Rabu, 13 Agustus 2025

Gedung SMP 198 Sudah tak layak

Sekitar 249 siswa SMPN 198 Kebon Singkong, Klender, Duren Sawit mengikuti Ujian Nasional (UN) dengan dihantui perasaan cemas

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rachmat Hidayat
zoom-inlihat foto Gedung SMP 198 Sudah tak layak
TRIBUNNEWS.COM/WAHYU AJI
SMPN 198 Kebon Singkong, Klender, Duren Sawit mau rubuh

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekitar 249 siswa SMPN 198 Kebon Singkong, Klender, Duren Sawit mengikuti Ujian Nasional (UN) dengan dihantui perasaan cemas dan takut kalau-kalau atap roboh dan menimpa mereka.

Bagaimana tidak, gedung sekolah itu kini tak lagi nyaman bahkan membahayakan keselamatan para siswa yang mengenyam pendidikan di tempat itu.

"Gedung ini dibangun pada tahun 1979 dan saat ini ada dua ruangan kelas yang kondisinya sangat memprihatinkan, yaitu kelas VIII C dan kelas VIII D. Khawatir menjadi bencana bagi muridnya, kedua kelas itu sudah tidak dipakai lagi sejak beberapa bulan lalu," Kepala Sekolah SLTP 198 Klender, Amer Manullang menjelaskan saat ditemui wartawan di ruangannya, Senin (23/4/2012).

Amer menjelaskan, perbaikan sekolah ini sudah berjalan sejak tahun 2009. Sayang, pembangunan itu tidak berjalan mulus karena tidak ada sokongan bantuan dana dari pemerintah.

"Dari tahun 2009 memang sudah ada beberapa ruangan yang selesai direhab. Namun, dananya kurang dari pemerintah. Rencananya, akan diadakan rehab ke 2 di bulan Oktober," tambahnya.

Kondisi ke dua kelas di SLTP 198 memang memprihatinkan, salah satu siswi bernama Selly Kurniawati (15) mengaku khawatir dengan kondisi kelas seperti ini. Selly berharap pemerintah segera melanjutkan perbaikan gedung sekolahnya.

"Khawatir sih, apalagi kalau hujan, kelasnya kan bocor. Terus nanti kalau ada angin kenceng takut roboh juga," keluh Selly.

Senada dengan Selly, siswi kelas IX C bernama Tasya Julia (15) mengaku prihatin dengan keadaan sekolahnya. Bahkan dirinya pun pernah melaporkan hal ini kepada pihak sekolah beberapa waktu lalu.

"Prihatin yah, apalagi kalau lihat SLTP lain kan bagus-bagus," ucap Tasya lirih.

Kondisi kelas yang demikian, membuat Tasya tak konsentrasi saat mengerjakan soal-soal UN.

"Tadi pas ujian gak konsen juga, soalnya takut roboh juga kelasnya. Saya harap cepat dibangun supaya adik-adik kelas nggak ngerasain apa yang saya rasain," harapnya.

Berita Terkait
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan