Perkosaan Dalam Angkot
Korban Perkosaan di Angkot Tulang Punggung Keluarga
Trauma fisik dan psikologi akibat pemerkosaan dan perampokan yang dialami RS (40), membuat ia harus menginap di RS Bhayangkara
Editor:
Hasiolan Eko P Gultom
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Trauma fisik dan psikologi akibat pemerkosaan dan perampokan yang dialami RS (40), membuat ia harus menginap di RS Bhayangkara Tk 1 RS.Soekanto, Jakarta Timur. Karena harus menjalani perawatan, RS juga tidak bisa menjalankan profesinya sebagai pedagang sayur.
Joi (50), paman korban saat ditemui wartawan dikediamannya, di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat, Jumat (16/12/2011), mengatakan bahwa RS adalah tulang punggung keluarga, pasalnya sang suami HS (41), sudah tidak lagi bekerja.
Ia menjelaskan, sang suami kesehariannya membantu RS berdagang sayur di kediaman mereka.
Hasil dari berdagang sayur yang telah dirintis sejak 1999 itu, RS mampu menghidupi keluarganya, termasuk kedua anak mereka, yakni Zs (1) dan AT (8).
"Dia itu tulang punggung keluarga, makan sehari-hari keluarga itu dari hasil berdagang sayur," katanya.
Atas dasar itu, kegeraman keluarga besar RS pada para pelaku pemerkosaan dan perampokan yang kini tengah diburu polisi, kian memuncak.
Selain berharap para pelaku segera tertangkap, Joi juga berharap RS dapat lekas sembuh. Agar ia dapat kembali berdagang untuk menghidupi keluarga, juga kembali merawat dua anaknya.