Pedagang Parcel Cikini: PT KAI Jangan Asal Gusur Saja

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Mohamad Yusuf

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 37 kios dan 70 lapak pedagang dan perajin di Stasiun Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2013) dibongkar PT Kereta Api Indonesia (KAI).

Pedagang pun sempat bersitegang dan meminta pihak KAI memberikan wilayah relokasi untuk para pedagang.

Buntoro (59), pemilik kios Asnawi Rotan di Stasiun Cikini,mengaku menyesalkan pembongkaran kiosnya. Padahal, ia sudah membuka usahanya sejak 20 tahun lalu.

"Sekarang kalau dipindahkan mau ke mana? Kami sudah enggak punya tempat dan usaha lain," kata Buntoro ditemui Wartakotalive.com (Tribun Network) di kiosnya, Kamis (22/8/2013) siang.

Menurut Buntoro, sebenarnya ia dan pedagang lain menyadari lahan tersebut hanya disewa dan milik KAI. Namun, ia hanya meminta pihak KAI juga memikirkan nasib para pedagang.

"Kami ini bukan setahun atau dua tahun dagang, tapi puluhan tahun. Kami manusia juga, setidaknya pikirkanlah kami untuk disediakan relokasi, jangan asal main gusur saja," tuturnya.

Buntoro dan pedagang lain berharap bisa menempati sebuah lahan di belakang gedung Hias Rias Cikini, Menteng, yang tidak jauh dari Stasiun Cikini.

"Biar pelanggan dan pembeli lainnya juga tetap tahu, kalau pedagang parcel masih ada di Cikini," ucapnya.

Dalam sehari, lanjut Buntoro, ia biasanya mendapat omzet sebesar Rp 500.000 hingga Rp 1,5 juta. Namun, semenjak isu penggusuran, omzet terus merosot hingga hanya Rp 500.000 per hari.

"Sekarang saja masih untung ada yang beli meskipun sedang dalam pembongkaran. Saya cuma berharap, Pak Jokowi datang ke sini untuk melihat warganya langsung yang saat ini sedang kesusahan," harapnya. (*)