Demo Buruh
Buruh Nilai 60 Item KHL Jauh dari Kebutuhan Riil
Muhammad Rusdi menilai 60 item Komponen Hidup Layak (KHL) bagi buruh lajang jauh dari kebutuhan riil mereka.
Penulis:
Imanuel Nicolas Manafe
Editor:
Gusti Sawabi
Laporan Wartawan TRIBUNnews.com, Nicolas Timothy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sekjen Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Muhammad Rusdi menilai 60 item Komponen Hidup Layak (KHL) bagi buruh lajang jauh dari kebutuhan riil mereka.
"Persoalannya, item KHL tidak sesuai dengan kebutuhan riil dengan pkerjaan," ujar Rusdi dalam dialog Polemik bertajuk 'Buruh Mengeluh Pengusaha Berpeluh' yang digelar di Warung Daun Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (2/11/2013).
Rusdi mencontohkan, kebutuhan papan buruh, seperti rumah yang ditetapkan di dalam KHL ada ketimpangan dengan kenyataan.
"Tiga petak rumah itu di Jakarta 600 ribu sampai Rp 1 juta, tapi ditetapkan cumaRp 500 ribu," ucap Rusdi.
Rusdi menambahkan, masih ada persoalan lain yang tidak sesuai dengan kenyataan, misalnya item transportasi dari rumah sampai ke tempat kerja.
"Di Jakarta kan perjalanannya harus naik angkot dulu, busway, lalu naik ojek. Sekali jalan 10 ribu, pulang pergi 20 ribu, dikali 30 kali berarti Rp 600 ribu. Nah selama ini hanya Rp 210 ribu," ucap Rusdi.