jakarta memang sepi," katanya.