Perkosaan Dalam Angkot
Bayi Korban Perkosaaan Angkot Terpaksa Minum Air Teh
Korban pemerkosaan dan perampokan di angkutan kota (Angkot) M-26, RS (40), sudah tidak lagi bisa memberikan ASI pada putri bungsu-nya
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, DEPOK - Korban pemerkosaan dan perampokan di angkutan kota (Angkot) M-26, RS (40), sudah tidak lagi bisa memberikan Air Susu Ibu (ASI) eksklusif kepada putri bungsunya yang berumur satu tahun, Zs, sejak Rabu lalu (14/12), RS dirawat di RS.bhayangkara Tk 1 RS.Polri, Jakarta Timur.
Seorang sepupu korban, Munih (62), kepada wartawan saat ditemui di kediamannya di Sukmajaya, Depok, Jumat (16/12/2011), mengatakan putri bungsu RS kerap menangis karena sudah tidak lagi mendapat pasukan ASI.
"Kalau menangis, ya kami kasih seadanya, air putih, teh," kata Munih.
Bocah tersebut tidak mau meminum susu selain ASI sang ibunda, sudah beberapa kali dipaksakan, namun Zs tidak juga mau menerima susu selain ASI.
Selain itu, Munih juga yakin bahwa bayi tersebut juga merindukan belaian kasih sayang sang ibunda. Oleh karena itu Zs kerap menangis.
"Namanya anak kangen sama ibunya ya pastilah," tambahnya.
Sedangkan putra sulung RS, yang kini menginjak kelas 2 SD, menurut Munih sudah bisa diberi pengertian, sang putra sulung mengerti baha sang ibunda baru saja tertimpa musibah.
Munih menyebut keluarga berharap RS dapat segera sembuh, dan bisa kembali merawat kedua anaknya.