Ikastara Sayangkan SMA Taruna Nusantara Menjadi Sekolah Berbayar
Salah satu proses perubahan SMA TN adalah diterapkannya sekolah tersebut menjadi sekolah berbayar.
Penulis:
Muhammad Zulfikar
Editor:
Rachmat Hidayat

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara) menyayangkan dengan perubahan proses pendidikan yang diterapkan oleh SMA TN. Salah satu proses perubahan SMA TN adalah diterapkannya sekolah tersebut menjadi sekolah berbayar.
"Ketika terjadi periode berbayar itu terjadi penurunan kualitas baik di input maupun output di SMA TN," kata Deddi Nordiawan, Ketua Umum Ikatan Alumni Taruna Nusantara dalam Sarasehan 'Menjaga Cita-cita Luhir Pendirian SMA Taruna Nusantara' di Jakarta, Rabu (16/10/2013).
Deddi menuturkan, dalam perkembangannya, SMA TN telah terjadi interaksi diantara para pemangku kepentingan yang terkadang tidak sehat. Menurutnya, hal itu berpotensi merusak tatanan sosial dalam SMA TN.
"Permasalahan ini jika tidak segera ditangani akan memunculkan demotivasi dan disfungsi peran pengasuhan yang akan membawa proses pendidikan yang bias dari nilai-nilai luhur pendirian SMA TN," ujarnya.
Deddi menjelaskan, SMA TN didirikan pada 1990 oleh Kementerian Pertahanan dan Keamanan dan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa.
Adapun tujuannya pendirian SMA TN untuk menyiapkan calon-calon kader pemimpin bangsa di samping sebagai sumbangsih upaya masyarakat dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
"Pendidikan di SMA TN mengacu pada acuan umum sistem pendidikan nasional yang berpedoman pada kurikulum nasional kebangsaan, wawasan kejuangan dan wawasan kebudayaan," ucapnya.