Senin, 13 Oktober 2025

Dagang di Monas, PKL Sogok Oknum Satpam

Seorang pedagang mengatakan, pedagang yang dirazia oleh petugas Satpol PP adalah pedagang yang berdagang makanan dengan gerobak.

Editor: Rendy Sadikin
Warta Kota/henry lopulalan
PKL MONAS - Pedagang kaki lima (PKL) masihmengelar barang dagang nya dengan bebasnya walaupun dalam beberapa hari ataupun beberapa jam sebelumnya ada pembersihan pedagang oleh Satpol PP terhadap pedagang di dalam lingkungan Monas, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis(31/7/2014). Warta Kota/henry lopulalan 

TRBUNNEWS.COM, JAKARTA — Meski sudah dirazia dan ditertibkan, pedagang kaki lima (PKL) di kawasan Monas tetap berjualan seperti biasa. Seorang pedagang mengatakan, pedagang yang dirazia oleh petugas Satpol PP adalah pedagang yang berdagang makanan dengan gerobak.

"Tadi ada razia, tetapi cuma yang berdagang makanan. Kayak penjual mi ayam, pecel, bakso. Soalnya mereka bikin kotor dengan sampah," kata pedagang air mineral yang menggelar lapak di Taman Monas di samping tempat parkir IRTI itu, Kamis (31/7/2014).

Pria yang berdagang dibantu istrinya itu mengaku tidak jera adanya razia yang berulang kali dilakukan. Jika ada razia, dia kabur membawa barang dagangannya.

Ia mengatakan, setiap harinya membayar sejumlah uang keamanan agar tetap bisa berdagang kepada oknum petugas keamanan (satpam) Taman Monas. Setiap harinya, dia menyetor Rp 20.000 kepada satpam yang tidak mau dia sebut namanya itu.

Pedagang Monas yang juga menyediakan terpat untuk tempat duduk para pembelinya ini tak mengeluhkan adanya razia yang dilakukan selama ini karena menurut dia itu sudah kewajiban petugas.

"Kami solidaritas saja sengaja hari ini datang siang karena memang sudah tahu kalau ada penertiban. Tapi itu juga sebatas imbauan, tidak diambil barang," kata pedagang lain yang akrab disapa Uda.

Menurut Uda, antara dirinya dengan oknum satpam sudah akrab sehingga setiap ada informasi penertiban akan diberi tahu agar tidak kena operasi.

"Kami cari makan. Sudah enak ada yang kasih tahu. Jadi kami tetap dagang di sini walaupun ada razia," katanya.

Sementara Rini Hariyani, Kepala Unit Pengelelola Monas mengatakan gerah dengan banyaknya PKL yang masih berkeliaran di Taman Monas. "Lama-lama saya berpikir untuk membuat Monas jadi satu pintu saja. Biar semuanya terkontrol," kata dia.

Rini mengatakan, PKL itu bisa sampai ke pelataran Monas dengan cara memanjat relief. Ia berharap Satpol PP membantu mengawasi PKL yang membuat kawasan Monas semrawut dan kotor akibat sampah dari pedagang.(Warta Kota Cetak)

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved