Ini Jawaban Kasudin Nakertrans Jaktim Terkait Setengah Stafnya Cuti Liburan
Kesudinakertrans Jakarta Timur Hikmah Sirait, membantah terganggunya pelayanan akibat 24 dari 48 pegawainya yang cuti
Penulis:
Wahyu Aji
Editor:
Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jakarta Timur Hikmah Sirait, membantah terganggunya pelayanan akibat 24 dari 48 pegawainya yang cuti bersama ke Gunung Bromo, Malang, Jawa Timur, Jumat (21/3/2014).
Dirinya menyebutkan, semua warga tetap dilayani meski harus menunggu.
"Sebagian pegawai memang tengah keluar kota, namun kami tetap melayani warga yang mengajukan keluhan," kata Hikmah, saat ditemui di kantornya, Jumat (21/3/2014).
Dirinya menegaskan, meski kekurangan pegawai yang sebagian besar cuti, namun pelayanan tetap berjalan seperti biasa.
"Siapa bilang pelayanan terganggu. Mana masyarakat yang merasa tidak dilayani, suruh ketemu saya. Mereka itu kan pergi karena sudah mengajukan cuti dan ada pula yang sakit," kata Hikmah ketus.
Namun, saat sejumlah pewarta mengambil gambar suasana kantor yang sepi, beberapa oknum PNS langsung mengusir. Bahkan salah seorang oknum merampas kamera dan mendorong wartawan agar keluar dari ruangan.
Oknum pegawai itu terus meluapkan emosi dengan meninju lemari besi meski telah dilerai petugas Pamdal dan Kepala TU Sudinakertrans Jakarta Timur.
Seperti diketahui, sejumlah warga yang berniat mengurus administrasi atau mengadu soal hubungan industrial diminta datang lagi Senin (24/3/2014) besok.
"Bagaimana ini, saya diminta untuk datang lagi hari Senin besok. Katanya pegawainya lagi tour," kata Rahmat (37), di kantor Walikota Jakarta Timur.
Dirinya mengaku kecewa lantaran harus pulang tanpa hasil. Menurutnya, saat akan mengajukan permohonan surat atas dirumahkannya, ia oleh perusahaan tempatnya bekerja, hanya dua orang siswa yang tengah Pendidikan Kerja Lapangan (PKL) yang melayaninya. Ia pun harus menunggu lebih dari tiga jam diruangan yang terlihat sepi itu.
Seorang warga lainnya bernama Imam Gozali (40), mengaku datang ke Kantor Sudinakertrans untuk mengurus permohonan pencatatan perkara perselisihan hubungan industrial, yang terjadi di kantornya di kawasan Cakung. Seperti halnya Abdul, Imam mengaku kecewa lantaran hanya diminta kembali ke kantor itu pada hari Senin.
"Katanya lagi pada keluar, jadi saya diminta balik lagi hari Senin," katanya.
Meski demikian, Imam tetap menunggu di kantor Sudinakertrans, hingga seorang seorang pegawai mendatangi Imam dan melayaninya. Namun, pegawai itupun tak dapat berbuat banyak dan hanya meminta Imam menunggu.
"Saya tetap diam sampai akhirnya ada pegawai yang menghampiri saya dan menanyakan keperluannya. Akhirnya saya disuruh menunggu," ujar Imam