Harga Sewa Kios PKL di Stasiun KA Rp 4,9 Juta Setahun
Gabungan pedagang kaki lima (PKL) siap pasang badan, untuk menolak penggusuran oleh PT KAI terhadap kios-kios mereka.
Penulis:
Bahri Kurniawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gabungan pedagang kaki lima (PKL) siap pasang badan, untuk menolak penggusuran oleh PT KAI terhadap kios-kios mereka.
"Kasar-kasarnya, kami siap pasang badan kalau rencana (penggusuran) tetap jalan," ujar Acong, pemilik kios fotokopi di Stasiun UI, saat ditemui wartawan termasuk Tribunnews.com, di Stasiun Pondok Cina, Jumat (4/1/2013).
Menurut Acong, mereka mendapatkan kios dengan cara membeli dari kontraktor yang ditunjuk oleh PT KAI, untuk membangun kios di stasiun. Acong juga mengaku setiap tahun membayar sewa lahan kepada PT KAI.
"Setiap tahun iuran sewanya naik, terakhir Rp 4,9 juta setahun," ungkapnya.
Acong mengaku tidak ada dialog yang dilakukan oleh PT KAI dengan para pedagang, terkait rencana penggusuran. Mereka tiba-tiba diberikan surat pemberitahuan akan digusur pada hari ini.
"Kami ingin ada dialog dengan para pedagang, sehingga ada solusi yang baik bagi semua," harapnya.
PT KAI melakukan kebijakan penertiban PKL di sekitar stasiun kereta api. Ini terkait target penumpang kereta api yang akan terus ditingkatkan, sehingga diperlukan area peron yang lebih luas bagi para penumpang. (*)